EPILOG

1.6K 183 247
                                    

Huaakk akhirnya kita tiba dipenghujung mencari cinㅡGAK. Kita tiba dipenghujung chapter.

Akhirnya setelah 2 tahun lamanya book ini tersendat-sendat, akhirnya bisa Kakak selesaikan.

Meskipun agak memaksakan pikiran sendiri karena banyak diantara karakter ini yang udah enggak Kakak anut posisinya, but...

Kakak try as hard as Kakak can!

Semoga Meng readers masih dapat menikmati ceritanya.

Enjoy Meng!! 💗



***



Heeseung udah didepan sebuah gedung yang besar, dia berdiri dihadapan pintunya yang juga besar banget. Pintu itu terbuka. Si malaikat membawa Heeseung masuk ke dalam.

Heeseung ngeliat sekeliling, kaya sebuah stadion besar. Disana ada banyak mahluk yang berjubah juga. Heeseung tau, itu pasti malaikat-malaikat. Dimana sebelah kanan para malaikat berjubah putih sedangkan di kiri ada para malaikat yang berjubah hitam.

Di tengah stadion, yang paling atas, ada malaikat yang berjubah putih setengah hitam. Ukurannya gede banget. Heeseung dalam hati berpikir kalau itu mungkin raja dari para malaikat disana.

"Manusia."

Suara dari raja malaikat itu gede dan menggema banget, walaupun suaranya terdengar tenang tapi Heeseung langsung merinding sebadan-badan.

"Aku meminta maaf jika caraku mengundangmu ke ruang sidang ini kurang berkenan. Tapi kami perlukan kehadiran kamu untuk mengembalikan keseimbangan duniamu. Doa dan keputusasaanmu yang membawamu kemari menghadiri pengadilan yang seharusnya hanya dihadirkan oleh mahluk kahyangan. Penolakanmu terhadap takdir adalah dosa."

"Kami datangkan kamu kemari karena permintaan maaf kami atas kesalahan kami mengirimkan bidadari yang menghancurkan kehidupanmu. Jadi aku memberimu pilihan."

"Hari ini kematianmu tercatat, tapi kami akan mengembalikan kamu ke dunia dan semua doa-doa yang kamu panjatkan akan di kabulkan. Cinta dan Kekayaan, kamu akan dapatkan semuanya setelah keluar dari tempat ini."

"Juga dihadapan kamu. Kamu akan menyaksikan bagaimana mereka dihukum atas tindakan mereka."


GGGGRRRR


Tiba-tiba suara gemuruh menggema ke seluruh ruangan, bersamaan dengannya, Heeseung bisa ngerasain getaran dari tanah yang Heeseung pijak.

Pelahan, sangkar-sangkar dari besi muncul dari tanah tepat dihadapan Heeseung. Muncul satu persatu sampai akhirnya getaran itu berhenti saat ketujuh sangkar berukuran satu orang manusia dewasa itu berhasil berdiri tegak sempurna dihadapan Heeseung.

Dada Heeseung sesak lagi, memandang ke dalam sangkar-sangkar itu, dimana istri-istrinya ada disana.

Disekitar sangkar itu keluar berhamburan batu bara api yang menyala-nyala, dan api hitam membentang tinggi didepan mereka. Memisahkan antara mereka dan Heeseung.

"Kamu tidak bisa mendekat kesana, manusia." Kata si raja malaikat buat ngurungin niat Heeseung yang udah mau beranjak.

"Batu bara itu akan melepuhkan tubuh manusia, rasa sakitnya tidak akan pernah berujung. Dan kalau kamu menyentuh api neraka itu, dia akan membakar kamu selamanya. Tubuhmu tidak akan hancur dan akan selalu merasakan sakitnya."

Di sangkar yang paling tengah, ada Aki-aki bolot itu. Dan dipaling pinggir sebelah kanan, Heeseung bisa liat satu lagi, dia gak tau itu siapa. Tapi... Dari semua yang dia alami di tempat ini, dia menebak kalau dia mungkin yang dimaksud bidadara gak dikehendaki yang menikahi Jay.

Troublesome Wish || Lee • HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang