Ketika Lucifer Stres

171 19 16
                                    

Suatu hari di kediaman tujuh iblis bersaudara, tepatnya di koridor, terlihat seseorang sedang bersiul dengan santainya, berjalan menelusuri lorong. Sesampainya di tujuan, dia pun berhenti bersiul dan mengetuk pintu dihadapannya...

 Sesampainya di tujuan, dia pun berhenti bersiul dan mengetuk pintu dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*tok tok tok*

Mammon: Ini Mammon~

Dan dia membuka pintunya sendiri tanpa menunggu jawaban sang pemilik ruangan...
Mammon: Yoo, Lucifer--
Lucifer: UGHHHHHHHH

Lucifer, si sulung sekaligus iblis terkuat diantara ketujuh iblis bersaudara itu sedang berada di meja kerjanya yang terbilang cukup lebar dengan hiasan tumpukan buku dan kertas di atasnya sambil memijat-mijat keningnya. Terlihat dari wajahnya yang mengerutkan alis, mata dipejamkan, dan sudut bibir nya menekuk ke bawah, sepertinya dia sedang stres...
Mammon: Whoa, whoa, whoa! Aku tau kau tidak suka padaku, tapi perlukah kau MENGELUH seberat itu?!
Lucifer: Mammon, aku sedang tidak bercanda...
Mammon: Aku juga tidak bercanda, kau tau?! Mood-ku yang susah-susah aku naikkan langsung kau jatuhkan begitu mudahnya! Tentu saja aku serius soal ini!
Lucifer: ...Maafkan aku
Mammon: Uh-oh, jarang sekali kau meminta maaf padaku

Seketika hening. Lucifer berhenti dari kegiatannya memijat-mijat kening dan lanjut membaca kertas-kertas yang ada di mejanya satu persatu. Mammon, si saudara tertua kedua yang terkenal akan kecintaannya terhadap uang itu tidak suka dengan keheningan ini, namun dia juga tak tau topik apa yang bagus untuk dibahas...
Lucifer: Apa yang membuatmu kemari?
Mammon: --Ah, ya! Tentu saja untuk menolongmu! (?)
Lucifer: ...?

Mammon yang bingung dengan jawaban spontannya hanya bisa melanjutkan sandiwaranya...
Mammon: Ya! Kau tau? Karena tadi mood-ku sedang bagus, hari ini, aku tidak akan mencuri--uhuk--meminjam kartu kreditmu. Melainkan membantumu menyelesaikan permasalahanmu!
Lucifer: ...

Sepertinya Lucifer tidak percaya dengan ucapan Mammon, begitu juga dengan si pelaku. Entah apa yang dipikirkannya, sudah tau si abang sangat tidak suka perasaannya dipermainkan, dia malah menawarkan sesuatu yang berkemungkinan besar bisa berbalik membunuhnya...
Mammon: Oh ayolah! Pasti ada yang mengganggumu saat ini! Kau bisa menceritakannya padaku! Itu akan membuat bebanmu sedikit berkurang!
Lucifer: Hm... (bersandar di kursinya)

Lucifer mulai mengikuti arus yang diciptakannya. Jika diteruskan, mungkin nyawa Mammon bisa selamat kali ini...
Mammon: Apa yang membuatmu tertekan seperti ini? Hm, hm? ...Oh! Jangan-jangan kau baru sadar kalau Lord Diavolo sudah kelewatan memberikanmu semua tugas-tugas ini

Oh sial, dia membawa-bawa nama orang yang salah. Kali ini nyawa Mammon sudah dapat kartu merah...
Lucifer: ...Bukan seperti itu

Mammon yang sudah sempat keringat dingin sedikit terkejut mendengar respon itu...
Lucifer: ...Ini bukan karena Lord Diavolo
Mammon: ...Jadi??
Lucifer: ...Tentang Satan...

Saudara keempat mereka, Satan, terkenal akan kebenciannya terhadap Lucifer. Tentu saja Mammon langsung mengerti apa yang terjadi...
Lucifer: Tadi dia datang kemari
Mammon: Hah? Apa tujuannya datang menemuimu?
Lucifer: Begini...

Ketika Lucifer Stres || Obey Me! Oneshot FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang