CHAPTER-02

18 0 0
                                    

"Tidak ada kerjaan sekali saya buntutin kamu, nama kamu siapa? Dari Al- Ghafir Boarding School juga ya?"

"Sok tahu dih , sok kamu kamu-an."

"Idih eneg gue sok tahu sama elu. Tinggal jawab aja, si."

"Gue ga suka sama cowo yang kasar, INGET YA!"

Posisi mereka sedang di motor ketika berbicara. Tiba-tiba ada lampu merah dan mereka berdua berhenti.

"Lu duluan lah, mumpung merah ini. Nanti ga kedengeran lagi suara gue, sia-sia gue ngomong. Ga penting."

"Mumpung lampu merah ya, nama gua Galang Alendra anak Al-Ghafir Boarding School kelas 10 juga sama kayak elu." Ucap Galang memperkenalkan diri nya.

"Anjirr! Ja-"

Dan tiba tiba lampu hijau menyala. Dan mereka melanjutkan percakapan di jalan.

"Lu mau kemana? Makan di Lippo ajalah, lanjut ngobrolnya, mau nggak?" Tawar Galang.

"Gua gak bisa lama lama. Temen gua nitip seblak, jadi gua harus cari seblak dulu." Sahut Rachel.

"Jadi, kan ?"

"Gabisa lama lama oke?"

"Its oke, kok."

Dan mereka berdua tiba di basement Lippo Plaza

"Woi, awas! Pak Shobur!" Teriak Galang.

"Pak Shobur siapa?"

"Ketua yayasan pondok kita, anjir!"

"Oh, yauda mending lu mencar saja, gua di B2 lo di C10." Saran Rachel.

"Ga kejauhan, Chel?"

"Lah anjir?! Lo tahu nama gua!" Ucap Rachel terkejut.

"Iya nanti gua ceritain, di Golden Lamian ya!"

"Cepetan, tolol! Gua ga mau nunggu lama ya!"

Galang malah bengong ditempat,

"dia pinter banget dah, strukturisasinya, manajemennya."

"GALANG!" Teriak Rachel kesal.

"E-eh, i-iya iya, Chel." Ucap Galang tersadar dari lamunannya.

Mereka pun memakirkan motornya masing masing di tempat yang sudah ditentukan.

Rachel tiba di lokasi, tetapi Galang sudah tiba lebih dulu.

"Kok gua duluan yang nyampe?" Tanya galang heran.

"Gua nyasar." Ucap Rachel dengan wajah memerah, menahan tangisnya.

"Udahlaah, ayo cepetan mau ngomong apa, entar tukang seblaknya tutup." Ucap Rachel sambil berusaha untuk tidak menangis.

"Cup, cup, cup.. Jangan nangis." Galang mencoba menenangkan Rachel

Fyi : kalau Rachel sudah nangis, berarti dia sudah percaya sama orang itu. Dan kalau Galang sudah nenangin, dia sudah ga tegaan berarti udah sayang sama orang itu.

"Gausah kayak gitu, cepetan lu mau ngomong apa?"

"Sini duduk dulu." Ajak Galang.

"Buka napa peci nya, ish."

Rachel menarik kursi dengan kasar sambil menyeka pipinya dengan kerudungnya.

"Kenapa?" Tanya Galang

"Sok alim, tahu gak sih?!"

"Gausah marah marah begitu, Mbak"

Galang pun memanggil pelayan di restoran tersebut, dan memesan Strawberry smothies 1, Coffe smothies 1, Golden lamian 12 chicken chesee fire level 10.

"Kok dia bisa tahu makanan fav gua? Tanya kali ya." Tanya Rachel dalam hati.

"Lang." Panggil Rachel, tetapi Galang tidak menjawab karena terlalu fokus memainkan Iphone 12 sage green miliknya.

"GALANG!" Teriak Rachel.

Dan akhirnya, Iphone Galang terlempar dan jatuh karena saking terkejutnya dengan teriakan Rachel. Tapi, Galang tak langsung mengambil Iphonenya, ia lebih memilih menjawab Rachel terlebih dulu.

"Kenapa, Chel?"

"Hp lu ambil dulu, Lang."

"Iya, kenapa, Chel?" Jawab Galang sembari mengambil Hp nya.

"Mau minjem hp gua? Buka saja."

"Apaansih, gua cuma mau nanya. Lu nya saja kali suudzon."

"Iya, nanya apa?"

"First, lu buaya ya?" Tanya Rachel.

Mendengar pertanyaan dari Rachel, Galang pun langsung menelepon ibunya.

"Assalamualaikum, Bu." Sapa Galang pada ibunya.

"Waalaikumussalam, Lang."

"Ibu, Galang ingin bertanya pada Ibu.."

"Eh, lu ngapain?" Tanya Rachel heran karena tiba tiba Galang menelepon Ibunya.

"Shuttt, udah lu dengerin saja." Suruh Galang pada Rachel. Galang pun melanjutkan berbicara pada Ibunya.

"Memang selama Galang hidup, Galang pernah main cewek?"

"Sejak kamu lahir sampai sekarang, kamu gak pernah ibu biarin begitu aja. Walaupun kamu anak pertama dan adikmu ada dua, Ibu selalu kontrol kamu dimana pun kamu tinggal. Kamu gak pernah bermasalah sama cewek, mondok yang bener ya, Nak. Murojaah terus 30 juz yang sudah kamu hafal, jangan sampai hilang. Ngomong ke Ibu kalau sudah ada yang ngambil hati kamu."

"Iya Bu, apa yang Ibu katakan akan aku laksanain,makasih nasihat nya ya Bu, Aku makan dulu ya. Ibu jangan lupa makan ya. Aku duluan Buu,Wasalamualaikum.".

Galang mematikan loudspeakernya, tanda dia telah selesai menunjukkan perkataan Ibunya kepada Rachel.Lalu ia mematikan teleponnya, dan dilanjut berbicara pada Rachel.

"Kejawab? Atau belum? Ngerti nggak?hmm?"

"Hm, kejawab!" Kata Rachel sambil membanting meja.

"Aduh, kaget saya."

"Dih, ini yang kedua pertanyaan nya." Lanjut Rachel.

"Kenapa?"

"Apanya yang kenapa?"

"Kok kayak buru buru banget, kenapa begitu?" Galang penasaran.

"Takut tukang seb—" Tiba tiba ada pelayan restoran datang dengan membawa menu yang sudah dipesan. 

Jangan lupa follow&vote

Part 3..
Next?

SOME RANDOM STORY FROM GALANG AND RACHELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang