prolog

7 2 0
                                    






**************************

"Sayang kita main ke pantai yuk,liat laut udh lama kita gak kesana " ajak reya

" Maaf sayang  Dimas masih sibuk sama kerjaan kita pergi lain waktu ya ?" Jelas Dimas  yang masi sibuk dengan pekerjaannya itu

"Ishh kamu mah gak ada waktu buat aku akhir-akhir ini, tau ah " rengek reya kesal mendengar jawaban sang kekasih yang menolak ajakannya tersebut

Dimas yang  merasa bersalah pun akhirnya mengiyakan permintaan sang kekasih " ya udh ayo sayang kmu siap siap aku otw kerumah kamu" ucap nya

" Yesss asikk makasih sayang ya udh aku siap siap" jawab reya

Nampak raut wajah yang bahagia ketika permintaan nya di penuhi oleh sang kekasih sungguh romantis . Disisi lain Dimas  yang sudah otw dari kantor menuju rumah sang kekasih

" Kok perasaan gw gak enak ya? " Ucapnya dalam hati. Dimas mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata, namun raut wajah nya nampak seperti orang yang khawatir. " Ah apaan dah gak gapapa" timpa nya yang membuang jauh pikiran negatif yang ada di dalam pikirannya itu

Tak selang lama Dimas sudah sampai di depan rumah sang kekasih, ia langsung turun lan berjalan menurut pintu utama rumah reya, Dimas  memencet bel yang berada di sisi sebelah kanan pintu

Tett...

" Iya sebentar" ucap penghuni rumah, tak selang lama seorang gadis cantik Jang memakai baju rajut berwarna biru menenteng tas berwarna hitam keluar dari balik pintu Tersebut

Dimas yang terpesona dengan kecantikan pacarnya itu pun menatap sang kekasih tanpa mengedipkan mata sekali pun, " k-kamu cantik banget" pujinya

Reya yang salting karena dipuji oleh sang kekasih pun tersenyum Malu ,"Ih kamu bisa aja, yaudah ayo nanti keburu sore " ajak reya dengan muka yang berwarna merah nampak seperti tomat

" Hahah liat muka kmu merah,ciee salting " goda Dimas, reya yang malu pun mencubit perut sang kekasih "ihh nyebelin tau ayooo" ucap reya yang kemudian menarik tangan sang kekasih

Dimas hanya tersenyum melihat tingkah lucu reya, begitu menggemaskan baginya. Akhirnya mereka berangkat ke pantai bersama.

1jam perjalanan, mereka sudah sampai di tempat tujuan mereka, terlihat reya yang sangat bahagia melihat pantai dan hembusan angin yang membuat dirinya tambah bahagia, begitu pun dengan Dimas dirinya juga merasa bahagia melihat reya yang dari tadi tersenyum

" Tunggu apa lagi? Ayo kesana " ajak Dimas sambil menggandeng tangan reya

Mereka menghabiskan waktu mereka berdua di pantai, mereka sangat bahagia, sederhana namun sangat bermakna. 30 menit setelah mereka asik bermain akhirnya mereka pun beristirahat di salah satu warung tak jauh dari tempat mereka

"Sayang ayo istirahat " ajak Dimas  yang sudah ngos-ngosan, reya yang melihat Dimas  kelelahan pun mengangguk.
Akhirnya mereka memesan 1 buah kelapa muda, mereka meminum kelapa tersebut berdua, yang menambah keromantisan mereka

" Sayang kita nanti kalau nikah di pantai aja ya biar seru " ucap reya, Dimas  yang mendengar itu pun sontak kaget dirinya hampir tersedak
" Ihh sayang pelan pelan " lanjut reya

" Iya sayang nanti kita nikah nya di pantai sesuai keinginan kmu " jawab Dimas tersenyum melihat sang kekasih yang begitu menggemaskan

Ditengah mereka yang asik romantis, tiba tiba air laut yang semula tenang mendadak surut yang membuat pengunjung pantai panik, begitu pun dengan Dimas dan juga reya, mereka saling bertatapan satu sama lain, cuaca yang tadinya cerah menjadi mendung,terpaan angin pun mulai kencang hingga terdengar sirine yang menandakan akan terjadi tsunami. Dimas  yang mendengar itu pun segera menarik tangan reya untuk menjauh dari pantai

"Sayang ayo lari " ucap Dimas  panik mereka berdua pun lari sekencang mungkin namun tiba tiba reya terjatuh, " ahh aaa sakit " rintih reya Dimas pun bergegas menggendong reya, ia berusaha sekuat tenaga untuk berlari menjauhi pantai

"sayang peluk aku kuat jangan pernah buat lepasin " pintanya reya yang mendengar itu pun langsung merangkul kan tangan nya sambil memeluk erat tubuh Dimas  " eumm" ucap reya yang merasa takut  gemuruh suara air laut mulai mendekati daratan

Dimas berlari sekuat tenaga namun usahanya pun sia sia saat gelombang tsunami menimpa mereka, mereka berdua terbawa arus air laut membuat genggam erat dan juga pelukan reya terlepas dari Dimas , mereka terpisah

Dimas  mencoba melawan derasnya air laut, ia mencoba berenang kepermukaan, setelah dirinya berhasil ia mencari keberadaan reya

" Reyyaaa, sayang kamu dimana" teriaknya dengan kondisi yang terpontang-panting oleh gelombang tsunami tersebut, hingga ada teriakan perempuan memanggil namanya, ternyata itu reya, reya berada di belakangnya

Dimas yang tau itu berusaha mendekati reya namun usahanya gagal, hingga Dimas melihat 1 pohon kelapa yang masih berdiri kokoh iyh memegang Erat pohon tersebut dengan satu tangan, dirinya menunggu reya agar sampai kearahnya, benar saja  reya berhasil ia tarik menggunakan tangan nya

"Sayang pegang erat tangan aku " ucap Dimas yang memegang erat tangan reya, Dimas kemudian menyuruh raya berpegangan " sayang apa kita akan mati disini?" Tanya reya yang takut, Dimas yang mendengar itu pun mencoba menenangkan reya, walaupun dirinya juga berpikiran sama dengan reya " tidak aku gak biarin itu terjadi, sekarang kamu pegangan yang kenceng " ucapnya

Dengan sekuat tenaga mereka bertahan,reya mulai kehabisan energi tubuh nya melemah, mukanya pucat karena terlalu lama menahan deras nya gelombang tsunami

" Sayang reya gak kuat" rintih raya dengan suara pelan bercampur menggigil,

" Gak sayang kamu kuat " ucap Dimas sambil meyakinkan reya, namun kondisi reya benar benar sudah tidak kuat menahan, akhirnya reya melepas pegangannya itu, seketika Dimas sigap menangkap tangan reya. " Kalo kmu pergi aku juga ikut pergi" ucap nya yang kemudian melepas pegangannya lalu memeluk erat tubuh reya, ia menjadikan punggung menjadi perisai untuk reya, lalu mereka hanyut terbawa arus tersebut.

Di tengah tubuh mereka terombang-ambing hingga punggung Dimas membentur tiang yang membuat dirinya merasa sakit, namun tak di hiraukan, Dimas hanya mengenang saat saat manis bersama reya " kita akan pulang bareng sayang " ucapnya dalam hati yang kemudian Dimas pun pingsan karena terlalu lama terombang-ambing membuat dirinya terpisah dengan reya...

**************
TBC.....
Vote ya!!!

Dear Pantai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang