Chapter 4 : Crazy!!!

1K 106 17
                                        

"Now nobody can stop this fire
Can't hide these emotions even when the show's over"

The Sound - Stray Kids






The Sound - Stray Kids

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian, Jaffan memutuskan untuk mengerjakan PR metematika yang diberikan oleh gurunya tadi. Jaffan adalah tipekal orang yang tidak suka menunda-nunda pekerjaan sehingga jika dia mendapatkan PR maka akan dia kerjakan hari itu juga. Hari ini cuacanya cukup cerah, membuat sore hari masih terlihat seperti siang hari dan itu bukan hal yang baik untuk Jaffan karena cahaya yang terang itu sangat mengganggu konsentrasinya.

"Sial, Kenapa terang sekali sih?" dengus Jaffan kesal sambil menghentakkan kakinya. Pun dia berjalan ke arah jendela kamarnya. Ditutupnya tirai jendela kamarnya itu dengan kasar sampai menimbulkan bunyi yang cukup keras. Hal itu membuat kepala Jaffan sedikit ngilu tetapi dia masih bisa mengatasi hal itu.

Dia menghela nafasnya cukup panjang. "Kayaknya kalo gini lebih baik," lanjutnya yang langsung kembali duduk di kursi depan meja belajarnya.

Baru saja Jaffan mengambil pensilnya dan akan mengerjakan satu soal dari PR matematika, tiba-tiba saja terdengar suara dentuman keras seolah-olah dia baru saja mendengar sesuatu yang jatuh di atas atap rumahnya. Tidak hanya sampai di situ, beberapa detik setelahnya Jaffan kembali mendengar suara tangisan, jeritan, dan rintihan. Itu adalah suara-suara yang sering mengganggu Jaffan yang membuatnya susah sekali untuk tertidur barang satu jam saja. Telinganya selalu mendengar suara-suara mengerikan itu setiap hari, terlebih di siang hari seolah-olah suara-suara itu berada di dalam kepala Jaffan, kepalanya benar-benar berisik. Dan hal ini tentu saja membuat Jaffan sangat frustasi yang membuatnya mau tidak mau harus mengunjungi psikiater setidaknya dua kali dalam seminggu.

Dengan spontan Jaffan menjatuhkan begitu saja pensil yang sedang dia pegang ke lantai. Kedua tangannya buru-buru menutup kedua telinganya berharap dia tidak akan mendengar suara-suara yang bisa membuatnya gila itu. Namun, alih-alih hilang, suara yang didengarnya malah semakin memburuk, suaranya terdengar semakin keras dan semakin jelas membuat kepalanya sakit bukan main. Dia merasa kepalanya seperti akan meledak detik ini juga.

"ARGH! BERISIK! KALIAN BISA DIEM GAK SIH, BANGSAT? KEPALA GUE SAKIT!" teriak Jaffan yang merintih kesakitan sambil menjambak rambutnya frustasi, membuat beberapa helai rambut coklatnya itu terlepas dari tempatnya.

Tidak kehabisan akal, Jaffan dengan cepat langsung mengambil earphone dan memasangkannya di kedua telinganya. Lalu dia pun menyalakan lagu secara acak yang ada di ponselnya dengan volume yang tertinggi. Dia berpikir jika hal ini bisa meredam suara-suara yang didengarnya itu tapi, tetap saja, hal itu tidak berhasil yang membuat Jaffan semakin emosi dan langsung melepaskan earphonenya kemudian membantingnya ke lantai, membuat earphonenya hancur menjadi beberapa bagian.

ETERNITY [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang