•
•
•
<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<*<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Suasana pagi yang cerah, suara bising klakson mobil menjadi hal yang utama di pagi hari Dimas , semua itu sudah biasa ia rasakan karena itu wajar dirinya menepati sebuah apartemen mewah yang berbeda di pusat kota, Dimas tinggal di apatremen tersebut bersama ibu dan juga ade laki lakinya bernama Reihan Mahasiswa semester 3 di universitas ternama di Jakarta.
" Dimas, Reihan ayoo bangun mamah sudah menyiapkan sarapan buat kalian" teriak nyonya Yona, alias mamah mereka
" Iya mahh ini udh bangun" ucap Reihan menuruni anak tangga
" Abang mu belum bangun?" Tanya mamah " Mungkin belum mah "jawab Reihan yang kemudian duduk di kursi meja makan
" Dimas bangunn" teriak sang mama sekali lagi
" Pagi mahh iya ini Dimas udah bangun mah " jawab Dimas yang tak lupa menyapa sang mamah
" Yasudah ayo makan bareng" ajak mamah mereka bertiga pun makan bersama, seperti biasa mamah mengambil kan nasi untuk mereka berdua " kalian mau lauk yang mana biar mamah ambilkan" tanya mamah
" Biar Dimas ambil sendiri mah, mamah makan aja " saut Erlangga, lain cerita dengan Reihan ia begitu manja " Reihan mau ayam sama tumis kangkung aja mah " ucap nya sambil tersenyum mamah pun kemudian mengambil apa yang Reihan minta
" Manja bener astaga " ucap Dimas yang kesal da tak habis pikir dengan Ade nya itu , sikap kekanak-kanakan nya masih ada meski ia sudah menjadi seorang mahasiswa " apaan sih bang orang mamah gak marah kok Lo sewot sih " bantah Reihan
" Udah biarin aja Dim lagian sudah bisa Ade kamu mamah yang siapin semua " ucap mamah yang melerai perdebatan kedua putra nya itu
" Tapi mah kan dia udh gede masa gak mandiri banget" ucap Dimas masih tak terima, mamah hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum
15 menit kemenangan mereka bertiga sudah selesai makan, Dimas kemudian berpamitan dengan mamah nya begitu juga dengan Reihan
" Mah Dimas berangkat kerja dulu ya, mamah jangan terlalu cape jadi mamah harus istirahat yang cukup" pamit Dimas sambil memberi pesan terhadap sang Mama
" Iya sayang jangan khawatir mamah sehat kok '" balas mamah yang kemudian memeluk Dimas
" Mah Reihan berangkat kuliah dulu ya, sama juga nanti pulang nya sedikit telat karena ada kelas tambahan, mamah juga harus inget Pasan Abang jangan kecapean" pamit Reihan
" Iya sayang ya udh sana berbakat nanti kalian telat " ucap mamah
" Dadah mahh.." ucap Dimas dan juga Reihan secara bersamaan
Mereka berjalan bersama Namun berjarak, Dimas memimpin di depan sedangkan Reihan berada di belakang Erlangga, mereka menaiki lift yang sama, kemudian berpisah di parkiran karena mobil mereka berada
" Lo kuliah yang bener jangan Malu Maluin gw " Pesan Dimas pada sang Ade, " iye bang tenang aja gw bakalan buat mamah dan juga Lo bangga " jawab Reihan meyakinkan abangnya itu
Dimas kemudian masuk kedalam mobilnya lalu tancap gas meninggalkan Ade nya itu, tak lupa dia menekan klakson dan di balas dengan lambaian tangan Reihan , setelah itu disusul oleh Reihan.....
Tak butuh waktu lama Dimas pun sampai di depan kantornya, ia langsung turun " saya minta tolong parkiran mobil saya karena saya buru buru" ucap nya sambil memberikan kunci mobil milih nya pada salah satu pegawainya
"Baik bos " ucap pegawai tersebut yang bergegas memarkirkan mobil milik Dimas.Dimas berjalan masuk dirinya di sambut hangat oleh pegawainya itu, kemudian Dimas berjalan menuju salah satu lift lalu memencet salah satu tombol.
TINGG......
Bunyi lift yang terbuka, Dimas langsung masuk dan kembali memencet tombol lift dirinya memencet tombol dengan angkat 20. Ya ruangan Dimas berada di lantai 20 gedung tersebut.
Setelah sampai di lantai 20 Erlang keluar dan bergegas menuju ruangan.
" Pak... Pakk.. pak Dimas permisi pak, ada dokumen yang bapak minta sudah selesai saya kerjakan" teriak karyawannya sambil berlari mendekati Dimas yang kemudian memberikan beberapa lembar dokumen
" ahh sudah selesai baik saya terima, terimakasih telah anda selesaikan, kalau begitu saya masuk dulu " ucapnya sambil menerima dokumen tersebut tak lupa dirinya tersebut ramah pada karyawannya itu
" iya pak sama sama, baik pak semangat" ucap karyawan tersebut dibalas oleh anggukan kecil Dimas
Dimas kemudian masuk kedalam ruangan, lalu menaruh tas dia tas meja tak lupa Dimas juga melepas jas nya ia kenakan itu. Kemudian Erlangga duduk di kursi kerjanya, terdapat tulisan yang bertuliskan CEO Dimas Ragaska Dirgantara. Bisa kalian tau bahwasannya Dinas adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan DG entertainment adalah perusahaan yang di pimpin oleh mendiang ayah Dimas , dan sekarang di teruskan oleh Dimas
Balik ke Reihan <<<<<<
Reihan sudah sampai di kampus nya, tak lupa ia memarkirkan mobilnya itu, kemudian ia turun dengan memakai kacamata hitam yang membuat kaum hawa terpesona
Tiba tiba dari arah belakang ada seorang laki laki yang berlari mendekati Reihan " Woi bro, beh kece bener brother gua " ucap laki laki tersebut sambil merangkul Reihan .
" goblok kaget gw anjir, Yoi gak cakep GK Reihan namanya " ucap Reihan yang kaget, spontan ia mengeluarkan kata kata mutiara nya di pagi hari ini" Ahha sorry sorry so langsung kelas keburu telat ini " ajak laki laki tersebut....
Kemudian mereka berdua berjalan bersama menuju kelas mereka, kebetulan kelas mereka berdua sama. " Kal, ada tugas kan ? Jadi gw salin tugas lo karena gw belum selesai" ucap Reihan, Haikal yang mendengar itu pun kaget " tugas? Emang ada?" Ucapnya bingung
" Dah kebiasaan, kalo gak ada ngapain juga gw tanya Lo anjir " jelas Reihan tak heran lagi jika Haikal tidak mengerjakan tugas kuliah karena hari harinya hanya dia buat untuk balapan dan pergi ke bar
" Anjir serius ada? " Tanya Haikal memastikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Pantai
Teen Fiction" Sayang pantainya cantik, sama kaya kamu. Kamu apa kabar? Secantik itu kah pantainya Dimata kamu sampai kamu gak mau naik?. Seharusnya aku gak ngajak kamu kesini kalau akhirnya kamu pergi bersama nya , aku akan sering kesini sayang datengin kamu...