Seorang cewek berbadan atlentis itu masuk kedalam pekarangan sekolah nnya dengan melajukan motor ninja nya itu diatas rata rata. Ia melajukaan motornya diatas rata rata. memarkirkan motornya disembarang tempat, Ia tak peduli dengan kekuasaan seseorang.
Ia pun memasuki gedung SMA Garuda, sebelum memasuki gedung Ia memasangkan headphone pada ke2 telinganya.Ia menyusuri koridor, begitu banyak pasangan mata yang menatapya kagum. Namun Ia tak menghiraukan nya Ia tetap fokus dengan lagu yang Ia dengar.
Ia memasuki kelasnya yang masih tampak kosong, yaitu kelas XI MIPA 4.
Ia menyusuri bangku bangku hingga
Ia sampai pada bangku barisan ke 3 disamping jendela.Tiba tiba raya datang langsung memukul meja nya dengan sangat keras hingga buatnya tersadar. Ia menurunkan headphone nya ke lehernya.
"Apa apaa sih lo Ray...datang datang main mukul mukul meja, untung gue gak jantungan" ujarnya kesel
"Hehehe...sorry, sorry gue kebawa suasana" ujar Raya
"Emangnya kenapa sih muka lo kayak kaget, gitu? " tanya Reva penasaran
"Lo tau gak, Merrya, anak kelas X IPS 1,dia dibilang udah meninggal gara gara kalau gak salah gue, ditembak pistol berkali kali, sesuai penelitian peluru pistol yang ada di kepala nya sampai seluruh tubuh dia itu ada 10 peliru" cerita Raya.
Dalam hatinya, Reva merasa sangat senang namun tak Ia tunjukkan. Selamat tinggal untuk selamanya merrya, makanya jangan suka ikut campur urusan orang, kalau kata pepatah,jangan pernah membangkitkan singa yang sedang tidur sekali lagi selamat tinggal. Batin Reva tertawa dalam hati.
Ya.. dia merasa sangat senang karna dia sendiri yang telah membunuh adik kelasnya itu. Karna tanpa sengaja Ia melihat Reva saat itu tengah melawan musuh nya hingga menodong dan menembak mereka dengan pistol.
Saat itu sebenarnya Reva menyadari atas hal itu namun Ia tak memedulikan nya untuk sejenak, karna merrya merasa mereka sudah selesai jadi Ia dengan cepat berlari kearah sekolah, namun tiba tiba ada yang mencekam tangannya.
Flashback on
Setelah menghabisi seluruh lawan, Reva yang merasakan bahwa merrya sudah pergi, Ia berjalan mengitari hutan dekat sekolahnya itu hingga, Ia menemukan sosok yang ia cari, tanpa berlama-lama Ia mencekal kuat tangan merrya.
"Apa aja yang lo denger tadi" tanya Reva datar.
"Aku gak dengar apapun kak. " ujar nya sedikit takut
"Lo pikir gue percaya, lo pikir gue gak sadar dari tadi lo dengarin semua yang gue bilang sama mereka, dan disaat gue lepas pelatuk pistol lo ada juga disitu kan" ujar Reva miris membuat membuat nyali merrya menciut
"Masih gak mau jawab lo? "Tekan Reva
"Aku memang liat semuanya dan aku juga dengar percakapan kakak dengan, tapi plis kak jangan bunuh aku" pinta merrya
Reva melepas Cekalannya"oke kali ini lo gue lepasin,tapi ada syarat, lo harus jaga mulut kalau sampai rahasia gue hancur, lo pertama orang yang gue datangin"ucap nya lalu pergi dari hadapan adik kelasnya itu.
Malam pun tiba, merrya baru tersadar bahwa ponselnya tinggal disekolah gimana cara nya ia bisa menghubungi temannya untuk kerja kelompok.
Merrya pun nekat pergi kesekolah untuk mengambil ponselnya. sebelum pergi ia pamit dulu ke orang tua nya, setelah pamit ia mengambil kunci mobil nya dan melajukan nya ke arah SMA Garuda. Sesampainya disana ia pergi memasuki gedung. Disaat selesai mengambil ponsel ia bergegas keluar namun langkahnya terhenti disaat mendengar ada yang meluncurkan peluru pistol ke udara.
Dorr...
"What, kenapa ada orang yang melepas peliru sih malam malam gini" herannya
Namun belum sempat ia melangkahkan kakinya keluar seperti ada yang mencekam tangannya, ia memalingkan wajah melihat kearah kelas, Ia terkejut disaat melihat ada seseorang yng menodong pistol kearah kepalanya, ia berjalan mundur hingga tubuhnya terbentur tembok.
"Siapa lo? " tanya merrya
"Gue malaikat pencabut nyawa, dan gue akn masukin lo kedalam neraka" ujarnya tersenyum miris "
"Tapi_" belum sempat ia menghabisi kalimatnya
"Kata kata terakhir? "
"Plis siapa pun lo plis jangan bunuh gue" ujarnya takut
"Cukup, lama banget"
Hingga akhirnya.Dorr...
Dorr...
Dorr...
Dorr...
Dorr...
Hingga akhirnya ia tewas secara menggenaskan dengan sepuluh peluru bersarang di otaknya.
Flashback off
Raya yang melihat ekspresi Reva biasa saja, membuatnya bingung dengar tingkah Reva.
Ia memukul meja sedikit keras, hingga membuat Reva terkejut.
"Woy, dari tadi gue perhatiin lo kayak gak ada rasa penasaran gitu sama kasus ini? " tanya Raya heran dengan sifat sahabatnya ini.
"Gue gak penasaran sama hidup dan privasi orang, kalau hidup gue belum tenang, walaupun suatu saat nanti hidup gue tenang, gue gak akan pernah juga mikir masalah mereka yang gak berkepentingan dengan gue" ucap Reva datar.
Tiba tiba Rafael masuk kekelas mereka banyak pasang mata yang mengarah kearahnya.
Chk.. Ngapain sih tu orang kesini memperburuk suasana banget. Batin Reva
Reva sudah tau mengapa Rafael menghampiri nya kesini. Reva bangun dari duduknya dan memakai kembali earphone nya, dan berjalan kearah pintu.
"Ehhh Rev, lo mau kemana? " tanya Raya,namun tak dihirau kan nya.
"Emang ya kalau dikacangin memang rasanya duh.. Ketusuk sampai dihati" ucapnya dramatis lalu berlari mengejar Reva.
Disaat ia berlari ada yang mencekal tangan nya, ia mendongak dan tatapan mata biru safir dan matanya berjumpa. Hingga ia tersadar.
"Ngapain lo megang mengang tangan gue? " tanya nya sinis pada orang tersebut.
"Ngak usah dikejar " ucap Rafael datar
"Kenapa ngak usah, dia kan sahabat gue" balas Raya sinis
"Kalau lo gak nurut, maka lo akan habis ditangan dia"
"Kenapa habis, Reva gak mungkin ngelakuin hal yang aneh aneh sama gue karna gue sahabat nya" ucap Raya menjelaskan.
"Lo gak bisa nebak sifat dia sekali pun lo udah lama temenan sama dia" ujar Rafael.
"Kalau lo gak paham, suatu saat lo bakalan tau kenyataan nya" ujar Rafael dan beranjak pergi dari sana meninggalkan raya yang membeku ditempat.
"Apa sih tu orang gaje banget" sarkas Raya
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Mafia Girl
Genç Kurguprolog aku mencintaimu hanya dengan satu alasan.yang awalnya tak ada sedikitpun rasa tiba tiba rasa yang tak aku mengerti tiba, aku selalu merasakan hal itu disaat aku berada di dekat mu. padahal saat itu aku masih memiliki sang kekasih yang saat in...