Siang itu si kembar Asher, Arcello dan adik mereka Aaron tampak baru saja kembali dari Sekolah. Namun, terlihat ada yang aneh saat Aaron tiba-tiba berjalan mendahului Asher yang sebelumnya berjalan paling depan dan berlari terbirit memasuki rumah. Asher mengernyit heran kemudian berbalik menatap Arcello yang juga tampak bingung.
"Ngapa dah?" gumamnya heran. Menjawab pertanyaan Kakak kembarnya, Arcello mengendikkan pundaknya tidak tahu.
Setibanya di dalam rumah Aaron segera melempar ranselnya ke atas karpet kemudian berlari terbirit-birit mencari kamar mandi terdekat. Keanu dan Kenzie yang tengah duduk di sofa menatap Aaron dengan alis terangkat hingga punggung si bungsu menghilang di balik pintu kamar mandi yang dibanting kencang.
"Adek lo tuh kenapa sih?" tanya Kenzie heran begitu Asher dan Arcello juga tiba di dalam rumah.
"Heh? Emang adek gue?" jawab Asher lalu mendudukkan dirinya di samping Keanu. Sementara Arcello berbelok menuju dapur.
Kenzie memejamkan matanya sambil mendegus kasar. Sementara Keanu mengusap rambut Asher lembut.
"Ya adek Acel dong, 'kan gak mungkin adek tetangga." ucap Keanu lembut.
Asher menoleh dengan ekspresi polos dan terkejut yang dibuat-buat. "Ah yang benul, banh?" balasnya membuat Kenzie tampak siap melempar bantal.
"Diem gak lo?! Gue sumpel juga mulut lo pake bantal!"
Mendengar penuturan Kenzie, Asher segera menoleh pada Keanu. "Abang~" adunya merengek seperti anak kecil.
Keanu tertawa pelan sambil lanjut mengelus kepala Asher. Namun saat menoleh pada Kenzie, tatapannya seketika berubah seperti hendak menelan adik kembarnya itu bulat-bulat. "Mulut lo yang gue sumpel mau?!" ancamnya garang. Kenzie seketika berdecih.
"Terus. Manjain aja terus sampe sarjana." sindirnya malas.
Keanu kembali melotot garang, namun tatapannya dalam sekejab langsung melunak saat Arcello yang baru kembali dari dapur ikut bergabung bersama mereka.
"Cello, duduk sini." ucapnya sambil menarik tangan Cello dengan lembut untuk duduk di sampingnya. Namun Kenzie lebih dulu menarik Cello hingga terduduk paksa di sampingnya.
"Duh kaget." ringis Cello terkejut.
"Ezie!" tegur Keanu.
"Bang Ezie ih, Cellonya jangan dikagetin!" seru Asher melotot lucu saat mengetahui Adik kembarnya terkejut. "Sakit gak dadanya?" tanya Asher yang seketika melembut.
Cello tersenyum dan menggeleng. "Nggak kok, kaget aja tadi." jawabnya dengan suara yang teduh.
Lalu kali ini Keanu benar-benar melempar bantal sofa tepat di wajah Kenzie, membuat pemuda itu seketika memasang wajah datar.
"Ck, iye dah maap." ucapnya malas. "Gapapa 'kan, dek?"
"Gapapa kok, biasa aja."
Tak berselang lama Aaron akhirnya keluar dari kamar mandi dengan wajah begitu lega. Aaron segera bergabung bersama saudara-saudaranya dengan pose setengah berbaring.
"Kalo duduk itu yang bener, bukan malah belakangnya yang dudukin sofa. Aneh." sindir Asher dengan julidnya.
Aaron menjulurkan lidahnya tak peduli. "Serah gue lah." balasnya tidak peduli.
"Cih,"
"Kebelet?" tanya Cello.
"Iya, Kak. Mules ih," jawab Aaron seakan mengadu pada sang Kakak.
"Abang masa tadi di sekolah Aron makan baksonya ditambahin sambel lima sendok. Pantesan sampe rumah langsung mules," adu Asher cepu. Aaron seketika melotot penuh peringatan yang dibalas juluran lidah oleh Asher.
![](https://img.wattpad.com/cover/339603666-288-k655207.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayanaka's Daily Life.
Short Story(Hiatus Sementara.) A short story about Arcello dan keenam saudaranya. Cerita yang dibuat sederhana untuk mencapai akhir yang bahagia. "Gak ada yang perlu disesalin. Pernah jadi salah satu bagian dari kalian adalah hal yang paling gue syukuri seumur...