2.Masalah yang sedikit dibesarkan

0 0 0
                                    

Setelah berdebat sebentar dengan Rafael di kantin , Reva balik ke kelas karna ia tau pasti raya khawatir padanya Akhirnya ia sampai di kelas.

"Woy.... dari tadi lo kemana aja, bilang mau beli jus sirsak , kuenya mana? " Tanya Raya.

Sebelum menjelaskan pada Raya ia menarik nafas sejenak lalu berbicara.

"Tadi jus gue tumpah gara gara keteledoran gue, sampai gue nabrak orang sampai baju tu orang kotor" ucap Reva masih mengingat beberapa menit lalu disaat ia dikantin.

"Siapa yang lo tabrak? " Tanya Raya

"Rafael satria Bagaspati" ucap Reva malas.

"What?lo nabrak dia, terus apa lo ada bilang sesuatu ke dia, apa lo dimarahin sama dia, atau lo ditampar sama dia" Tanya Raya histeris tanpa ada jeda di setiap kata.

"Awalnya dia tampak marah, sampai dia Tanya ke gue_" Reva pun menceritakan semua kejadian dikantin.

"Sampai akhirnya dia diam disaat gue bilang gue cuman takut, Tuhan, bunda, ayah, dan Samuel abang gue" akhirnya Reva selesai menceritakan nya.

Raya berfikir sejenak. "Tunggu, lo bilang dia diam disaat lo jelasin apa saja yang lo  takutin, "

"Hm.! " balas Reva singkat

"Lo ngerasa gak kayak ada yang di sembunyiin? "

"No...i don't care." ucap Reva santai.

"Lo tau apa gue rela kasih sapu tangan ke sayangan gue kedia hanya karna jus sirsak segelas" ucap Reva mengeluh

Tiba tiba Raya bangun dari duduknya, membuat Reva terkejut.

"Mau kemana lo? " Tanya Reva bingung.

"Gue mau samperin Rafael dan lo ngak usah cegah gue" ucap Raya

"Tapi Ray itu udah selesai , ngak usah di perpanjang" peringatan Reva dia paling tidak suka jika masalah nya membuat orang lain mudharat dan kerepotan.

"Lagian ngak besar masalahnya" sambung Reva.
               
Namun Raya tak peduli, ia memilih untuk pergi menuju kelas XI MIPA 2,kelas  Rafael.

Udah gue duga ini bakal terjadi, Reva ia masih mengejar Raya. Ia melihat Raya sudah masuk kekelas XI MIPA 2 ia langsung masuk kekelas tersebut, ternyata mereka sedang jamkos. Reva melihat Raya sedang marah marah pada Rafael.

Reva langsung menarik tangan Raya, "balik kekelas yuk, malu diliatin orang" ujarnya pada Raya.

"Gue gak bakal balik sebelum urusan gue sama dia selesai" ujar Raya dengan nada sedikit ia bentak.

"Lo gak usah bentak dia, dia gak salah. Lo bentak gue aja jangan dia" ucap Rafael dengan mengunyah permen karet yng ada di mulutnya.

"Diam lo" ucap Raya.

Karna Reva tak kunjung melepaskan Cekalannya ia mendorong Reva hingga membentur meja. Hingga pelipis Reva mengeluarkan darah.

"Aw.. Shit. " gumang Reva sembari memegang pelipis nya yang berdarah.

Antariksa melihat ke arah  Rafael, ia mendapat kode dari Rafael untuk membawa Reva ke UKS , dengan sigap ia menuruti perintah.

Ia menggendong Reva ala brydal dan membawanya ke UKS. Sesampainya diUKS Antariksa menidurkan Reva diatas brankar lalu mengambil obat merah yang ada di lemari untuk mengobati luka Reva.

"Sini biar gue obatin. " ujar Antariksa langsung mendapat anggukkan oleh Reva.

Antariksa mengobati luka Reva dengan telaten, hingga ke2 lensa mata mereka bertemu. Reva berusaha menetralkan dirinya, sedang kan Antariksa terus menatapnya.

I Love You Mafia GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang