Rayuan mata Leo Menyapu indahnya tubuh Toro

8.9K 135 8
                                    

Sepanjang perjalanan, Leo sadar akan keindahan alam pegunungan Jawa yang belum ia ketahui namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepanjang perjalanan, Leo sadar akan keindahan alam pegunungan Jawa yang belum ia ketahui namanya. Dataran yang tingginya sudah di atas awan memberikan suasana yang sangat berbeda dengan dataran rendah di bawah awan.

Leo merasa tertarik dengan vibe tempat ini karena menjanjikan keterasingan yang romantis. Ia melihat hutan pinus dengan pohon-pohon yang sangat tinggi dan tua, yang menjulang tinggi seperti tiang penyangga langit saat dilihat dari bawah.

Nice! pikir Leo. Ia menurunkan kaca jendela mobil, hawa sejuk dan aroma segar menyambutnya.

Namun yang benar-benar membuat jantung Leo berdebar adalah penampakan para lelaki di sekitar. Daerah ini dikenal dengan ukuran para pria yang besar dan secara genetik mudah membangun otot, sifat alami yang jarang terlihat pada pria Asia. Sesuai dengan tipe Leo, ia juga suka dengan cara wajah dan tubuh mereka yang tampaknya lebih berbulu daripada pria yang tinggal di bawah awan.

Leo mulai berspekulasi tentang penampilan calon bapak kosnya. Akhirnya, ia tiba di kos-kosan bergaya minimalis modern yang memiliki lantai kayu, dinding yang dilapisi batu alam, dan taman kecil yang rapi di bagian depan. Hujan rintik-rintik turun ketika Leo turun dari GoCar dengan tas-tasnya. Leo tidak percaya dengan apa yang dilihatnya ketika Toro, sang bapak kos, menghampirinya dengan payung.

Dari jauh, Leo bisa melihat sosok tubuh Toro yang besar dan mengintimidasi. Ketika semakin dekat, ia semakin bahagia melihat keindahan duniawi pria itu. Toro memiliki tubuh yang sangat kekar dan berotot seperti binaragawan. Kaosnya sangat ketat di dadanya, seakan-akan kaosnya akan meledak kapan saja. Setiap kali Toro menggerakkan tangannya, otot dadanya terlihat menggeliat dan menonjol keluar. Leo tidak bisa mengalihkan matanya dari dadanya yang besar dan kekar. Celana pendeknya sangat pas di pinggangnya dan menonjolkan pantat dan paha yang besar dan berotot.

Leo tersandung dan koper miliknya terjatuh ke tanah dan isinya yang penuh dengan mainan dewasa BDSM tercecer di sekitarnya.

Fuck fuck fuck fuck! Pikir Leo

Toro melihat dengan kaget ke arah Leo yang tersandung dan melihat isi koper Leo yang tercecer. Namun, alih-alih menunjukkan ekspresi kejut atau jijik, Toro malah tersenyum ramah dan segera membantu Leo mengumpulkan mainan-mainan dewasanya yang tercecer. Ia menunjukkan sikap yang penuh pengertian dan tidak terganggu dengan apa yang terjadi.

Saat Toro membantu membereskan mainan Leo, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikan Leo. Toro merasa tertarik padanya, terpesona oleh ketampanan, karisma, dan gaya berpakaian Leo.

Toro melihat ke arah Leo dan tersenyum, membuat Leo merasa lebih tenang dan merasa seperti dia diterima dengan baik. "Selamat datang," kata Toro, memperkenalkan diri. "Saya Bramantoro, panggil aja Toro." Saat Toro berbicara dengan Leo, dia bisa merasakan getaran suara Toro yang bergetar di dadanya yang besar dan kekar.

Lalu Toro mengambil inisiatif untuk membantu Leo membawa barang-barangnya ke kamar, dengan mudah mengangkat beberapa tas berat sekaligus. Leo tersenyum melihat Toro, merasa senang memiliki bapak kos yang tampaknya sangat ramah dan membantu.

Melindungi & MelayaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang