Baekhyun menatap benda persegi bernuansa pink dan gold itu.Pagi ini agent properti yang kerap kali berhubungan dengan nya mendatangi dengan membawa amplop berisi undangan itu.
Baekhyun tahu ini bukan saatnya untuk bersedih dan meratap.
"Ah ka, terima kasih! Maaf merepotkan" ucap Baekhyun tak enak hati.
"Sama sama Loren, tak perlu sungkan"
"-kalau begitu, saya permisi ya"
Baekhyun meletakkan amplop berisi undangan itu di atas nakas dekat TV.
Ia rasa ia perlu berendam pagi ini, untuk membuat relax hati dan pikirannya.
Saat tengah berendam, HP nya bergetar menandakan ada nya pesan baru.
Di lirik ponselnya, ternyata itu hanya notif pertemanan group nya.
"Berharap apa sih? Kenapa bodoh sekali" ucapnya pada diri sendiri
Namun tak selang berapa lama, ponselnya berdering, menandakan ada satu panggilan masuk.
Karena penasaran, ia pun kembali melihat layar ponselnya.
Dan panjang umur. Pria itu menghubunginya.
"Halo" angkat Baekhyun
"Em, Halo miss Loren. Ini saya Felicia"
'Ah, tertanya calon istrinya' batinnya.
"Ada yang bisa saya bantu, Nona?" Tanya Baekhyun ramah.
"Begini, soal pembangunan rumah sepertinya ada yang ingin kurevisi"
"-bisakah kau datang untuk membicarakannya? Ku dengar kau sudah di Jakarta juga kan?"
"Ah begitu, baiklah" Jawab Baekhyun mengiyakan.
Waktu sudah menunjukkan pukul 2.30 siang, namun pasangan yang sedari Baekhyun tunggu tak lah juga menampakan batang hidungnya.
Namun, saat hendak menghubungi yang ditunggu akhirnya pun datang.
Berjalan dengan tangan terpaut.
Sungguh pemandangan yang indah bagi pasang mata lain yang melihatnya, tapi tidak dengan Baekhyun.
Ia hanya menatap kedua pasang itu dengan raut tak terbaca.
Sesaat pasangan itu mulai sampai pada posisi dimana Baekhyun disuk saat ini, Baekhyun pun dengan jiwa profesionalnya menyapa keduanya ramah, seakan tak ada yang pernah terjadi sebelumnya.
"Silahkan duduk Tuan, Nona" Ucapnya menjamu setelah sebelumnya sempat menjabat tangan pasangan itu.
"Terima kasih Dan maaf harus membuat mu menunggu" balas Tzuyu, tak enak hati.
"Tak masalah" Jawab Baekhyun seraya terkekeh ringan khas karir.
"Baiklah, melanjuti perbincangan di telfon pagi ini. Bagian mana lagi yang perlu mengalami perombakan?" Tanya Baekhyun to the point.
Ia rasa tak perlu basa basi busuk terlalu lama. Karena ia juga tak mau tau perihal hubungan mereka secara personal, Ia hanya ingin menyelesaikan ini dengan cepat.
Ia sudah muak dengan takdir yang seolah mengejeknya. Menertawakan kekalahannya berkali lagi. Kali ini ia rasa ia sudah kalah telak!
"Ah ya, sebenarnya bukan pergantian skema ruang, hanya saja aku rasa perlu menambah satu kamar anak pada lantai yang sama dengan kamar kami nantinya" jelas Tzuyu
Chanyeol yang sedari datang pun hanya diam. Ia seolah terpaku pada Baekhyun siang ini.
Baekhyun terlihat tampak anggun dan memukau, di tambah lagi ia terlihat semakin cantik setiap kali mereka berjumpa.