Chapter 7 : Regret of Love

15 7 2
                                    

Semenjak kejadian hari itu Namjoon bisa kembali menjadi dirinya, tetapi sesuai hal yang dikatakan Hayoon ia bisa tetap menjadi Papa bagi Haneul meskipun dirinya ini adalah Pamannya. Haneul juga sudah menganggapnya sebagai Papanya meskipun sudah mengetahui kebenarannya.

Mungkin untuk anak seumurannya seharusnya Haneul tidak mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh Hayoon padanya mengingat umurnya yang baru dua tahun, tapi siapa yang akan menyangka jika ia benar-benar mengerti dengan apa yang didengarnya. Tanpa diragukan lagi anak ini menerima semua kejeniusan yang dimiliki oleh Youngjun.

Ia tidak marah ataupun merasa kecewa karena ternyata tidak bisa bertemu dengan Papa-nya lagi dan orang yang selama ini berada disisinya itu bukanlah Papa-nya, Haneul malah tersenyum pada Namjoon dan berterima kasih padanya karena telah mau menjadi Papa-nya meskipun Haneul ini bukanlah putranya.

“Hei bisakah kau memandikan anak nakal ini? Aku akan membereskan kekacauan yang dibuatnya”titah Hayoon secara terang-terangan pada Namjoon.

Namjoon yang mendengar perintah itu langsung segera menghampiri Haneul yang tengah asik membaca buku didepan rak buku diruang kerjanya, iapun langsung menggendongnya dan menciuminya tanpa henti.

“Aigoo jagoan ini baunya asam sekali, sepertinya sudah waktunya untuk mandi. Kau siap?”ujar Namjoon yang langsung mendapat anggukkan semangat dari Haneul.

“Eung!!”

Dan begitulah keduanya langsung menghilang dari ruangan itu, melesat menuju kamar mandi meninggalkan Hayoon yang tengah membereskan mainan Haneul yang berserakan dimana-mana diruang kerja Namjoon yang biasanya selalu rapih itu.

Sudah tidak mengherankan lagi jika ruang kerja itu menjadi medan permainan bagi Haneul, bocah itu selalu menempel dengan Namjoon setiap kali dirinya berada dirumah dan berakhir membuat kekacauan disana. Hayoon sendiri sudah terbiasa sekarang, ia sudah bisa menerima kenyataan berat yang harus diterimanya secara mendadak itu.

Kini dirinya hanya mengabdikan hidupnya untuk putranya saja, setidaknya ia tidak ingin putranya yang telah kehilangan Papanya diusia muda itu harus kehilangan dirinya juga yang merupakan satu-satunya keluarganya yang tersisa selain Namjoon.

Hayoon sadar bahwa putranya itu terkadang memendam hal yang ingin ia katakan padanya dan memilih untuk bermain bersama Namjoon saja, ia tau bahwa Haneul pun mengerti bahwa ia memerlukan waktu untuk sendiri dan berusaha untuk menerima kenyataan yang ada.

Mengenai hubungannya dengan Namjoon saat ini mereka berdua lebih terlihat seperti sepasang teman dibandingkan kerabat, Namjoon tidak mempermasalahkan sikap kasar Hayoon padanya dan Hayoon sendiri tidak canggung lagi untuk memperlakukan Namjoon semaunya.

“Mamaaaaaaaa~~~!”Haneul yang baru selesai dari acara mandinya langsung menghampiri Hayoon dengan handuk yang masih melilit tubuh kecilnya, sudah dipastikan jika anak ini kabur lagi saat hendak dipakaikan baju.

“Heiii pakai bajumu dulu bocah!”ujar Namjoon yang kemudian datang sambil membawa set pakaian lengkap milik Haneul.

Hayoon pun hanya menggelengkan kepalanya saja, lalu ia pun menggendong Haneul dan mengambil alih urusan memakaikan baju untuknya. Namjoon yang mengertipun langsung mengikutinya dan menyerahkan baju yang dibawanya pada Hayoon.

“Diam dan menurutlah, jika Neulie menjadi anak baik Mama akan memasakkan chicken wings lagi untukmu”ujar Hayoon.

Seolah terhipnotis dengan perkataannya Haneul langsung diam dan menuruti Hayoon, anak itu memang benar-benar mirip Papa-nya. Untuk masalah perayaman seperti ini saja langsung menurut.

Sesuai janjinya pada Haneul, makan malam kali ini ia akan memberikannya chicken wings untuknya. Lebih tepatnya mengajaknya untuk membeli dan membiarkan Namjoon membayarnya, lagipula sudah lama juga mereka tidak pergi keluar jadi sekalian jalan-jalan saja.

[2] The Twins || Different [KNJ] 《End》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang