5

32 11 4
                                    

Saat hujan deras mengguyur sebuah kota, seorang pria muda menitipkan seorang anak kecil di sebuah kediaman.

"Mulai sekarang mereka adalah kakak- kakakmu" ucap seorang pemuda

"Ketika aku pergi merekalah, yang akan menjagamu" .

".. Apa kau akan kembali?" tanya seorang anak kecil dengan penampilan lusuh
kepada pria yang ada di hadapannya.

"Ares, ingat tugasmu adalah melindungi dirimu sendiri " ucap seorang pria muda sembari memegang kedua lengan anak kecil itu.

Anak kecil itu tersenyum tipis kemudian mengangguk ke arah pria muda itu

Pria itu lalu membalikkan badannya lalu meninggalkan anak kecil itu di sendiri sebuah kediaman.

Namun dengan berat hati, tak ingin ditinggal pergi, anak itu kemudian berlari mengejar pria muda itu sambil menembus derasnya hujan.

"Jangan , jangan pergi...."

Namun pria itu semakin lama , semakin menjauh dari pandangannya.

Anak kecil itu kemudian kehilangan jejak kaki pria muda itu, dan tersesat di tengah derasnya hujan.

"Ares...
Ares...! "
terdengar suara gema, yang memanggil namanya, suara panggilan itu tak terdengar asing di telinganya.

"Ares !" teriak seorang lelaki.

Dalam sekejap mata Ares terbuka dengan ekspresi kaget yang terpampang di wajahnya.

"Mimpi apa? kau dari tadi ngigo dalam tidur mu" ucap Endra

" Jangan.. , jangan pergi " ledek Endra meniru ucapan Ares

"Ck, tadi aku bermimpi buruk , seorang pria yang tidak kukenal membawa ku ke rumah ini dan meninggalkan ku " jelas Ares.

" Oh kupikir kau bermimpi asa meninggalkan mu " hahahhaha ucap Endra.

Sekedar info Asa adalah orang yang kusukai sekaligus sahabatku, gadis cantik itu anggota klub seni, dan aku menyukainya sejak awal semester.

"Diamlah Endra, udah jomblo kerjanya ngebacot lagi" bentak Ares.

Seketika tubuh Endra membeku terkejut.

"Hah Apa katamu? udah berani bentak bentak kakak ya sekarang?! " ucap Endra sambil mencubit pipi adiknya.

"Yah kan emang fakta!"

" -__- ".

Sudah lah aku mau siap siap ke sekolah ! ucap ares lansung bangun dan berdiri dari sofa.

Memanglah kejahilan Endra selalu mengundang pertengkaran, Endra suka mengejek Ares, namun ia tidak menerima jika Ares mengejeknya kembali.

...

Sesampainya di kelas, Ares menghabiskan waktunya sendirian duduk di bangku sambil mendengarkan dentuman musik yang keluar dari earphone miliknya.

Tidak ada seorang pun di kelas yang dekat dengannya, sejak masalah nya dengan ketua klub basket , Sebastian.

Kecuali Asa dan Risa, sahabatnya yang berada di kelas yang berbeda dengannya.

Tap- tap

Aku dan semua seisi kelas, mengarahkan perhatiannya ke depan kelas. mendapati wali kelas membawa seorang laki-laki dengan tatapan tajam bersamanya.

Kemudian laki- laki itu tersenyum ramah sambil menutup kedua matanya.

" Hari ini kita kedatangan anggota kelas baru, namanya Vegas" ucap wali kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEHINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang