𝐒𝐓𝐑𝐀𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐓𝐎 𝐆𝐀𝐘 || 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆
___________________________________________
Seorang lelaki yang mencintai pujaan hatinya sejak SMA, namun pacaran 9 tahun tak membuat hubungan rumah tangga mereka harmonis. Masalah demi masalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua Minggu kemudian, persiapan sidang cerai pun siap. Sebagai jaksa aku paling paham cara melobi orang untuk mempercepat jadwal ketuk palu. Kini aku tidak ragu seperti dulu. Sebab baru menikah, Davikah sudah manipulatif padaku. Aku pun merasa wanita ini tak pantas jadi ibu anakku di masa depan. Toh usia kami masih sama-sama muda. Aku 35 dia baru 32. Biarlah dia rasakan menjadi wanita independen yang sejak dulu dia idamkan itu.
Kalau dia mau merawat Eden, silakan, atau kau menyebutku jahat betulan juga silahkan. Aku harus menyelematkan mental health-ku sendiri, kecuali benar-benar mau dibuat gila oleh wanita ini.
"Kalau begitu terima kasih, Apo. Maaf selama ini sudah hadir dalam hidupmu," kata Davikah sambil menggendong Eden. Dia pun menjabat tanganku, sementara aku balas meremas tangannya dengan susah payah. Bukannya apa, tapi hak asuh Bella jatuh ke tanganku. Dan ini kita lakukan oleh kesepakatan bersama.
Davikah rela, karena dia merasa bersalah padaku. Sehingga petisi soal pembagian anak ini mau dia tanda tangani begitu saja. Kita akhirnya berpisah baik-baik. Lalu kuberikan jaminan 50% harta padanya untuk menata ulang hidup di kampung halaman.
Namun, aku sendiri menetap di Amerika karena terlampau nyaman. Apalagi kerjaanku sebagai jaksa sudah naik grade pada tahun ini. Kartu green card sudah kukantungi bersamaan dengan Bella ulang tahun. Sehingga sebulan lagi kita resmi jadi warga baru di Negara Paman Sam ini.
Ya, walau tiga bulan pertama kujalani susah sekali. Sebab Bella menanyakan ibunya terus menerus, tapi maaf, Bella. Daddy memang sudah memisahkan kalian. Tapi suatu saat nanti kau pasti paham kenapa kulakukan ini.
"Dadddddyyyy! Mana hadiahu hali ini? Balbie balu? Au mau Ken si hensem yang waktu icu!" tanya Bella setelah terbiasa di bawah pengawasan babysitter. Aku sering memberikan hadiah setiap pulang. Apapun, sampai-sampai Bella bisa membuat toko mainannya sendiri.
"Iyaaaa, ada yang baru lhooo. Ini, lihat. Jreng! Jreng! Jreng! Taraaa! Barbie cantik Kareena Kapoor memakai sari! Ha ha ha ha ha! Keren kaaan?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.