CHAPTER ||3

6 3 3
                                    

Hallo!!

Gimana kabarnya nih!!

Buat kalian para reader jangan lupa tinggalin jejak ya!!

Buat kalian yang punya saran atau masukan silahkan tulis di kolom komentar ya!!

Aku tunggu komentar dan vote dari kalian

Lopeeh sekebon buat kalian!!

                     Happy reading!!
                            ________

"Dari mana lu" Tanya Iqbal.

"Urusan" Jawab datar Bintang.

"Han,gue pinjem motor" Ucap Revan.

"Ambil aja kunci nya di meja depan" Ucap Farhan fokus pada handphone nya.

"Gue nitip martabak satu tapi pake duit Lo" Ucap Iqbal.

"Udah minta tolong nggak ngotak lagi" Sinis Revan.

Andrean Revano Fierga, satu dari sekian banyak nya buaya yang ada di bumi ini. Wajah tampan dan ucapan manis nya itu selalu berhasil meluluh kan hati para penggemar nya.

"Jangan lupa ye, martabak gue rasa coklat" Ucap Iqbal.

Iqbal Rizky Erlangga, cowok ini tak jauh beda dengan Revan bahkan bisa di bilang lebih parah dari pada buaya Revan.

"Han,gue ambil kunci motor Lo"

"Iya ambil tinggal ambil ganggu orang main game aja Lo" Kesal Farhan.

Farhan Laskara, ketua kebanggaan mereka yang selalu membantu mereka jika mereka dalam masalah. Terlihat begitu dingin dan kejam saat sedang berada di depan musuh tapi tidak saat di markas. Dia begitu gemar memainkan game di handphone nya.

"Lo pada mau nitip gak" Tanya Revan pada dua orang berwajah triplek yang menggelar sahabat nya.

"Nggak" Ucap Bintang dan Angkasa hampir bersamaan.

"Ya udah"

Angkasa Gunawan, lelaki tampan berwajah triplek ini sedang berusaha memperjuangkan cinta nya pada seorang gadis polos yang menggemaskan. Ia selalu saja mencari kesempatan untuk bisa dekat dengan gadis pujaan nya,namun sayangnya gadis itu masih tidak peka.

Dan terakhir Bintang Samudera Aldevaro, anak tunggal dari keluarga terpandang yang di kagumi banyak orang. Kutub Utara adalah sebutan yang selalu dilekatkan pada nya. Memiliki kepintaran di atas rata-rata menjadi poin plus untuk nya.

"Tadi ada anggota Dexon yang gebukin siswa Cendekiawan" Ucap Iqbal.

Farhan langsung menoleh ke arah Iqbal.

"Siapa yang di gebukin"

"Bima"

"Anak 11.4" Tanya Farhan memastikan.

"Iya"

"Emang nyari mati ya mereka"

"Mereka nantangin besok di jalan Flores" Ucap Angkasa.

"Gas aja lah, lumayankan buat jadi hiburan tuh muka bonyok mereka" Ucap Iqbal bersemangat.

"Bukan Xaeros nama nya kalau nolak" Ucap Farhan dengan wajah serius.

Berani sekali mereka menantang Xaeros, walaupun sudah kalah berkali-kali mereka tetap saja selalu mencari masalah dengan mereka.

Bintang beranjak dari tempat duduk nya dan mengambil kunci motor nya.

"Gue duluan" Ucap nya lebih dulu sebelum Farhan hendak bertanya.

Hari sudah mulai beranjak gelap, langit terlihat indah dengan warna kemerahan nya. Motor yang di kendarai oleh Bintang terus melaju tak mempedulikan langit yang sedang memamerkan keindahan nya.

Getaran dari handphone miliknya membuat ia menepi saat melihat siapa yang menelepon nya.

"Halo,ma, kenapa"

"Nana minta martabak"

"Lah,kok bilang ke Bintang, minta masakin aja sama maid. Nana mau seratus juga bakal dibikinin" Ucap Bintang cukup kesal.

"Dia nggak mau yg di bikinin maid, bosen katanya. Kamu beli, ya, ini dia udah ngerengek kamu tau kan kalau dia nangis itu kayak orang sekampung demo"

"Iya deh,ma, nanti Bintang beliin"

Panggilan di tutup sepihak oleh Bintang.

Motor hitam itu kembali berhenti di sebuah toko martabak.

"Saya pesan martabak coklat" Ucap Bintang pada penjual.

"Iya,den, bentar ya saya buatin" Balas penjual martabak itu.

Ting!

Pintu toko itu terbuka menampakkan seorang gadis masuk dengan menenteng sebuah skateboard.

"Saya pesan martabak keju,ya,pak" Ucap gadis itu.

Langkah kakinya terarah menuju kursi kosong di depan Bintang.

"Permisi,ada orang di sini" Tanya gadis itu ramah. Bintang hanya menggeleng singkat sebagai jawaban. Gadis itu pun duduk di kursi kosong tersebut, tanpa ada yang menyadari seulas senyum nan tipis tercetak di wajah dingin Bintang.

"Ini martabak coklat nya" Ucap penjual itu memberikan pesanan Bintang.

"Tadi non mesan martabak keju kan, ini pesanan nya" Lanjut penjual itu.

"Ini uang nya pak" Ucap mereka hampir bersamaan.

Penjual itu tersenyum.

"Terima kasih, silahkan datang lagi"

                                 -----

Gimana menurut kalian sama part ini??

Jangan lupa vote nyaa:)

Buat kalian yang punya saran atau masukan silahkan tulis di kolom komentar yaa!!

Lopeh sekebon buat readers!!

Princess Of NirdavaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang