4. Kencan buta

284 65 6
                                    

Di malam yang tenang ini, Sean menikmati waktunya dengan membaca komik ditemani dengan minuman kopi yang sempat dia pergi.

Ditengah aktivitas, sudut matanya menangkap sosok yang dia kenal baru keluar dari rumah. Saat memalingkan wajah sepenuhnya dia menemukan Jisoo yang keluar rumah pakai baju rapi.

"Chu?"

Jisoo menoleh dan menghampiri sahabatnya "mau kemana?" tanya Sean.

"Kencan."

"Hah? Punya pacar kok gak bilang bilang sih?"

"Ini kencan buta. Aku mau ketemuan sama teman chatting."

"Pergi sama siapa? Dia jemput?"

Jisoo menggeleng "pake Taksi."

"Taksi?" Sean bangkit dan menutup buku komik nya "aku anterin."

"Gapapa gak usah, kalo dianterin sama kamu... Nanti dia malah cemburu."

"Kalo aku gak anterin aku yang khawatir. Udah diem disini." Sean pergi masuk rumah dan mengambil motor miliknya.

Jisoo menghela nafas dengan senyuman, tak lama Sean kembali bersiap memakaikan Jisoo helm namun Jisoo lebih dulu mengambil helm ditangannya.

"Bisa sendiri."

"Belum sampe, teman kencan kamu gaakan liat."

"Masalahnya nanti rambut aku rusak kalo kamu yang pakein."

Sean mengangguk saja, Jisoo juga memakai berbagai aksesoris rambut yang pastinya akan rusak jika dia memakaikan helm sembarangan.

"Udah?"

"Dah." Jisoo berpegangan pada pinggang dan setelah itu motor pergi.

~~~

"Udah disini aja."

Sean menghentikan motornya "disini? Kamu ketemuannya dimana?"

"Restoran depan." tunjuknya pada tempat didepan sana setelah berhasil melepaskan helm dengan hati hati.

"Kamu pulang, kalo di tungguin lama soalnya. Bye..."

Sean memandang punggung Jisoo yang semakin menjauh "kasian Rio,"

Lonceng pintu berbunyi setelah Jisoo memasuki restoran yang dimaksud. Pandangannya terpaku pada sosok lelaki dengan blazer abu-abu. Ciri-cirinya persis dengan pria yang mengirimkan pesan padanya tadi.

"Hanbin?"

Merasa dipanggil pria itu menoleh dan tersenyum "Jisoo,"

Jisoo mengangguk lalu duduk. Ternyata dia tidak zonk. Ini kencan buta pertama Jisoo, dia gugup namun pria dihadapannya terus mencairkan suasana dengan obrolan obrolan random.

Sekarang makanan sudah habis namun mereka masih mengobrol. "Ya bukan apa-apa sih cuma lanjutin bisnis keluarga aja."

Jisoo mengangguk faham, ternyata pria didepannya ini anak orang kaya.

"Oh ya besok free?"

Jisoo mengangguk "kayaknya iya," jawabnya jujur, mungkin dia akan mengajaknya jalan besok pagi?

"Bagus deh jadi malam ini gak keganggu."

Seketika kening Jisoo mengernyit "maaf?"

Temen masa gituTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang