Cerita ini diambil dari sudut pandang Hana.
"Azka berhenti," ucap ku dengan nafas terengah-engah.
Kali ini aku tak menyerah begitu saja aku terus mengejar langkah kakinya,"Azka stop dulu gue mau ngomong".
Jika kalian bertanya-tanya aku sedang apa? ya aku sedang mengejar Azka untuk menyatakan cintaku yang ke 678 kali kepadanya. Awal aku bertemu dengannya ketika aku berada di bangku sekolah menegah pertama. Kala itu aku kedatangan tetangga baru lalu aku secara tidak sengaja sering melihatnya memberi makan kucing jalanan yang berada di depan rumah kami. Lalu semakin lama aku menyadari bahwa aku telah menyukainya.
Setelah beberapa waktu aku pun sekelas dengannya pada kelas 8. Aku sangat senang karena aku bisa mendekatinya tanpa harus memandanginya dari jauh. Lalu setiap pagi aku rajin mengujungi rumahnya dan mendekati ibunya. Aku sering mampir ke rumahnya untuk membantu bibi dan itu menjadi salah satu peluangku agar dapat akrab dengannya.
Namun dia tak semudah yang aku bayangkan. Ketika aku berada di rumahnya dia selalu mengacuhkan ku dan menganggap ku tidak ada. Lalu saat kenaikan kelas 9 aku mulai memberanikan diri untuk menyatakan cintaku.
"Azka aku suka kamu,"ucapku dengan tatapan menunduk. Aku tak berani menatap kedua matanya yang mengintimidasi ku.
Dan balasan yang aku dapatkan adalah dia mengabaikanku dan berjalan meninggaalkanku seolah tak terjadi apa-apa.
Keesokan harinya aku membuntutinya dari belakang saat berangkat ke sekolah. Kala itu aku menyatakan perasaan ku dan hasilnya aku tertolak.
Lalu aku tak menyerah, aku mulai menyatakan perasaan ku setiap hari dan setiap saat. Entahlah mungkin dia sudah muak dengan omong kosong yang aku keluarkan. Akan tetapi aku tak peduli aku akan menyatakan cintaku sampai aku lelah.
"Aku suka kamu," ucap ku dikala dia sedang belajar di perpustakan.
Namun lagi dan lagi aku diacuhkan.
Oh aku ingat saat ada pertandingan basket aku bahkan berteriak aku menyukainya di kalangan banyak orang.
Pernyataan cintaku mungkin sudah menjadi makanan sehari-harinya. Ah lebih tepatnya makanan yang tak diinginkan.
Aku pernah memberanikan diri untuk memberi makan kucing-kucing yang sering ia rawat dan berakhir di rumah sakit karena aku punya alergi kucing hihi. Tapi berkat itu dia mulai memperhatikan ku sedikit.
Ya begitulah kilas balik awal mula aku menyukainya hingga saat ini.
"Bisa stop ikutin gue gak?"ucap Azka yang sudah jengkel dengan tingkahku.
"AZKA STOP DULU GUE MAU NGOMONG SESUATU,"ucapku.
Kali ini aku melihat tatapan Azka yang sudah jengkel, "Kalau lo mau bilang omong kosong lo lagi mending menyingkir dari gue".
"Ini ga omong kosong"
"Gue suka lo,"ucapku,"Sangat suka lo jadi lo mau jadi pacar gue gak?"
"Lo gak capek bilang itu terus. Harus berapa kali gue bilang gue gak akan pernah suka sama lo dan selamanya gak pernah,"ucap Azka.
Lalu dia pergi meninggalkanku sendirian di depan rumahnya.
Tes...
Tes...
Aku menyeka air mata yang keluar dari mataku. Namun aku tak mendapati apa-apa lalu akan menatap ke arah langit dan menyadari air hujan sudah mulai turun.
Ternyata bukan air mataku.
Hah melelahkan sekali. Bahkan langit pun tak merestui ku dengannya.
"Dasar langit jahat!"ucapku jengkel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say yes Mr.Crush!
FanfictionGadis yang menjadi pemilik nama Hana ini sudah menyukai most wanted di sekolah nya selama 6 tahun. Dirinya tak pernah putus asa dalam mengejar sang pujaan hati. Akan tetapi usahanya tidak semudah itu, banyak rintangan yang menghampirinya. Dimulai da...