"Apa kabar?
"ㅡOren. Lama Kita gak ketemu"
"Berhenti" lirih sang Gadis, Kala mendengar panggilan lama yang sudah tak pernah lagu didengarnya.
"Berhenti memanggil ku dengan sebutan itu"
"Kenapa? Kenapa aku harus? Bukan kah sedari dulu kau selalu suka?" Protes pria itu.
"Itu dulu. Sebelum kisah Niel Dan Oren berakhir oleh karena jarak. Kini yang ada hanyalah Nathan Dan Lorren"
"Maafkan aku" sesal sang pria.
Seandainya waktu itu ia mau menurunkan ego dan bersedia menunggu sedikit lebih lama. Sudah dapat dipastikan mereka akan tetap bersama dan berbahagia sampai saat ini.
"Tak ada yang perlu dimaafkan dan memaafkan"
"Memang sedari awal kau dan aku tidaklah berjodoh. Tuhan tau yang terbaik untuk kita bukan?"
"Gila-kah jika aku mengatakan aku masih mencintaimu?"
"Jangan bodoh. Kau sudah akan menikah dengan pilihan hatimu sendiri!"
"Masihkah kau mempunyai cinta yang sama untuk ku seperti 5 tahun yang lalu?" Tanya Chanyeol dengan tatapan penuh harap.
"Kau Gila"
"ㅡSudah, aku lebih baik pulang" ucap Baekhyun lelah. Sungguh ia lelah akan takdir hidupnya ini.
"Aku antar" ucapnya memaksa. Anti penolakan.a
-------------------
Kini mereka telah sampai pada apartment kawasan Jakarta selatan yang disewa Baekhyun selama ia tinggal di Jakarta.
Apartment ini terbilang simple namun mewah.
Jangan ragukan lagi keahlian seorang arsitek yang sudah ia geluti 3 tahun ini.
"Well. Thank you for drive me home" ucap Baekhyun sebelum beneran benar turun dari merci putih itu.
"Terima kasih saja?"
Perkataan itu menimbulkan kernyitan bingung di dahi si mungil.
"Lantas kau ingin kuberi apa? Selain ucapan terima kasih?"
"Tak ingin mengajak ku mampir ke apartment mu? Aku akan sangat dengan senang hati menerima nya" goda Chanyeol, membuat kesabaran Baekhyun terkikis.
Apa apaan laki laki ini.
Sejak kapan Nielnya jadi sosok playboy begini.
Eh tunggu.
Apa tadi ia baru saja bilang Niel-nya?
Oh tidak.
Kalian pasti salah dengar. Segera pergi ke tht.
"Ya sudah baiklah. Apa kau ingin mampir sebentar?" Nyatanya ia tetap menyetujui.
"Em bagaimana ya" jawab si pria sok jual Mahal.
Hei, padahal tadi siapa yang dengan santainya berkata ingin berkunjung.
Habis sudah kesabaran seorang Lorrenza Baekhyun.
"Ya sudah kalau tidak mau. Kenapa meminta tadi?!" Marah si mungil dengan wajah merah. Ia merasa telah di permainkan.
"Iya iya. Kenapa galak sekali sih. Aku kan hanya bercanda"
Ucapan itu nyatanya membuat alis mata si gadis menukik tajam. Dan jangan lupakan tatapan sinis yang ia berikan.
Disinilah mereka berdua akhirnya berada.
Kedai Ice Cream
Masih teringat dalam kenangan