CHAPTER||4

8 3 1
                                    

HAI READERS!!
Gimana nih kabarnya??

Jangan lupa tinggalin jejak kalian yaa!!

Vote dan komen kalian aku tunggu

Lopeeh sekebon buat kalian para reader!!!

Happy reading!!
                            ______

"Dari mana kamu" Tanya seseorang menyambut Atha yang baru tiba.

"Dari luar beli ini" Atha mengangkat kresek berisi martabak yang baru saja ia beli.

"Kan papa udah bilang minta buatin maid aja,atau suruh bodyguard buat beliin, kenapa malah kamu yang keluar,ini juga udah malam nanti kalau kamu kenapa-napa gimana" Ucap Ferdick melihat kelakuan putri kesayangannya ini.

"Tenang,pa,buktinya ini Atha kembali ke rumah tersayang dengan keadaan baik tanpa lecet" Balas Atha.

Ferdick hanya menggeleng mendengar balasan Atha.

"Atha ke atas dulu ya,pa"

Sesampainya di dalam kamar,Atha meletakkan martabak milik nya di meja bundar kecil yang berada di dekat balkon.

"Buka aja kali ya ini gorden nya" Monolog nya.

Langit malam langsung terlihat menghiasi gelap gulita nya malam. Bulan sabit juga terlihat anggun di atas sana di temani banyak bintang.

Atha duduk sambil menikmati martabak keju favorit nya.

Di tempat berbeda, sepasang mata hitam legam juga tengah menikmati indahnya langit yang di isi oleh benda mati yang begitu indah mempesona.

"Ngapain Lo kesini" Suara itu menyapa gendang telinga si pemilik mata hitam legam itu.

"Nikmatin hidup" Jawabannya asal.

"Emang hidup harus di nikmati" Ucap nya remeh.

Bintang hanya diam tak membalas ucapan orang itu.

"Kadang gue mikir, mungkin enak ya jadi bintang,Lo bisa bebas dia angkasa sana" Ucap orang itu.

"Lo kenapa bisa di sini" Tanya Bintang mengalihkan pembicaraan.

"Biasa lah, gabut makanya ke sini"

Bintang diam.

"Lo harus bersyukur sama yang Lo punya sekarang, jangan sampai Lo nyesel kalau waktu ngambil semuanya" Ucap orang itu tiba-tiba.

"Maksud Lo" Heran Bintang.

"Nggak ada,ya udah,gue duluan ya"

Orang itu pergi menghilang di antara gelapnya malam.

Bintang kembali menatap langit beberapa menit kemudian.

Getaran dari handphone miliknya berhasil mengalihkan perhatian nya.

"Mama lagi" Gumam nya.
Ia berjalan ke arah motor milik nya dan mengendarai nya menuju rumah nya.

"Kamu dari mana,kok baru pulang"

"Mama kok khawatir banget,sih,ini juga udah nyampe di rumah. Udah lah Bintang mau ke kamar. Oh,iya, Nana udah pulang" Tanya nya.

"Udah tadi barusan dia pulang"

"Ya udah kalau gitu"

Bintang masuk ke kamar nya yang bernuansa hitam. Kerlip lampu kota terlihat jelas dari sana.

 Kerlip lampu kota terlihat jelas dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ia merebahkan diri di kasur nya. Sebuah memori memasuki pikiran nya.

Dua Minggu yang lalu, Bintang mendatangi sebuah taman yang cukup sepi. Di keheningan taman itu ia samar mendengar seseorang berbicara. Suara itu seperti suara perempuan.

Awalnya ia bodo amat dengan suara itu, tapi karena suara itu tak juga berhenti ia memilih untuk mencari tahu asal suara itu.

"Emang dia kira dapat medali itu pake daun apa! Udah mending gue bisa dapet tuh medali perunggu, dan dia dengan gampangnya bilang cuman ini anjing banget dah"

"Diem bisa gak" Ucap Bintang dengan nada datar.

"Dih,Lo baru datang sewot aja, terserah gue lah mau ngomong apa gimana,mulut gue juga" Kesal gadis itu.

"Gue denger semua yang Lo bilang"

"Terus, emang kenapa kalau Lo denger" Ucap gadis itu masih dengan nada kesal.

Bintang hanya menatap nya datar. Mata itu, bahkan orang bodoh pun tau jika gadis ini sedang menahan tangis.

"Gue pergi,Lo bisa keluarin semuanya" Bintang pergi ke tempat ia memarkirkan motornya.

Saat akan memakai helm full face nya, suara tangisan terdengar sangat samar. Tak ambil pusing, Bintang melajukan motornya.

Sementara di tempat tadi,gadis itu sedang menangis mengeluarkan segala nya.

"GUE CAPEK ANJING,CAPEK!"

Ucapan gadis tadi terngiang di kepala Bintang. Itu adalah kali ke tiga mereka bertemu di taman itu.

Ia menatap sebuah figuran di nakas. Bintang tersenyum tipis.

                                  -----

Gimana menurut kalian sama chapter ini??

Kira-kira Bintang ketemu sama siapa ya di taman itu.

Satu kata buat Atha

Satu kata buat Bintang

Satu kata buat author

Jangan lupa tinggalin jejak ya!!

Vote dan komen dari kalian aku tunggu yaa!!

Lopeh sekebon buat kalian!!

Princess Of NirdavaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang