↬ with u

159 16 0
                                    


   SEGARIS senyuman manis layaknya bulan sabit terpampang diwajah Yeonjun, ia menyipitkan matanya lalu terkekeh membuat rona merah di sekujur pipinya kentara jelas, netranya tak lepas memandang dengan tatapan lembut seorang lelaki jangkung nan tampan di depannya.

"Aku merindukanmu, Binbin." Tangannya melingkar apik  di leher Soobin-- kekasihnya. Soobin tersenyum manis ia pun membalas pelukan Yeonjun dengan sangat erat.

"Aku juga merindukanmu Junnie." Ditariknya perlahan tenguk Yeonjun kemudian ia memagut lembut bibir Yeonjun. Sang empu tidak begitu terkejut dengan gerakan tiba-tiba Soobin karna kekasihnya ini terlampau sering memberikan gerakan reflek seperti mencium atau memeluk padanya, jadi ia biasa saja.

Yeonjun pun dengan senang hati membalas ciuman Soobin, ia mengeratkan pelukan nya pada Soobin dan memperdalam ciuman nya, mereka saling melilit lidah satu sama lain, seperti biasa melepas kerinduan setelah sekian lama.

Tangan Soobin kini merambat pada tubuh Yeonjun, membelai nya perlahan hingga menurun pada bokong sintalnya lalu meremas nya perlahan.

"Mmh~" Mendengar desahan lembut Yeonjun, Soobin pun menarik diri, mengecup bibir Yeonjun sekali lagi sebelum mencium lehernya.

"I really miss you, honey. " Yeonjun terkekeh lalu mengecup hidung Soobin. "Yea, I know that. "

"Sudah berapa lama kita tidak bertemu hm? " Soobin mendudukkan dirinya di sofa lalu memangku Yeonjun, tangannya melingkar apik dipinggang Yeonjun dan Yeonjun pun memeluk leher Soobin.

"Seminggu lebih? " Yeonjun menyandarkan kepalanya dibahu Soobin.

Soobin tersenyum, tangan kanannya sibuk memeluk Yeonjun sedangkan tangan kirinya sibuk mengusap lembut surai Yeonjun. "Lama sekali, rasanya aku ingin kita serumah saja. "

Yeonjun tertawa, "Ayo saja, aku siap jika kau melamar ku sekarang~"

"Iya, setelah itu aku langsung menerjang mu nanti dan aku akan memakan mu! "

Yeonjun cemberut, " Jangan memakanku! Aku tidak ingin menjadi poop! "

Kali ini Soobin yang tertawa mendengar jawaban Yeonjun.  "Tidak apa-apa, akan kusimpan biarpun bau,"

Yeonjun semakin cemberut mendengarnya lalu ia menaruh kepalanya dibahu Soobin. "Soobin aku bosan! "

"Aku juga bosan. " Soobin  sibuk menyisir surai Yeonjun dan sesekali menciumnya dengan sayang.

"Menyebalkan kau seharusnya mencari cara agar kita tak bosan! " Soobin hanya nyengir lalu mengecup bibir Yeonjun yang cemberut. "Habisnya aku juga tidak tahu kita akan melakukan apalagi selain memelukmu dan menciummu, "

Yeonjun memiringkan sedikit kepalanya dan memegang dagunya hendak memikirkan sesuatu, Soobin yang melihatnya hanya terkekeh karna Yeonjun sangat imut sekali.

"Kalau begitu ayo main! "

"Main apa? "

Soobin memiringkan kepalanya bingung.

"Main panco, hukumannya nanti yang kalah harus menurut pada Sang pemenang, bagaimana? "

Soobin terkekeh lalu mengangguk. "Baiklah, deal! "

"Binbin, kalau aku menang kau harus menurutiku apapun okey? Tapi jika kau yang menang maka aku akan menurutimu apapun! "

"Apapun? "

"Ya, apapun! "

Soobin tersenyum menyeringai menatap Yeonjun dengan tatapan serigala nya, Yeonjun yang melihatnya hanya merotasikan matanya lalu menghela nafas.

Simple [soojun] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang