3.Kakak itu seram

8.6K 516 10
                                    

Sekarang ini Arthur sedang mengawasi putra kecilnya Dellion yang sedang bermain.

Lucu sekali bungsunya ini, berlari kesana kesini dengan pantat yang mengembung karna di pakai kan popok.

Tadinya si Arthur tidak ada niatan untuk memakaikan nya pada Dellion, tapi karna ada satu kejadian saat si kecil sengaja mengencingi sang Daddy karna kesal.

Makadari itu Arthur berinisiatif untuk memakaikan nya popok agar sewaktu-waktu bungsunya marah lagi tidak akan bisa mengencinginya.

Segera Arthur mendekati sang putra untuk membawanya masuk ke dalam mansion nya.

"Baby mari masuk, hari sudah mulai panas"

Dellion terus saja sibuk dengan melihat kupu kupu yang berada di antara bunga.

Bahkan omongan sang Daddy hanya seperti angin lalu.

Merasa geram karna sang putra tidak menurut, Arthur segera menggendong Dellion ke dalam.

Dellion panik seketika dan memberontak.

"Diam! Atau hari ini tidak mendapatkan susu"

Dellion hanya bisa merengut kesal dengan mulut kecilnya yang menggerucut lucu, oh jangan lupa matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Hiks babi Arhur nakal"

Dellion memukul mukul brutal kepala Arthur yang hanya di balas tatapan datar oleh sang empu.

"Daddy! Bukan babi"

"Hiks hueeeeeee"

Arthur hanya dapat menghela nafas lelah, sunggu anak nya ini sangat sulit di atur.

"Diam, mau susu?"

Seketika Dellion yang tadinya menangis berhenti dan menatap sang daddy.

"Hu'um ion mau susu mau biskuit jugaa"

Arthur terkekeh mendengar penuturan buah hatinya, sungguh lucu putranya ini.

Tapi hanya yang satu ini yang menggemaskan, yang lain hanya seperti tembok berjalan.

Segera Arthur masuk untuk menuju ke dapur.

Saat melewati ruang keluarga dirinya melihat ada 3 pria muda di sana.

Ya, sudah di tebaknya. Ada tiga dari lima anak biadab nya di sana.

Merekalah kakak dari Dellion.

Hanya ada tiga yang ia lihat, Kenzo si anak ke tiga, kevin si anak ke empat dan Regaza si anak ke 5.

Lalu dimana kakak sulung serta kakak kedua Dellion? Entahlah mereka itu gila kerja, mungkin sekarang masih mengurus dokumen serta pasien.

"Heh anak-anak babi, baru ingat pulang?"

Sontak ketiganya menolehkan pandanganya ke sang daddy.

"Lu sendiri kan bapak dari para babi di sini, udah jadi bapak babi bau tanah pula, mati aja beban" sarkas di anak ketiga.

Tentu saja Arthur tidak terima, rahang nya mengeras.

Serta mata tajam yang di layangkan oleh kevin.

"Babi bau tanah mati aja sana"

Seketika Arthur dan ketiga kakak dellion tersentak.

Oh tidak bayi mereka!.

"Hey baby tidak boleh, itu kasar" Arthur menepuk pelan bibir mungil si bungsu.

Seketika kedua mata indah itu berkaca-kaca.

Siap untuk mengeluarkan kristal bening nya.

"Hik hueeeeeeeeeee"

,,,,,,,,,,,,

Mulut kecil milik si bungsu gembul sedaritadi tak berhenti memghisap botol yang berisikan cairan putih kesukaan nya.

Juga tak lupa sesekali biskuit rasa coklat di jejalkan di mulut kecilnya.

Dellion duduk anteng di pangkuan sang kakak ke empat.

Setelah drama  dellion menangis kala di tegur Arthur tadi, dirinya langsung ngambek kepada sang daddy.

Jangankan bicara, menatap pun tak mau.

Arthur sungguh menyesal karna dirinya menegur si bungsu tadi.

Tapi kalau tidak di tegur takutnya otak polong sibayi tercemar.

Hah! Ini semua salah anak biadap nya tadi yang seenak jidat mengatainya di depan si bungsu.

Sedaritadi arthur hanya mojok sembari menatap masam dellion yang ngambek padanya.

Sial! Padahal tadi putra kesayangan nya itu hanya mau nemplok padanya.

Tapi gara-gara si kevin anak setan itu dirinya harus rele melepaskan bungsunya itu.

"Baby suka?"

"Huum cuka, susunya enyak!" Pekiknya girang.

Kevin hanya terkekeh melihat tingkah lucu adiknya itu.

Sebenarnya tadi dirinya sempat tidak percaya bahwa anak seimut ini bisa jadi adiknya.

Tapi mendengar cerita daddy nya kemarin bahwa adiknya ini di bawa kabur oleh wanita itu dirinya seketika pun percaya.

Hahh....beruntung sekali dirinya bisa dekat dengan adik imutnya ini.

Tak seperti kakak ketiganya tadi yang malah mendapatkan penolakan dari si manis.

Yang bilang pada dirinya kalau

'Kakak itu seram'.


Tbc

Cerita ini hasil dari kegabutan Author, jadi mohon maaf jika banyak typo. Karna sy kaga ada ngoreksi lagi. Sekian jngn lupa Vote

Bungsu A'grevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang