When We Were Young - 1

163 14 4
                                    

Grab your snack and Happy Reading!

-When We Were Young-

Hubungan kita telah lama berakhir karena memang aku sendiri yang mengakhiri.

Saat itu kita masih sangat belia, masih Abu dalam hal mencinta. Namun aku tak menyangka setelah ber-tahun tahun berlalu, aku masih tetap belum bisa melupa.

Banyak yang bilang cinta pertama, akan selalu membekas walau sudah berlalu lama.

Dan ya! Aku merasakan itu.

Aku merasakan bahwa kenangan itu sangat membekas, walau sekuat apapun diri ini mencoba tuk melepas.

Karna mu, aku mengerti arti cinta, merasakan pengalaman berharga dicinta dan mencinta, dan aku berterima kasih untuk itu.

---------------------------

Memandang kearah jendela apartment yang menghadap ke luar padatnya jalan ibu kota. Memandang dari atas para pejalan kaki yang berlalu lalang.

Disela kegiatannya, pikiran itu kembali berkelana, jauh sampai pada ke titik itu.

Yakni, kenangan lama yang tersimpan apik pada ingatan yang tak akan mungkin terlupa.

Saat sendiri begini, dirinya akan kembali dihantui oleh pemikiran dan kenangan yang sungguh menyesakkan dada.

Takdir yang merenggut paksa ia dari cintanya. Ia hanya berandai andai, bagaimana jadinya bila ia menolak tawaran beasiswa saat itu?

Akan kah skenario cintanya tak seperti ini?

Akan kah dirinya tak harus meratapi kesendiriannya begini?

^FlashBack^

Gadis cantik dengan perawakan mungil itu mulai menapaki langkahnya masuk menuju sekolah menengah pertama.

Ini adalah hari pertamanya, ia gugup. Tentu saja.

Akan kah ia punya teman nantinya?

Akan kah guru yang mengantar semua nya kejam dan galak seperti guru nya di sekolah dasar?

Dan masih banyak lagi "akan-kah" yang bersarang di pikirannya. Namun satu yang tertinggal. Akan-kah ia bisa merasakan cinta pertamanya di sekolah menengah pertamanya.

Hari itu, gadis mungil yang biasa di sapa hangat dengan sebutan Hyune itu berjalan dengan tergesa. Pasalnya pagi tadi ia terlambat bangun dan lebih parahnya lagi sang Ayah yang sudah lebih dulu berangkat kerja tanpa mau menunggu nya.

Huh, selalu saja. Disaat penting seperti ini ia bersahabat akrab dengan kemalangan.

"Kau anak baru! Sini!" Ucap seorang pembina senior yang saat itu tengah meng-ospek siswa siswi baru.

"Kalian! Selesai ospek, datang keruang osis." Tegas kakak pembina.

"Baik ka" jawab keduanya kompak.

Lalu setelah mendapat perintah dari kaka pembina tersebut, mereka pun kembali ke barisan dan berdiri berdampingan.

"Hi kenalkan namaku, Nathaniel Chanyeol Pratama" ucap bocah laki laki itu memberitahukan nama lengkapnya.

"Ah yaㅡ"

"ㅡ aku Lorrenza Baekhyun Halim" yang diajak bicara pun turut membalas hal yang sama.

Siapa sangka setelah pertemuan pertama itu, keduanya pun semakin dekat. Dan berakhir dengan melepas status lajang bersama. Tahun demi tahun terlewati. Banyak dari mereka yang berkata bahwa itu hanyalah cinta monyet, lepas lalu ganti dengan yang baru.

When We Were Young (CHANBAEK GS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang