01The Death.

234 46 0
                                    

Haiii semuaa....

Happy Reading

•🦋•🦋•🦋•

Tak

Tak

Tak

Bunyi ketukan high heels yang beradu dengan dinginnya lantai terdengar nyering, membawa langkah seseorang yang berjalan 'agak cepat.

"Iya, Jablay..! Ini gue udah mau jalan kok!" Tangan lentiknya menggenggam sebuah ponsel bermerek yang menampilkan nama 'Rebecca jamet' di layarnya.

"Bener loh ya! Gue udah effort ngorbanin waktu emas gue. Awas aja kalau sampai lo ga datang! Gue sunat, lo!"

Isabelle mendengus geli, ancaman yang sangat tidak masuk akal!

"Siapa sih, orang yang duluan mohon-mohon ke gue buat minta ditemenin? Eh sekarang malah ngancem-ngancem?!" Ucapnya mencibir. Pasalnya bestfriend dari masa taman kanak-kanaknya ini memaksa untuk ditemani di tengah kesibukannya yang hakiki.

"Hehe...gue kan gak ada temen lagi selain, lo..." Di sebeang sana, Rebecca 'uyek-uyekan' seperti cacing kepanasan. Salah tingkah.

"Iya-iya gue tau kok! ga ada yang mau temenan sama jamet kayak, lo! Jadi ya, gue maklum sih.." Kelakarnya meledek sahabat sehidup se-surganya itu.

"Nama gue Janette ya, nyet! Bukan jamet!!" Protes Rebecca sebal. Bisa-bisanya nama indahnya dipelesetkan seperti orang yang suka berjoget-joget alay di sosial media. Ia tidak terima!!

"Pok-"

Tutt

Tanpa rasa bersalah Isabelle mematikan panggilan suara dari Rebecca. Sungguh malas mendengar ocehan tak bermutu dari sahabatnya.

Isabelle Camora Zeppelin-Gadis cantik nan modis itu berjalan santai menuju garasi dengan puluhan mobil mahal yang berjejer rapi di dalamnya.

Mengayunkan kunci dengan lihai, dia berjalan menaiki mobil kesayangannya. Yang tentu saja bernilai fantastis!

Segera, dia menginjak pedal gas dan menjalankan mobil itu dengan kecepatan sedang.

Mobil itu melaju membelah padatnya kota di malam hari. Sampai akhirnya berhenti di sebuah bangunan yang berdiri dengan begitu megahnya.

Bak slow motion, begitu kaki jenjangnya menyentuh tanah, kilatan flash berlomba-lomba menangkap potret dirinya.

Memasang senyum cantik, dia berjalan dengan anggun memasuki gedung mewah itu.

Pandangannya mengedar kesana kemari, mencari seseorang. Sampai tatapannya tak sengaja ber-tubrukan dengan mata elang seseorang yang menatapnya dengan begitu intens.

Memilih abai dia berjalan menuju kerumunan, mencari-cari batang hidung sahabat tercintanya.

Namun belum sempat melangkah jauh, tangannya tiba-tiba ditarik oleh seseorang hingga menepi dari aula pesta.

"Excuse me! Apakah anda tidak punya sopan santun menarik orang sembarangan?!" Isabelle membentak tajam. Berusaha membebaskan diri dari cekalan pria asing yang sialnya tampan ini.

Pria asing itu menatap Isabelle lekat. "Tidak salah lagi. Gadis ini lah yang dimaksud buku itu." Gumamnya pelan. Namun masih bisa ditangkap oleh pendengaran tajam Isabelle.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Im The Main CharacterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang