28 - The One

274 33 5
                                    


Setelah beberapa jam menaiki kereta mereka sampai di tempat tujuan.

Sejauh mata memandang yang ada hanya tanah tandus, gersang dan tak ada tanda kehidupan, di tengah tanah itu sebuah bukit menjulang berdiri tegap.

"Di sanalah potong itu berada." kata Lucas menunjuk bukit itu.

Mereka berjalan menuju bukit itu karena kuda yang menarik keretanya tidak mampu terlalu dekat.

"Jadi, kita hanya perlu mengambil kristalnya dari sana?" tanya Kija yang terlihat tidak terlalu khawatir.

"Iya, tapi-"

belum sempat Lucas melanjutkan ucapannya ketika puluhan burung raksasa muncul dari balik bukit dan mulai menyerang mereka.

"Kalian harus mengalahkan mereka."

Burung itu sebenarnya tidak menyerang merek, mereka hanya mengincar (y/n).
"Mereka tahu inkarnasi Ibu Naga, dan karena energi potongan itu menolak keberadaan (y/n) burung itu juga melakukan seperti perintahnya."

Hak berdiri di depan (y/n) dan menghempaskan dua burung yang mendekat.

Lucas melemparkan kertas ke depan dan sebuah batas transparan muncul.

"Itu tidak akan menahan mereka untuk waktu yang lama." katanya ketika ratusan burung lagi kembali muncul.

Kija menyerang burung di bawah dari balik batas.
"Jadi kau ingin kami menahan mereka di sini."

"Yup, biar aku dan (y/n) saja yang masuk ke dalam." kata Lucas.

"Aku ikut!" seru Hak tiba-tiba.

"Kau harus di sini, Yona harus dilindungi." tolak (y/n).

"Oy, Ular Putih, kau jaga Hime-sama baik-baik!" Titah Hak.

"Tidak perlu kau beritahu juga aku sudah tahu." kata Kija.

"Tapi , aku ingin membantu juga, bawa aku masuk!" kata Yona.

Lucas menggeleng, "di dalam terlalu berbahaya, di sini terlihat seperti bermain ayunan jika di bandingkan dengan di dalam."

"Maka dari itu kau tidak boleh ikut, Hak!" ujar (y/n).

Sinha menepuk bahu Jaeha ketika ia melihat keluar.
"Ratusan kalajengking raksasa muncul dari lubang seratus meter dari sini!"

Mereka semua menatap ngeri rombongan kalajengking raksasa yang akhirnya terlihat.

Lucas berdecak kesal. "Kita harus segera mengambil potongan itu sebelum pelindungnya hancur oleh mereka!"

Lucas menarik lengan (y/n) untuk masuk ke lubang gua di kaki bukit.

Lucas membuka batu besar yang menutupi pintu gua dengan jentikan jari lalu menutupnya kembali ketika mereka sudah masuk.

"Woah! Hampir saja terlambat!"

"Huftt! Kita akan sampai dengan damai jika kau tidak mendorongku;!"

Hak dan Pino menerobos masuk tepat sebelum batu itu di tutup.

"Kalian tidak pernah bisa mendengarkan perintah orang ya!!" keluh (y/n).

"Yap, kami bukan orang yang bisa kau perintah!"

Baru saja ingin membalas ucapan mereka sebuah hembusan angin kencang dengan asap berwarna hitam pekat berhembus luas biasa keras ke arah mereka.

Hak dan Pino hampir terbang karena angin itu tapi Lucas dan (y/n) terlihat biasa saja.

"Kita harus segera mencari potongan itu!" titah Lucas.

Mereka pun berjalan masuk semakin kedalam.

Baru melewati lima meter sebuah monster seperti beruang muncul.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fall ( Akatsuki No Yona X Reader )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang