Chapter 3

70 4 0
                                    

Halo Halo, balik lagi sama cerita gajelas ini oh iya kalau ada typo mohon di maklumin aja :v, soal nya author nya agak gila saat ini :v, tapi pas engga
gila juga suka typo sih :v

oke oke, silahkan menikmati indah
diri ku, eh bukan maksud nya keindahan
cerita gajelas ini

"Eh? Mitsuki~sensei, ada perlu apa dengan ku? sanada menatap bingung mitsuki yang hanya tersenyum, " sarada menyuruh ku untuk mengajak mu ke kantor hokage" jelas mitsuki yang masih saja senyum, "ohh, aku saja nih? saruto engga? " tanya sanada dengan wajah bingung ngeliat senyuman mitsuki yang masih saja terlihat oleh sanada dan inori, "hn, kurasa tidak soal nya sarada hanya menyuruh ku menjemput mu saja" jelas mitsuki.

"yaudah deh, aku izin dulu sama saruto ya mitsuki~sensei" sanada yang berjalan tapi masih menatap mitsuki, dan sanada malah menabrak saruto yang sedang bediri di belakang sanada "a..aduh APA SIH KAMU NGALANGIN BANGE-" sanada marah marah tapi dia sadar kalau itu saruto "hahaha, kaulah yang menabrak kau juga yang marah sanada, dasar aneh" gumam saruto sambil tertawa kecil "hmpp,itu karena kamu yang menghalangi jalan ku" gumam pelan sanada tapi masih terdengar oleh inori mitsuki dan saruto.

"yasudah, tadi mau apa pada ku sanada? " tanya saruto sambil menatap sanada "oh iya ! aku mau ke kantor hokage mama menyuruh ku ke sana" sanada tersenyum, lalu saruto menatap heran kakak nya "kau kenapa sih, tapi apa aku tidak di ajak? " tanya saruto yang awal nya menatap sanada jadi menatap mitsuki "tidak." jawab mitsuki dengan senyuman lebar di wajah nya "ohh, yaudah aku mau ikut aja boleh? " tanya saruto sambil menatap mitsuki "boleh saja" jawab mitsuki sambil pergi diikuti sanada dan saruto

thor, gw cerita nya ga di ajak begitu? -inori

iya nasib, makanya jangan ganggu tadi salah sendiri engga diem di kamar -author

author sialan -inori

. . .

setelah sampai sanada menatap heran mama nya itu yang dari tadi menatap tajam sanada "ada apa? " gumam sanada, yang menurut orang orang itu sangat pelan, "kamu tidak sadar sanada? " jawab sarada dengan tatapan yang semakin tajam, sanada bingung dan mulai mengeluarkan keringat dingin, "te-tentu tidak, datteyima !" gumam sanada dengan sangat gugup, "begitu, lalu saruto apa kau tau? " tanya sarada yang memindahkan tatapan tajam nya ke saruto "nani? Kok aku juga sih, padahal aku engga ikut ikutan + ga paham juga sih :v" batin saruto "tau tentang apa? " gumam saruto dengan wajah sedikit tegang.

sarada langsung berdiri dan mendekati sanada dan saruto, sarada langsung memeluk erat sanada dan saruto, membuat mereka berdua kaget "ma-mama? " gumam pelan sanada yang bingung kenapa mama nya itu malah memeluk diri nya dan saruto, lalu sanada saling tatap dengan saruto dan mereka memutuskan untuk membalas pelukan mama nya itu yang sangat erat "maaf kan mama bodoh kalian ini" gumam pelan sarada tapi terdengar oleh kedua anaknya itu.

setelah itu sarada melepaskan pelukan nya "kalian tau aku ini sangat bodoh" sarada mengatakan itu membuat sanada dan saruto tertawa geli, "hahaha, apa mama baru sadar? " ejek sanada dan di angguki oleh saruto, membuat sarada sedikit jengkel tapi sarada tau bahwa itu hanya candaan dari putri dan putra ku "berani sekali mengejek mama kalian sendiri" gumam sarada yang ikut tertawa, membuat shikadai dan mitsuki sedikit lega melihat sarada membaik.

"eh, ada sesuatu yang ingin ku tanyakan pada kalian" tiba tiba sarada menghentikan tawaan anak anak nya, "apa itu? " tanya saruto sambil menatap heran, "apa kalian tau dia? " sarada memberikan sebuah kertas dengan foto wajah yang familiar bagi sanada dan saruto, "tunggu dulu, saruto aku rasa kita pernah bertemu dengan" gumam sanada sambil saling tatap dengan saruto, "kurasa iya, dia ada di..." saruto memotong kata kata nya agar membuat semua orang selain diri nya dan sanada bingung.

saruto & sanadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang