Aku Mencintaimu

2 2 0
                                    

     Aku tidak mengingat sudah berapa lama aku menangis, bahkan mengabaikan rada sakit yang datang dibawah tenggorokan karena tangisanku sendiri

Melihat gadis yang berada dipelukannya mulai terasa dingin bahkan genangan darah membanjiri tubuh itu

Meski sudah mengetahui fakta itu tapi dia tetap memeluknya seerat munkin, mencoba menghangatkan tubuh yang sudah sepenuhnya dingin, bahkan bibirnya sudah mulai membiru

Bagaimana ini bisa terjadi bahkan baru beberapa saat yang lalu dia masih melihat gadis itu tersenyum dengan
hangat

<————««»»————>

"Dea, apa yang kamu lakukan disini?". tanya pria itu

Gadis itu menoleh saat mendengar suara yang tidak asing baginya. "Liam, kamu selalu datang cepat ketika aku memanggilmu"

"Apa kamu baik-baik saja? tanya pria itu

Gadis itu terkekeh. "Tentu saja, aku hanya merindukanmu."

"Apa kamu yakin tidak apa-apa? tanya pria itu

Gadis itu tersenyum dengan lembut "Aku baik karena ada dirimu, aku akan selalu baik-baik saja."

"Pembohong yang buruk, lihat wajahmu kamu sangat pucat dan kamu juga memakai jaket tebal, apa ada sesuatu yang kamu tutupi dariku?" tanya pria itu

"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti." jawab gadis itu

"Berhenti berbohong dan biarkan aku melihatnya, Dea." pinta pria itu dengan tegas dan tidak ingin permintaannya dibantah

Gadis itu membuka jaket nya dan terlihat luka lebam dan beberapa sayatan yang masih meningalkan bekas bercak darah karna diperban dengan terburu-buru

"Brengsek!" umpat pria itu. "Siapa? Siapa yang melakukannya katakan padaku, Dea." Marah pria itu

Gadis itu hanya menunduk diam tanpa berbicara

Sadar akan perilakunya, pria itu mencoba melembutkan suaranya "Dea, katakan padaku siapa pelakunya?

Gadis itu masih diam

"Ku mohon katakan padaku." pinta pria itu sambil mengengan kedua tangan gadis itu dengan lembut

"Orang tua ku marah karena aku tidak menjadi juara satu mereka bilang aku tidak akan bisa masuk universitas ternama jika aku gagal menjadi juara" cerita gadis itu dengan terisak dan tubuh yang gemeteran.

Liam, memeluk gadis itu mencoba menenangkannya. "Tidak apa, menangislah aku ada disini untukmu. Dan aku akan melaporkan orang tua mu, mereka tidak bisa dibiarkan."

"Jangan! Ku mohon jangan lakukan itu, dia orang tua ku, aku tidak bisa membiarkan mereka dipenjara." pinta gadis itu dengan memohon

"Tapi Dea, mereka salah dan mereka wajib menerima hukumannya." jawab pria itu dengan tegas

"Aku baik-baik saja, selama aku belajar dengan baik mereka akan menyayangi ku, jadi ku mohon jangan lakukan itu." pinta gadis itu sekali lagi

"Baiklah" jawab Liam dengan berat hati

"Terima kasih Liam, aku mencintaimu." gadis itu memeluk nya dengan senang

Liam membalas pelukan itu dan mencium kepala gadis itu dengan lembut. "Aku juga mencintaimu, sangat mencintaimu. Tidak akan ku biarkan siapapun melukaimu, aku akan selalu disini dan melindungimu Dea."

"Liam, bisakah aku meminta tolong"

"Tentu saja, apa yang kamu butuhkan?" sambil tersenyum ke arah gadis itu

"Aku haus, tolong belikan aku minum" pinta gadis itu

"Baiklah, aku juga akan membelikan roti bakar kesukaanmu, kamu tunggu disini, aku akan segera kembali." sambil mengusap lembut wajah gadi itu

Gadis itu tersenyum dan memandang punggung pria itu yang perlahan menjauh dengan tatapan sedih. "Maafkan aku Liam."

Liam, tersenyum setelah membeli minuman dan makanan kesukaan gadis itu tapi langkahnya terhenti dan menjatuhkan bawaannya, ketika melihat banyaknya orang mengelilingi seorang gadis yang sangat dia kenal.

Perlahan kakinya mendekat tubuh itu detak jantungnya berpacu dengan cepat seiring langkah itu mendekat, apa yang dia lihat tidak dapat dia percaya seorang gadia yang baru beberapa menit dia aja bicara sudah berlumuran darah.

"Dea, apa yang kamu lakukan disini? Bangunlah aku membawakan makanan dan minuman kesukaanmu." memeluk erat tubuh itu dan mencoba membangunkannya, akal nya tidak dapat menerima semua yang terjadi, gadis nya baru beberapa menit yang lalu terlihat hidup dengan senyuman indah bagaima bisa sekarang dia terlihat berbaring dengan tubuh yang tergenang darah.

Ambulan datang dan mencoba membawa tubuh yang dingin itu memasuki mobil tapi Liam, dengan engan melepaskan gadis itu. Dia meyakini bahwa gadis nya masih hidup, gadis nya tidak akan pergi kemana-mana. Dengan sedikit paksaan para medis berhasil membawa tubuh seorang gadis yang sudah terbujur kaku saat dibawa ke dalam mobil tidak sengaja Liam, melihat sebuah surat yang terjatuh dari saku jaketnya.

<————««»»————>

Setelah menghadiri pemakaman gadis yang dia cintai Liam, masuk kedalam kamar, tidak sengaja melihat sepujuk surat yang tidak sengaja dia temui dan membacanya.

Liam.....

Jika kamu membacanya itu artinya aku sudah pergi jauh darimu, maafkan aku Liam, karena melakukan ini. Hanya saja rasa sakit yang aku rasa sudah tidak terbendung lagi, aku sangat lelah dan ingin istirahat selamanya.

Aku beruntung dipertemukan dengan pria sebaik dirimu, ini bukan salah mu Liam, kamu sudah sangat baik padaku hanya saja aku terlalu banyak merepotkan mu, berjalan bersama ku hanya akan membawa penderitaan untukmu karena itu aku melepas genggamanmu, bukan karena aku membencimu tapi karena aku sangat mencintaiku.

Aku tidak menyalahkan siapapun atas penderitaan yang ku alami, orang tua ku tidak bersalah mereka tidak bisa memilih memiliki anak seperti apa, aku hanya anak yang tidak bisa memuaskan keinginan mereka, aku hanya seorang anak yang gagal.

Tapi Liam, aku ingin meminta sesuatu darimu jika saja aku terlahir kembali dalam keadaan yang jauh lebih baik maukah kau bersama ku lagi dan menghabiskan hidupmu untukku? Maaf jika permintaan ku egois.

Liam, aku mencintaimu selalu dan selamanya.

Liam, meremas dadanya kuat dimana letak rasa sakit itu berada, air matanya tidak bisa berhenti. Hati nya terasa sakit ketika cinta nya sudah pergi dan tidak akan bisa kembali.

"Aku juga mencintaimu Dea, mari bertemu dikehidupan selanjutnya yang jauh lebih baik maka aku akan berjanji menjagamu selamanya dan menghabiskan hidupku bersamamu selamanya."

»»————««««————««

-Aku mencintaimu-
-Ending-







Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang