Jeremy Owen Siantara, Siswa kelas IX.2 salah satu siswa yang dibilang cukup pintar dikelasnya.
Tubuhnya cukup tinggi dengan tinggi 179 cm, kakinya yang jenjang tubuhnya cukup bagus untuk anak SMP sekarang. Sifatnya cukup baik dan lumayan galak buat Violet kelas IX.9 karena Violet sangat clingy ke Jeremy. Kalo kata Azka IX.5 sih Jeremy itu ga peka sama sekali, katanya Azka sih dia ga peka gara-gara trauma sama perempuan yang dulu dia suka.
Jeremy pakai kacamata besi gitu, makanya Violet suka. Azka sih bingung, bisa bisanya Violet suka sama Jeremy dari kacamata loh!
Backstory Jeremy dan permasalahan kelas 1.
Chasavelta adalah perempuan yang Jeremy suka ketika dia kelas 1 dulu.
Chasavelta adalah perempuan yang cantik tetapi sifatnya yang tidak peka membuat Jeremy sedikit sedih, sering dia beri sesuatu seperti kue, cincin, baju. Tetapi Chasa tidak memperhatikannya, karena Chasa menyukai Zeiden, teman dekat Jeremy.
Jeremy yang mengetahui hal tersebut merasa sakit hati karena Chasa menyukai teman dekatnya, bukan dirinya. Azka yang mengetahui temannya sedang sedih akhirnya mengenalkan anak VII. 4 ke Jeremy. Yaitu Jovania.
Jeremy tau Jovania sudah punya pacar dari anak VII. 3, anaknya terkenal kok! Namanya Rahasa. Padahal kalo kata Jova mah si Rahasa besti dia, bukan pacar atau apa apa.
Satu ketika Jeje bertemu dengan Jova di kantin, mata mereka saling satu sama lain. Mata mereka saling memandang satu sama lain untuk waktu yang lumayan lama sampai ketika mata Jova langsung mengarah ke arah yang lain dan langsung pergi meninggalkan Jeje yang sedang melamun karena apa yang baru saja terjadi.
- Jova POV
"Matanya yang menatap mataku membuatku salah tingkah sendiri, kenapa ya?" Jova masih menatap mata Jeje
"Agh sudahlah mending aku pergi ke kelas terus ketemu Rahasa deh" Jova pun pergi meninggalkan Jeje sendiri
-
Jova POV end
*+:。.。 。.。:+*
- Jeje POV
"Anjir ini kenapa malah saling tatap-tatapan ya? Ini kok rasanya pipi gua jadi kayak panas dikit."
"Anjir anaknya pergi, yaudah lah mending gua lanjut beli makanan kasian si Pangeran nunggu"
- Jeje POV end
Jeje langsung jalan ke toko makanan disana.
"Mbak ini harganya berapa?" Jeje menunjuk ke satu makanan yaitu Onigiri.
"Oh ini harganya 12 ribu mas" Kata mbak yang berjaga
"Yaudah aku beli 3 ya mbak, ini uangnya"
"Makasih ya mas" Mbaknya mengambil uang Jeje
Jeje pun langsung balik ke kelasnya karena dia tau Pangeran pasti sudah nungguin dia dari tadi. Dalem hati Jeje sih udah pasrah kalo misalnya di gebuk ama Pangeran gara gara lama.
Ketika sampai di kelas
"Ran, nih makanannya" Jeje pun duduk di kursi dekat meja Pangeran dan memberikan 1 onigiri ke Pangeran.
"Oh makasih ya Jer, btw kok lu lama banget dah tadi pas dikantin? Ngapain aja lu?" Tanya Pangeran saat mulai membuka bungkusan Onigiri miliknya
"Oh, tadi gw ketemu anak kelas sebelah"
"Siapa? Kelas berapa? Anaknya gimana?"
"Jova, anak kelas VII. 4, gua kurang tau soalnya gua cuma dikenalin Azka"
"Anjir bisa gitu, mungkin aja si Jova suka sama lu kali"
"Ha? Gamungkin lah orang dia udah ada pacar namanya Rahasa"
"HAH? RAHASA ANAK VII. 3? YANG PINTER? YANG ANAK EMAS GURU? KOK GW BARU TAU DAH"
"Woy, makanan lu abisin dulu baru nyerocos. Iya si Rahasa anak emas guru sekolah kita itu" Jeremy memarahi Pangeran karena dia bicara saat mulutnya penuh dengan Onigiri
"Ya maap soalnya gue kaget banget gitu, siapa tau si Jova bener suka sama lu gitu. Tapi gue denger-denger sih Rahasa cuma dianggep besti sama si Jova"
"Yang bener aja lu Ran, orang gue liat si Jova deket banget sama si Rahasa." Jeje yang tidak percaya apa yang dikatakan Pangeran pun mulai bertanya tanya didalam hatinya apa yang terjadi sebenarnya apakah benar yang dikatakan Pangeran tersebut adalah benar?
"Iy-"
*KRINGGG*
"Gw baru aja mau makan et" Jeje mulai badmood gara gara bel pelajaran sudah berbunyi
"Yaudah lah satu lagi buat Azka aja"
Jeje balik ke tempat duduknya. Gurupun masuk dan memulai pelajarannya.
⋇⋆ Skip ⋆⋇
Jeje bersiap siap untuk pulang. Semuanya sudah siap dan tinggal pulang, rencananya sih dia mau main dulu sama Azka, Celvan. Soalnya dia bosen gara gara kakaknya belom balik, jadi yaudah dia main aja sama mereka. Jere pun keluar kelas dan tanpa sengaja berpapasan dengan Jova.
"Eh... " Jova tanpa sengaja menatap mata Jere
Jere yang ditatap oleh Jova pun langsung menatap ke arah lain karena antara kaget atau salting kayaknya sih. Pangeran yang lihat kejadian ini langsung memfoto kejadian tersebut lalu dia secara sengaja mendorong Jere ke depan sehingga tanpa sengaja Jere mengenai Jova sehingga mereka jatuh dengan posisi Jere mengkabedon Jova. Pangeran yang melihat kejadian ini pun pasti tidak mau ketinggalan dokumen dan dia memfoto kejadian tersebut lalu lari dengan terbirit birit sambil tertawa jahat.

"Pangeran sialan, awas lo" Katanya si Jere didalem hati
"Anying sumpah itu boncel tai, gw jadi jatoh kan! Mana dikabedon lagi" Unek unek Jova akhirnya keluar
"Sorry, tadi gue di dorong sama Pangeran"
"Oh iya gapapa gw tau kok, gw duluan" Jova langsung pergi tanpa mengatakan sepatah kata apapun"Ohh... Oke"
"Tuhan, kok pipi aku tadi panas yah? Aku sakit? Atau gimana.. Kalo aku sakit tolong sembuhkan aku Ya Tuhan"
• Keadaan Pangeran sekarang
Pangeran yang sudah dapatkan foto tersebut mengirim fotonya ke nomor Jere.

Pangeran dengan tertawa puas mengetawakan kejadian yang di alami oleh sobat karibnya ini.
*+:。.。 。.。:+*
Azka selalu memandang wajah Jeje dengan lekat. Sampai ketika Azka sadar dia ditabok oleh Keva.
End of Jere Backstory.
Yh mmf y ini tuh prik bgt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dead Or Alive.
FanfictionZombie Disease. Summary : The fight between humans and zombies. J. A. C. K fighting the zombies arround their school with a secret weapon that they see in the secret room. This story was an fictional. The character doesn't exist.