Ica's Life

100 9 1
                                    

Nama lengkapnya Alisha Leona, biasa dipanggil Ica sejak kecil, dan itu terbawa sampai kuliah sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nama lengkapnya Alisha Leona, biasa dipanggil Ica sejak kecil, dan itu terbawa sampai kuliah sekarang. Usianya menginjak 20 tahun Januari mendatang.

Walaupun dia adalah yang tertua diantara kedua sahabatnya yang lain, tingkahnya masih terbilang paling bocah. Bukan berarti Ica nggak dewasa, tapi karena ia adalah anak satu-satunya yang merasakan kesepian cukup lama, ketika ada bahu untuk bersandar dia tidak akan menyia-nyiakannya.

Orang lihat kehidupan Ica ini sempurna. Dimulai dari otaknya yang effortlessly cerdas, nama yang dikenal baik oleh para dosen, dan background keluaraga yang kelihatan berkecukupan.

Tetapi pepatah 'rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau' memanglah benar adanya. Nyatanya, kehidupan Ica tidak seindah kelihatannya. Tidak perlu dijelaskan, nanti kalian akan tahu dengan sendirinya.

Kembali ke topik, gadis dengan rambut hitam legam itu kini tengah duduk diam memandangi ponsel, mengabaikan kedua sahabatnya yang tengah asik berbagi cerita. Pandangannya masih setia tertuju pada ponsel, menunggu benda itu menyala menampilkan sebuah notifikasi yang dinanti-nanti.

"Lu jadi nggak nanti?" Tanya Rara tiba-tiba, Almira yang duduk diantara keduanya menyikut lengan gadis itu.

"Hah?" Respon Ica linglung.

"Makanya kalo ada orang ngomong tuh didengerin, nanti jadi beli baju nggak?" Ulang Rara, sedangkan Almira hanya menyimak.

"Ya tergantung, elu beneran mau nganter ngga?"

"Ayo ayo aja gua mah, males pulang awal juga."

"Nah yaudah, lu ikut ga?" Tanya Ica pada Almira.

Yang ditanya menggeleng "Ga dulu, mau nyuci."

"Hmm."

Obrolan mereka lantas terhenti lantaran Dosen yang baru saja memasuki ruangan, siap memulai perkuliahan pada siang hari ini.

💻

"Ca, isiin nomor gua pulsa dulu dong, gua gaada kuota." Pinta Rara sambil merapihkan bawaannya.

Bapak Dosen sudah keluar dari ruangan  sekitar dua puluh menit yang lalu, meninggalkan tugas merangkum singkat yang harus mereka selesaikan dalam waktu dua puluh menit tersebut.

"Nomor lu yang mana?" Tanya Ica.

"Wa."

"Berapa?"

"Lima puluh."

Ica lantas mengisikan pulsa pada nomor Rara melalui ponselnya. "Dah."

"Oke makasih, nih." Ucap Rara menyerahkan selembar uang biru.

"Kalian dah ngerjain laprak?" Tanya Almira.

"Kurang AI doang, deadline malem ini ya?" Sahut Rara.

Girls JourneyWhere stories live. Discover now