Jangan lupa vote dan komen ya,kritik kalau ada salah kata dan kasih masukan sesuka kalian.
Tapi ingett..dengan tutur kata yang baik dan enak di dengar yaa...
Okk..happy readinggg💐
¤
¤
¤
Flashback 17 tahun lalu.
Orang-orang berkumpul dengan muka yang panik dan takut,apalagi seorang pria ber jas kantor dengan muka yang lesuh,menunggu sang suster dan dokter untuk memberi tahu bagaimana keadaan istri dan putra pertamanya.Ralat mungkin anak tunggal.
Rasa cinta dan semuanya yang sudah ia persiapkan bersama istrinya sirna karna kejadian yang tidak ia sangka,sang istri pergi meningggalkannya dan menitipkan putra pertama mereka.
Kejadiannya begitu cepat terjadi tanpa sepengetahuannya,apa semua ini ? aku tidak tau ?.Kata berpisah yang tidak pernah ada dalam kamus kehidupan abhivandya,tidak satupun ada.
Raut muka yang seperti di tahan dengan semampu dan sebisa nya,wajah merah yang pasti menandakan bahwa sang pemilik wajah sedang menahan emosinya.
"Dasar anak pembawa sial,lebih baik kau saja yang pergi dibandingkan istriku"
Pikirannya terlalu keruh untuk hanya sekedar berpikir " bagaimana caranya dia menghadapi situasi yang paling ia benci sekarang? "
Akhirnya abhivandya memutuskan untuk meninggalkan gedung yang berbau obat dan sangat menyengat yang menyimpan segala kesakitan dan jeritan manusia yang ingin hidup.
Lantas orang-orang disana kaget dan tidak terkecuali ayah abhivandya,ada apa dengan anak ini??putra nya baru saja lahir bukannya disambut dengan baik tapi dia malah pergi begitu saja.
Namun berbeda dengan pemikiran ibunya,ia tahu betul bagaimana perasaan dan keadaan hati sang putra tersayangnya.
Apalagi mereka berdua sudah bersama cukup lama dan selalu menanti dengan sabar untuk kehadiran putra pertama mereka.
Tapi apa yang terjadi sekarang??sebuah kejadian yang benar benar tidak pernah abhivandya pikirkan selama ini.
🏙
Di dalam ruangan yang bagus nan megah,disitulah abhivandya sedang meluapkan segala emosi dan amarah terhadap takdir.Takdir memper mainkannya dengan tidak adil.
Amarah yang sudah lama tidak ia keluarkan dan ia rasakan,amarah kesedihan sekaligus amarah kebencian dalam hati dan pikiran.
Buku buku penting dan segala yang ada diruangan itu berserakan di mana mana tidak tentu tempat.Semuanya abhivandya sobek tanpa mementingkan apakah projection itu aktif atau pun tidak.Otak nya sudah tidak mementingkan itu semua.
Sehancur itu kah dia saat kehilangan orang yang dicintainya? Sampai sampai di melakuakan itu? Apakah dia sebegitu tersiksanya?
" dasar kau brengsek,BAJINGANN "
Sura yang ia pelankan kemudian ia keraskan di ucapan terakhir.
Kata kata kasar yang akan ia gunakan dan ia berikan hanya kepada orang orang tertentu. Sakit dan benci itu menjadi satu mulai detik ini.
Entah bagaimana kehidupannya nanti,
akankah dia akan menyiksa seperti apa yang dia pikirkan saat ini ? Atau akan menyayanginya dengan sepenuh hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketidak adilan semesta (ON GOING)
Fanfiction( on going ) Bagaimana jika semesta memperlakukan kalian dengan tidak adil ? akankah kalian melakukan suatu yang kejam untuk membalas rasa sakit itu ? "Semesta udah gak adil sama mauren,masa iya ayah mau gak adil juga ?".