2. Little Ghost

28 5 0
                                    

Sudah dua malam pemuda itu tidak tidur, tubuhnya di forsir untuk terus bergerak sejalan dengan otaknya yang di paksa berpikir tiada henti.

"Jiminie..." Yoongi bergumam lirih menatap Jimin yang belum juga beranjak dari meja belajarnya sejak tiga jam yang lalu.

"Sudah lewat tengah malam, sebaiknya kamu istirahat."

Ceklek!

Suara derit pintu terbuka tiba-tiba-tiba terdengar. Selanjutnya, hantu itu mencebikkan bibirnya tak suka kala Ibu Jimin memasuki kamar tanpa permisi.

"Jimin?"

Pemuda itu lantas membalikkan tubuhnya ketika namanya dipanggil. Dia lalu menatap sang ibu dalam diam.

"Sudah sampai mana materi yang kamu pelajari?" Wanita itu melangkah menghampiri Jimin dan mengecek meja belajar sang anak.

"Empat buku saja? Dari siang kamu belajar, dan baru menamatkan empat buku saja?" Sang ibu mendesis tak suka. "Seluruh buku ini tentang bisnis dan kamu harus bisa menguasai semuanya sebelum lulus dari SHS!"

Yoongi melotot, menggeram marah tepat di depan wajah wanita itu. "Hei, wanita seram! Jiminie bahkan belum lulus dari JHS! Biarkan dia istirahat! Hei, kau mendengarku tidak?! CIH!"

Jimin tanpa sadar terkikik geli mendengar gerutuan makhluk itu, membuat sang ibu menatapnya tajam.

"Kenapa kamu malah tertawa?"

"Ibu."

Seperti biasa, ketika berhadapan dengan kedua orangtuanya, Jimin harus jauh lebih dewasa dan memiliki kesabaran ekstra dibanding mereka berdua.

"Ibu mau aku belajar sekeras apalagi? Semoga ibu tidak lupa bahwa aku masihlah manusia yang memerlukan istirahat."

Mendengarnya, wanita itu berdecih tidak suka. "Lagi dan lagi, jangan membuatku terdengar seperti penjahat disini." Dia lalu melipat tangannya di depan dada dan memutar bola matanya malas. "Aku orang yang melahirkanmu, tentu aku tahu batas limitmu sampai mana kids."

"Hihh, dasar wanita setan! Jiminie, izinkan aku merasuki tubuhnya hm?!"

Jimin menggeleng kecil, "Tidak apa-apa." Ucapnya dalam hati yang tentu bisa di dengar oleh hantu seperti Yoongi.

Wanita itu mengangkat sebelah alisnya heran. "Kenapa diam saja?"

"Ibu mau aku melakukan apa?"

Wanita itu lantas mengambil beberapa buku lainnya yang tersimpan rapih di rak kamar Jimin.

"Pelajari semua ini, sebentar lagi kamu akan berangkat sekolah bukan? Sekalian tidak usah tidur saja, mulai belajar dengan benar." Ujarnya lantas pergi meninggalkan kamar sang anak.

"Cuih! Bahkan Iblis jauh lebih baik darimu."

"Hei, Yoon." Jimin beranjak berdiri lalu duduk di pinggir ranjang dan menepuk tempat kosong disampingnya. "Tidak baik berkata begitu, kemarilah."

Yoongi menurut, Jimin lalu tersenyum mengamati sosok itu. "Sudah, jangan pasang wajah jelekmu itu."

"Dia sangat menyebalkan!"

"Aku tahu."

Jimin lalu memilih untuk mengambil buku dari dalam tas sekolahnya dan memperlihatkannya pada Yoongi. "Lihat ini."

Mata Yoongi membulat kaget, maniknya berbinar bahagia melihat judul pada buku tersebut. Salah satu novel yang sangat ingin dibacanya dari lama. Saat itu Yoongi melihatnya ketika Jimin mengajaknya pergi mengunjungi toko buku.

MADE BY LOVE || MINYOON √Where stories live. Discover now