Ch 5

175 10 1
                                    

Disisi Eren.

"Duduklah, Rainer" -eren.

"Tempat ini cukup bagus, bukan?" -eren.

"Keramaian di panggung terdengar begitu jelas" -eren.

"Bangunan yang ada diatas kita adalah permukiman biasa" -eren.

"Letaknya berada di belakang panggung, tapi..." -eren.

"...ada banyak penduduk yang menonton dari jendela sambil menantikan tirainya dibuka" -eren.

Rainer terkejut dengan Eren yang berada di Marley.

"Tepat berada diatas kita" -eren.

Falco tersadar akan telapak tangan Eren yang terluka.

"Loh? Tuan Kruger, tangan anda terluka?" -falco.

"Ya.... Luka karena tergores " -eren.

"Rainer" -eren.

"Duduklah" -eren.

Rainer pun menurut ia duduk di kursi depan Eren.

"Kalau begitu, aku kembali dulu, ya." -falco.

"Tidak, Falco" -eren.

"Kamu tetap disini dan dengarkan lah" -eren.

"Falco, turuti saja apa katanya" -rainer.

"Baik" -falco.

Ditempat lain.

"Baiklah, kita pergi"

"Oh, lama tidak berjumpa" -ibu Rainer.

"Tuan Leonhart" -ibu Rainer.

"Nyonya Braun" -ayah Annie.

"Terakhir berjumpa saat anda menjemput putra anda, ya" -ayah Annie.

"Oh ya, tuan hoover yang terbaring sakit, kudengar akhirnya meninggal" -ayah Annie.

"Ya" -ibu Rainer

"Dia dengan bangga mengatakan kalau putranya telah mengabdikan dirinya pada Marley" -ibu Rainer.

"Dia mengatakan nya berulangkali" -ibu Rainer.

"Saya yakin putri anda pun-" -ibu Rainer.

"Dia belum mati" -ayah Annie.

Ibu Rainer menoleh ke arah ayah Annie.

"Annie masih hidup" -ayah Annie.

"Dia sudah berjanji pasti akan kembali" -ayah Annie.

Ditempat orang mililiter berada.

"Tapi, tak kusangka deklarasi perang akan dinyatakan di distrik penampungan ini" -komandan Magath.

Ditempat Eren dan Rainer berada.

"Eren..." -rainer.

"Bagaimana kau bisa kesini...?" -rainer.

"Sedang apa kau disini?" -rainer.

"Gw sama seperti lu, loh" -eren.

Rainer tau apa yang di maksud oleh Eren, ia memegangi kepalanya sendiri.

"Lu belum paham juga, ya?" -eren.

"Gw sama seperti lu, tahu" -eren.

"Keadaan yang memaksa gw" -eren.

Acara festival sudah dimulai.

"Sepertinya tirainya telah di angkat" -eren.

"Ayo kita dengarkan" -eren.

kembali ke masa lalu (Omega Alpha Verse)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang