4

97 17 3
                                    

Lantas - Juicy Luicy

"Karena kau paling tahu cara lemahkan hatiku"

"Satya?" Satya mendongak menatap orang yang tadi memanggil nya, oh God!

"Aksa? Ngapain disini?"

"Cuman jalan-jalan bareng Naya, lo lagi ngapain?"

Tiba-tiba mood Satya berubah drastis melihat tangan wanita cantik yang bergandengan dengan Aksa.

"Eum jalan-jalan juga si"

"Sama ka Mahen?" Satya sedikit tersentak kemudian menampakkan senyum kikuk nya, "oh iya" jawaban singkat keluar dari mulut Satya.

"Hai, Aksa" Aksa yang mendengar sapaan dari kakak kelasnya tersenyum, "Hai, kak"

Tiba-tiba suasana jadi lebih canggung, Satya udah mulai stress sama suasana canggung ini lebih milih buat buka suara.

"Kalau gitu gue sama ka Mahen pergi duluan ya, bye" tanpa menunggu jawaban dari Aksa, Satya langsung menarik lengan kakak kelas nya itu pergi menjauh dari taman.

Mereka berdua berhenti didepan gerobak bubur ayam, Satya narik Mahen kesini karna dia laper belom makan dari malem, kan untung dibayarin hehe.

"Ka Mahen makan bubur ayam mau ga?" tanya Satya sambil menunjuk salah satu gerobak bewarna biru disana.

"Ayo" tangan Satya ditarik sama Mahen buat duduk samping dia, bahkan tempat duduk Satya ditarik biar lebih deket sama tempat duduk Mahen, buaya emang.

"Mas bubur ayam 2 porsi ya" ucap Mahen ke tukang bubur.

10 menit kemudian.

Satya lagi makan bubur ayamnya, kalau boleh hiperbola Satya bakal bilang INI BUBUR AYAM PALING ENAK DI MUKA BUMI DAN KAKI BUMI INI GATAU POKOKNYA STEAK WAGYU BINTANG 5 AJA KALAH SAMA BUBUR AYAM GEROBAK BIRU INI.

"Enak?" Satya ngangguk semangat

"Enak! enak banget!" Satya menaru sendok yang ada ditangannya dan mengacungkan dua jempol dihadapan Mahen, makhluk lucu apa ini Tuhan.

Mahen senyum geli ngeliat tingkah Satya, ujung jempolnya dipakai untuk ngusap sudut bibir Satya dan kalian tau?! Mahen jilatin jempol nya yang baru aja dia pake buat ngusap bibir Satya!

"Manis, kaya kamu" ucap Mahen kelewat santai yang bikin mata Satya hampir copot.

"Anjir cok?????????" gumam Satya dalam hati, entah kenapa jantungnya jadi kaya abis lari maraton 10000x puteran.

"kan bubur nya ga gue kasih kecap manis??? kok manis sih?!?!?" gumam Satya sekali lagi.

Satya bingung, Satya cuman nundukin kepala nya buat nutupin wajahnya yang udah semerah tomat.

Mahen cengengesan dan menggusak rambut hitam halus milik pria manis disampingnya.

Dan... kalian tau?

Siapa sangka kalau ternyata ada Aksa disana ngeliatin mereka berdua? dilubuk hati Aksa ada rasa gasuka dan pengen ngejauhin Satya sama Mahen. Tapi Aksa sadar, mereka cuman temen.

—————

"Kak Mahen, makasih ya buat hari ini" Satya tersenyum manis menatap sang kakak kelas yang beberapa jam ini menemaninya.

Mahen yang ngeliat ikutan senyum ke Satya.

"Satya, jangan senyum terus" tiba-tiba nada bicara jadi lebih serius dan menegangkan dari yang tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DECEMBER 'jakehoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang