Tunggu aku Caera...
Pukul 00.45
======================Caera memacu kecepatan berjalannya agar segera sampai di rumah. Seperti nya itu sudah menjadi kebiasaan Caera saat melewati gang menuju rumah nya di tengah malam. Tentu, siapa yang tidak takut berjalan kaki seorang diri di gang sepih dengan jarak ke rumah yang lumayan jauh. Sesekali Caera berhenti dan melirik pohon-pohon disekitarnya seperti nya dia merasakan ada yang sedang mengikuti nya. Caera berbalik dan... Dorrrr...
Akhhhhhhhhhh......
Caera berteriak dan menutup mukanya dengan dengan kedua telapak tangannya.
“Caera, ini aku Anggi... Lepas tanggan mu dan lihat aku Anggi bukan hantu!"
Caera membuka kedua tangannya dan melihat seseorang yang ada di hadapan nya. Benar, itu anggi tetangga dan teman baiknya sejak kecil.
“Ahhh, kau ini buat kaget saja... Aku kira hantu yang dari tadi mengikuti ku...”
“Kau ini yang benar saja, gadis secantik aku! Kau bilang hantu? Lagian dari tadi aku memanggil mu dari sebrang jalan didepan gang tapi tak kau hiraukan. Aku berteriak 'Caera tunggu!!' tapi kau malah berjalan cepat. Ya sdh, ku buat kaget saja biar kapok"
“Kau ini memang jahat anggi..."
Krek.. Skrek.. Krekk..
Caera tidak melanjutkan pembicaraan karena bunyi ranting yang di injak itu, spontan Caera menarik tangan Anggi lalu berlari dan berteriak.
“Lari... Lari Anggi... Lari... Cepat... ”
Tak ada perlawanan dari Anggi, bahkan dia memacu kecepatan larinya dan berbalik menarik tangan Caera agar menyamai kecepatannya.
=====================
Hahahah....Pukul 00.53
=====================“Assalamu'alaikum... Ma... Pah... Buka pintunya... Faizah pulang"
Pintu pun dibuka dan Papah Caera muncul dari balik pintu itu. Di rumah nya Caera tidak dipanggil Caera melainkan Faizah, itu adalah nama panggilan Ceara sejak bayi sampai dia memutuskan mengganti nama panggilan nya di muka umum.
“Loh zah, ko baru pulang jam berapa ini?”
“Iya Pah, maaf tadi Faizah nemani Willi nunggu closing makanya pulang tengah malam.”
“Ko mukanya pucat zah? Kamu nga kenapa-napa kan?”
Tanya Papah Caera yang sangat khawatir akan kondisi anak satu-satunya itu.“Nga papa Pah, paling kecapean doang ayok masuk diluar dingin.”
Ucap Caera sambil menggandeng tangan Papahnya agar cepat masuk rumah. Caera masih merasa seperti ada yang mengawasi nya.
“Oh iya Pah, kos yang disamping kamar Faizah sudah ada yang tempati ya?”
“Iya, sudah 5 bulan ditempat zah."
“Ha? 5 bulan? ko Faizah tidak tau sama sekali Pah? Padahal disamping kamar Faizah, perempuan atau laki-laki Pah?"
Caera kaget, seharusnya dia tau jika ada yang ngekos disamping kamarnya. Karena dinding kamarnya bukanlah beton yang kedap suara. Selama 5 bulan ini Caera tidak pernah mendengar adanya suara ataupun pergerakan dari balik tembok tersebut.
“Iya Zah, Sejak kamu kerja di Cafe. Alhamdulillah ada yang ngekos juga di kamar sebelah. Ini berkat lembaran yang diberikan Ibumu kan yang kau sebarkan di tempat kerjamu.”
“Hehehe iya Pah, mungkin karena itu"
Caera menjawab dengan tidak yakin, karena saat lembaran yang diberi ibunya untuk disebarkan ke pelanggan Cafe tempat nya bekerja direbut dan di buang oleh penanggung jawab Cafe saat itu.
“Masuk kamarmu cepat dan istirahat Papah juga sudah mengantuk ”
“Iya Pah"
Jawab Caera singkat karena dia sudah sangat capek dan mengantuk.
========================
Selamat malam Caera....Pukul 01.10
========================“Selamat malam juga Pah"
Hening beberapa saat, hingga Caera berteriak pelan sambil menarik selimut dan menutupi tubuhnya.
Mungkin dia heran dan ketakutan karena sejak kapan Papanya memanggilnya Caera.
![](https://img.wattpad.com/cover/335180806-288-k49907.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidak Ada Yang Perlu Disesali
RandomApa yang sedang kamu jalani adalah takdir yang telah kamu pilih. Jadi, untuk apa kamu menyesal? Kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup yang penuh penderitaan, keluh kesah, penyesalan dan begitu banyak rasa bersalah kepada diri sendiri. Na...