Xiao Zhan, pria muda yang tinggal sendirian di sebuah apartemen kecil. Suatu malam, Xiao Zhan terkejut ketika mendapat pesan dari ponselnya berupa foto dirinya tengah tidur di dalam kamarnya. Tak hanya itu, hampir setiap harinya ia mendapatkan kirim...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Genre : Fanfiction, LGBTQ
Sub-Genre : Romance, Thriller, Horor, Misteri
Story-Tag : BDSM, Dark Side, Murder, Gigolo
Original Written by : NIGHT_MIST
Triger Warning!!
Mature Content 21+++, Rape, Sexual Harassment, Death Threats, Hardcore, BDSM
P R O L O G
SEORANG pria muda berparas manis berjalan sedikit sempoyongan di sepanjang jalanan sepi. Udara dingin di malam itu mampu membekukan tulang. Merapatkan coat berwarna hitam demi untuk menghangatkan tubuhnya.
Aroma alkohol menguar dari sela bibirnya ketika pria itu mengembuskan napas. Pria itu adalah Xiao Zhan, seorang pegawai swasta di salah satu perusahaan di kota Beijing. Ia baru saja pulang dari minum-minum bersama teman sekantornya di sebuah BAR kecil. Pria dengan mata besar dan jernih, juga lesung pipit kecil ketika pria itu tersenyum menyapa seorang pria paruh baya yang sedang menutup kedai makannya.
"Selamat malam, Paman Cheng," sapa Xiao Zhan.
Pria paruh baya itu menoleh, lalu menggelengkan kepala sambil berkacak pinggang saat mengamati keadaan Xiao Zhan. "Kau mabuk lagi, Nak Zhan."
Pria manis itu hanya terkekeh sambil melambaikan tangan pada Paman Cheng dengan tak acuh. Ia melanjutkan langkah kakinya yang terseok-seok menuju apartemennya. Namun ketika ia memasuki sebuah gang gelap, senyum di bibirnya perlahan menghilang digantikan dengan ekspresi tegang di wajahnya. Xiao Zhan mempercepat langkah hingga hampir membuatnya tersandung kakinya sendiri.
Belakangan ini ia merasakan ada yang tengah mengikutinya setiap pulang kerja. Hal itu ia sadari saat melewati gang gelap yang cukup panjang. Dan benar saja, ia dapat mendengar suara langkah kaki dari belakang.
Awalnya ia tak menyadari itu dan memilih abai. Xiao Zhan berpikir jika orang itu hanya kebetulan saja memilih jalan sama dengan yang sering ia lewati. Akan tetapi, hal itu menjadi aneh saat orang itu selalu berjalan di belakangnya setiap ia pulang kerja. Karena merasa penasaran ia menoleh ke belakang. Orang berjaket serta bertopi hitam itu spontan menundukkan kepala, menyembunyikan wajahnya yang tertutup dengan jaket hodie hitamnya.
Kecurigaannya semakin kuat saat ia menghentikan langkah. Orang yang berjalan di belakangnya itu ikut berhenti. Diserang rasa panik dan ketakutan, Xiao Zhan segera berbalik dan melanjutkan langkahnya. Ia dapat mendengar suara langkah kaki dari belakang, orang itu kembali berjalan mengikutinya.
Kejadian stalking ini sudah berlangsung selama satu minggu berturut-turut. Dan itu sempat mempengaruhi psikologis Xiao Zhan. Ia mulai merasa ketakutan dan kecemasan tanpa sebab. Xiao Zhan merasa tidak aman.
Ia mempercepat langkahnya saat hampir sampai di ujung gang. Sedikit berlari Xiao Zhan bergegas keluar dari tempat gelap. Ia sangat bersyukur karena jalanan di depannya tidak terlalu sepi, masih banyak orang pejalan kaki. Xiao Zhan menoleh ke belakang, ingin memastikan apakah orang berjaket hodie itu masih membuntutinya ataukah tidak. Dan ternyata orang itu tak mengikutinya.
Xiao Zhan akhirnya bisa bernapas lega, ia pun melambatkan langkahnya yang terseok-seok.
.
Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya ia sampai di depan pintu apartemen. Dengan tubuh terhuyung-huyung, ia merogoh saku coat-nya untuk mencari kunci. Karena pandangannya sedikit mengabur karena efek mabuk, ia sedikit kesulitan memasukkan kunci ke lubangnya.
Cklek
Setelah berhasil membuka pintu, Xiao Zhan kembali menoleh ke belakang. Memastikan bahwa orang yang tadi mengikutinya tidak ada. Sesudah memastikan aman, ia segera masuk ke dalam apartemen lalu menguncinya. Hangatnya ruangan berhasil mengusir ketakutan Xiao Zhan.
Usai menyalakan lampu, ia melepaskan coat yang dipakai lalu melemparnya dengan sembarangan. Setelah itu ia membawa tubuhnya yang hampir limbung ke kamar.
Bruuk
Xiao Zhan menghempaskan tubuh kurusnya ke atas ranjang. Dan tak perlu menunggu lama, terdengar dengkuran halus yang lolos dari bibir mungilnya.
.
Dari luar, sosok berpakaian serba hitam berdiri sembari menatap ke arah apartemen. Wajahnya tak terlihat karena sebuah topeng menutupinya. Hanya setangkai mawar merah di tangannya yang terlihat kontras dari sosok itu.
Suara napas yang memburu terdengar ketika pria bertopeng itu meletakkan setangkai mawar di depan pintu apartemen.
"Good night, My Dear."
To be continued >>>
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
