"Kamu punya susu ga?"
Kucing di hadapannya hanya bisa menatap pria itu dengan tatapan memelas dan kembali mengeong kuat. Ia kira, ia akan diberi makan oleh orang baik. Ternyata manusia di hadapannya ini malah menanyakan susu.
"Ayo jawab, kamu punya susu ga?" Pria yang mengenakan vest oversize berwarna coklat dengan beanie bermotif beruang di hadapannya itu tetap menanyakan hal yang sama. Bahkan kini, ia menggendong kucing itu dengan lembut dan membawanya berjalan.
"Meong!" Kucing itu tetap mengeong di gendongannya.
"Pus jangan nakal. Igo ngga jahat kok.." Ucapnya seraya membelai kucing itu
"Igo cari susu. Pus ga punya susu ya?" Tanyanya lagi seraya menatap kucing itu dengan seksama seakan-akan menyidangnya."Meong!" Kucing putih itu menggeliat dan kini menjatuhkan diri dari gendongannya.
"Pus! Tungguin! Bantu Igo cari susu!!" Ia memekik kuat dan mengejar kucing itu. Langkah sepatu air jordan berwarna coklat itu sangat keras, ia berlari kencang mengikuti kemana kucing itu berlari."Pus! Jangan lari!" Ia tetap berteriak memanggil kucing itu. Akhirnya ia berhenti saat kucing itu berhenti di depan pintu sebuah rumah, tak ia sangka bahwa ia juga ikut masuk ke area rumah itu.
"Pus bawa Igo kemana nih" Ia merapikan beanienya yang sempat berantakan karena berlari. Ia melirik sekelilingnya. Suasana rumah itu cukup sepi, ia memandang kucing putih yang sedang rebahan di atas keset itu."Pus, ini rumah kamu ya?" Tanyanya seraya berjongkok
"Pus bawa Igo kesini, karena dirumah ini ada susu ya?" Ia tersenyum sumringah.
"Makasih pus baik" Ia mengusap lembut bulu kucing itu, lalu kembali berdiri."Tok tok tok permisi!" Ia menirukan suara ketukan pintu seraya mengetuk pintu itu.
"Ada orang ngga ya? Igo cuma mau tanya susu aja kok!" Ia berseru lagi dengan nada khasnya. Suasana rumah itu masih saja hening, tapi tak membuatnya menyerah."Tok tok tok..tok..tok..tok tok tok" Ia tetap bersenandung seraya membunyikan nada dari ketukan itu.
"Halo? Ada-" Ketukannya terhenti saat pintu itu terbuka.Menampakkan seorang gadis seusianya yang terlihat mengenakan crop tank top tipis serta celana panjang bermotif kotak-kotak berwarna cream. Ia mengucek matanya dan sesekali menguap, lalu mengusap rambutnya yang berantakan karena ia habis bangun tidur.
"Hoam..apa sih? Berisik banget" Ketusnya seraya menatap sinis ke arah pria tersebut.
Bukannya minta maaf atau menjelaskan maksud kehadirannya. Pria itu malah terbengong menatapnya, lalu mulai gugup dan akhirnya ia tersenyum tipis dengan pipinya yang kini bersemu merah.
"Heh! Malah bengong!" Sentakan gadis itu membuat lamunannya buyar seketika.
"Kamu ini siapa?" Tanyanya, masih dengan nada ketus."Maaf.." Akhirnya ia berucap.
"Igo kesini mau cari susu" Sambungnya.
"Hah? Susu?" Gadis bernama lengkap Leona Aneira itu kini mengerutkan keningnya kebingungan. Ada apa sih dengan pagi ini, pikirnya. Ia malah dibangunkan dengan suara ketukan orang asing yang datang ke rumahnya untuk mencari susu?
"Iya. Kamu jual susu kan?" Ia meraih dua lembar uang yang sudah remuk menjadi bola dari dalam saku celananya.
"..Igo mau beli susu" Ia memberikan uang itu pada Leona."Hah? Siapa bilang aku jualan susu?!" Pekik Leona.
Pria itu tersentak sesaat. Takut dimarahin sendiri, ia pun menunjuk kecil ke arah bawah. Dimana kucing putih tadi tidur.
"Pus ini nih tadi yang bilang. Igo kan cuma...ngikut aja""Sejak kapan kucing bisa ngomong. Aneh! Aku ga jualan susu, dan kamu bisa aja salah alamat!"
Pria itu diam sejenak, lalu menatap jengkel ke arah kucing itu.
"Pus tukang bohong" Umpatnya.
"Apa kamu bilang?"
Ia langsung menggeleng cepat, "Hum? Ngga. Igo ngga bilang apa-apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Babysitter For Diego [18+]
Romance"Na..Igo mau susu juga" "Ya udah sana ambil di kulkas, jangan manja" "Bukan susu yang itu!!" "Lah? jadi yang mana-" "YANG INIIIIIII!!!!" 🐰 Leona pikir, menjadi babysitter bukan pekerjaan yang rumit. Apalagi setelah ia tau bahwa ia bukan mengurus ba...