Magnate caffe

15 1 0
                                    

Hana POV

Aku adalah seorang dokter muda yang baru menginjak usia 22 tahun. Impianku untuk berkunjung di kafe Magnate kota Busan saat salju pertama turun kini telah terwujud. Pada enam tahun yang lalu tepatnya pada saat aku masih duduk di bangku SMA, dimana umurku masih 16 tahun, aku pernah menulis sebuah keinginan dalam buku. aku masih ingat, aku menulisnya saat pertengahan bulan Desember. Dan keinginan itu kini telah terwujud. Aku berada di kafe ini, kafe milik dari Ayah idolaku yang bernama Park Jimin. Itu adalah sebuah impian lama yang baru terwujud sekarang.

Sekarang adalah tanggal 24 Desember 2028, 6 hari lagi Kim Taehyung idolaku akan berulang tahun. Dan aku sangat menanti hari tersebut. Aku mempunyai waktu 2 Minggu untuk bisa menghabiskan waktuku di Korea Selatan ini. Dan aku sudah menetap disini sejak 2 hari yang lalu.

Setelah aku menyelesaikan membaca novel ini, aku akan pulang ke penginapan untuk beristirahat. Waktu menunjukan pukul 15:15. Hari sudah mulai sore. Dan udara masih terasa dingin akibat turunnya salju. Dan aku harus menjalankan shalat ashar. Mungkin ketika aku di Jakarta aku akan mampir ke masjid atau mushola sebelum aku pulang ke rumah. Karena setelah bekerja, perjalanan dari rumah sakit menuju rumah bisa dibilang cukup jauh. Namun disini jarang ada masjid. Karena mayoritas di sini adalah orang non muslim.

***

Novel yang Hana baca kurang 2 halaman lagi. Namun tiba-tiba ponselnya bergetar.

"Oh mama nelfon" digesernya tombol hijau dan segera mengangkatnya "halo ma assalamualaikum"

"Waalaikumsalam Kaka gimana kabarnya"

"Alhamdulillah sehat"

"Sayang"

"Iya ma"

"Dengar-dengar disana lagi turun salju ya?"

"Iya mah betul"

"Tetap jaga kesehatan ya jangan lupa vitaminnya diminum soalnya kalau lagi musim dingin orang gampang kena flu"

"Iya ma"

"Jaketnya juga jangan lupa dipakai kalau mau keluar-keluar"

"Iya Mama sayang"

"Kak, ganti video call boleh? Mama pengen lihat kamu lagi di mana"

"Jangan mah nanti aja kalau Hana lagi di penginapan soalnya sekarang masih lagi di cafe mau pulang mau istirahat juga. belum salat asar lagi"

"Ya udah sehat-sehat ya sayang, kalau udah di penginapan Mama kabarin"

"Oke ma"

"Ya udah assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Sambungan pun terputus saat Hana mengecek handphonenya ternyata sudah pukul 15:30.

"Ya Allah udah jam segini, novelnya aku lanjutin nanti aja deh" ia pun segera mengemasi barang-barangnya untuk dimasukkan ke dalam tas miliknya.

Saat mengemasi barang-barangnya ia mendengar percakapan dari seorang pelayan cafe yang bekerja di cafe ini. "Sebentar lagi tuan Jimin akan segera sampai kita harus cepat bersiap-siap untuk menyambutnya di luar"

"Baik saya yang akan mengatur jalur depan"

"Aduh gimana dong Jimin mau ke sini aku kan mau balik ke penginapan, kok dia nggak ngabarin aku sih"

Cafe pun menjadi riuh saat para pelanggan tahu bahwa Jimin akan datang meski saat ini status Jimin bukan lagi seorang idol, namun masih banyak penggemar yang berkunjung di cafe Magnate ini untuk menanti kehadirannya.

"Kirim pesan aja kali ya" Hana pun membuka ponselnya menuju aplikasi chat lalu mencari kontak Jimin. setelah menemukan kontaknya Hana langsung mengetik kalimat untuk memulai sebuah percakapan.

Sweet SnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang