01. Arumi

1.1K 219 5
                                        

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Arumi mengembangkan senyum terbaiknya. Setidaknya ia harus tersenyum di hadapan semua orang di hari bahagia nya ini.

Ya benar, dirinya sudah sah menjadi istri Alaska Alvarez dari beberapa detik yang lalu.

Arumi mendekat hendak meraih punggung tangan kanan Alaska untuk disalami. Setelahnya ia mendongak, agar sepenuhnya bisa melihat wajah tampan suaminya itu.

Sempurna. Sangat sempurna. Ia tidak sedang bermimpi, kan? Sungguh, jika ini mimpi, jangan bangunkan dirinya.

Perawakan tinggi, rahang tegas, sorot mata tajam, alis tebal, dan jangan lupakan bibir— tebal pria itu. O—oh astaga...

Arumi tersentak kaget kala Alaska tanpa aba-aba meraih pinggangnya mendekat kearah pria itu. Dengan gerakan reflek Arumi mengalungkan tangannya dileher Alaska. Beberapa detik mata mereka bertemu dan saling bertatapan. Alaska meremas pinggang wanita itu, membuat tubuh sang empu menegang.

Sorakan terdengar nyaring menyadarkan keduanya. Mereka berdua terlihat sangat mesra sampai mengundang sorakan riuh dari bawah panggung.

Alaska melepaskan gadis itu. Ia berdeham menetralkan rasa gugup.

Tak jauh berbeda, Arumi juga merasakan kegugupan itu, semburat merah dipipi menandakan ia sedang menahan malu.

" Jangan harap setelah ini kamu hidup dengan tenang. " nada sinis menusuk indra pendengaran Arumi.

Alaska mendekat tepat di telingannya membuat Arumi bergidik ngeri. Sedetik kemudian, suasana berubah mencekam, hawa berubah menjadi panas, Arumi mendadak merasa takut.

Sontak Arumi menjauh beberapa langkah dari Alaska. Hal itu justru membuat Alaska tersenyum miring seraya terus menatap kearahnya.

Arumi tersenyum canggung, shhh, baru saja berkhayal tinggi, tapi sudah dijatuhkan dengan kenyataan.

Pernikahan mereka terjalin bukan atas dasar cinta, melainkan keterpaksaan yang menjadi sebuah keharusan.

Merangkai janji pernikahan bukan hal mudah. Mengikat sebuah janji berarti benar-benar harus serius menjalani sebuah hubungan. Itu merupakan kata-kata yang paling mendalam, paling intim, yang pernah ada dalam perjanjian sakral. Berarti Arumi sudah yakin memegang janji untuk masa depan hubungan ini.

Hari ini ia berkata "Aku bersedia, " tetapi itu berarti, "Aku akan— memegang tanganmu dan berdiri di sisimu dalam suka dan duka. Mendedikasikan diriku untuk kebahagiaan, kesuksesan, dan senyummu. Aku akan mencintaimu selamanya, Alaska. Dan akan kupastikan kamu adalah cinta terakhir ku. "

ARUMI [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang