1

7.5K 718 39
                                    

Mengandung 18+?
⚠️rape

Suara klakson dan rintikan hujan saling beradu melantangkan suaranya. Seorang pria tidak terurus terbangun dari alam bawah sadarnya.

"Uhmm..ini..di mana?" Tanya pria itu mengharapkan sebuah jawaban sambil memandang situasi.

-

-

-

Aku Alan, hanya Alan namaku yang kuingat. Sisanya seperti, berapa umur pastiku, di mana aku, kenapa aku ada di sini, bagaimana aku ada di sini, apa yang membuatku di sini, sejak kapan aku ada di sini dan, beberapa pertanyaan-pertanyaan lainnya. Aku juga tidak tahu bagaimana caraku untuk menjawabnya. Aku benar-benar terbangun di tempat asing yang kumuh dan yang aku ketahui hanya namaku, Alan.

Awalnya aku bisa melewati hari-hari menjadi Alan dengan lancar, walaupun aku hanya bisa mengharapkan segalanya dari orang lain. Mau bagaimana lagi, untuk bekerja aku tidak memiliki identitas diri dan pengalaman serta sertifikat lulus sekolah yang menjadi persyaratan. Aku benar-benar hidup pasrah apa adanya. Aku tahu, ini menyedihkan tapi mau bagaimana lagi? Kalau tidak seperti ini aku bisa mati.

-

-

-

Tetapi, namanya hidup tidak bisa berjalan lancar begitu saja. Malam itu, merupakan malam terburuk bagi Alan. Dirinya yang memang sudah biasa tidur di luar layaknya gelandangan pada kebanyakannya, bertemu dengan sekelompok pemabuk brengsek yang memperkosaku.

Aku benci hari itu, jika ditanya kenapa tidak melawan? Kau kan seorang pria!
Hei, aku kalah jumlah kau tahu? Aku juga sudah berusaha! Apalagi dipekorsa lelaki brengsek aku juga tidak mau sialan!

Sebenarnya ada banyak orang yang melihat kejadian tersebut, tetapi aku mau mengharapkan apa kepada orang yang membantu jika itu menguntungkannya, seperti orang terkenal atau orang kaya raya seantero dunia, mungkin mereka akan tergerak. Tapi, aku? Alan seorang pria gelandangan, apa yang dapat diuntungkan darinya? Tubuhnya?

-

-

-

Sejak kejadian itu, Alan sudah tidak perduli dengan dunia, ia jadi sering melamun dan berfokus pada pikirannya tentang apa makna eksistensi dari dirinya, Alan.

Alan terlalu sibuk berpikir hingga sebuah mobil berhenti di depannya. Keluar seorang pemuda tampan dan elegan dengan setelan jas berwarna hitamnya.

Pemuda tersebut berjalan menghampiri Alan lalu menarik Alan ke dekapannya dengan erat. Alan yang awalnya tidak menyadari kehadiran pemuda tersebut di buat terkejut. Bagaimana tidak? Seorang pemuda tampan yang tidak ia kenali tiba-tiba memeluknya, dan hal tersebut tentu membuatnya sedikit takut dan dengan reflek Alan mendorong pemuda tersebut lalu berusaha melindungi tubuhnya dengan tangan kecilnya itu.

"Siapa kau? Apa yang ingin kau lakukan? Aku mohon jangan perkosa aku.. jika kau ingin menyakitiku, langsung akhiri saja hidupku! Aku mohon padamu!" Ucap Alan dengan air mata yang sudah mengalir.

Setelah mendengar ucapan Alan, pemuda tersebut tampak murka tetapi, ia segera mengontrol wajahnya karena Alan terlihat semakin takut ketika melihat reaksi pemuda tersebut.

Pemuda tersebut kembali menghampiri Alan, perlahan tapi pasti akhirnya ia berkata,

"Ayah, ini aku Zack. Putra pertamamu, apa kau tidak mengenali diriku, ayah?"

Alan menggeleng ragu.

"Haa..sudah kuduga, baiklah jadi seperti yang aku katakan sebelumnya, aku Zack. Putra pertamamu. Dan kau ayahku, ayah."

Alan tampak berpikir tetapi masih ragu dan takut.

"Jika ayah masih ragu, ini surat-surat mengenai ikatan keluarga kita, dan ini tes DNA ayah dan aku. Kita adalah keluarga, ayah"

Alan tampak mulai mempercayai perkataan Zack.

"Jadi, ayo kita pulang ayah. Zack akan membawa ayah ke rumah kita dan ayah tidak perlu hidup di sini lagi, apakah ayah mau? Tidak, ayah harus mau."

Alan pun berpikir sebentar lalu, mengangguk ke arah Zack sambil tersenyum.

Tanpa berlama-lama, Zack langsung menggedong Alan dan membawanya ke dalam mobil. Alan tampak protes tetapi protes tersebut tersingkirkan dengan senyuman Zack yang mengerikan, serta menurut Alan gendongan tersebut terasa nyaman jadi, sekali-kali tidak apa-apa bukan?

-

-

-

Di dalam mobil, Alan berada dipangkuan Zack dan sekarang sedang tertidur karena tepukan halus pada  punggung Alan yang diberikan Zack. Kenapa Alan di pangkuan Zack? Karena Zack memaksa dan memberi alasan bahwa kursi mobil tersebut banyak kumannya jadi, Alan harus duduk di pangkuan Zack agar tidak sakit dan disuntik dokter.

Alan yang sebenarnya tidak tahu arti kata disuntik dan apa itu dokter hanya mengiyakan karena kata tersebut terdengar mengerikan jadi, Alan rasa ia harus mencari aman.

-

-

-

Akhirnya mereka sampai di rumah atau bisa di sebut mansion? Keluarga Aqueous. Ya, nama lengkap Alan adalah Alan Aqueous.

Zack pun keluar dari mobil dengan Alan digendongannya, karena Zack tidak tega untuk membangunkan Alan dari tidurnya.

Zack pun memasuki mansion dan membawa Alan ke kamarnya karena kamar Alan masih di tahap renovasi jadi, untuk sementara Alan tidur bersamanya atau, selamanya mungkin? Hahahaha.

Zack meletakkan ayahnya ke atas kasur, menyelimutinya dan terakhir mengecup pipi dan dahi ayahnya.

"Mimpi indah, baby. Maksudku, ayah"

TBC

Aku Ayah Yang DimanjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang