2

8K 726 61
                                        

Akhirnya mereka sampai di rumah atau bisa di sebut mansion? Keluarga Aqueous. Ya, nama lengkap Alan adalah Alan Aqueous.

Zack pun keluar dari mobil dengan Alan digendongannya, karena Zack tidak tega untuk membangunkan Alan dari tidurnya.

Zack pun memasuki mansion dan membawa Alan ke kamarnya karena kamar Alan masih di tahap renovasi jadi, untuk sementara Alan tidur bersamanya atau, selamanya mungkin? Hahahaha.

Zack meletakkan ayahnya ke atas kasur, menyelimutinya dan terakhir mengecup pipi dan dahi ayahnya.

"Mimpi indah, baby. Maksudku, ayah"

-

-

-

Pagi pun tiba, kini terdapat seonggok badan yang sedang menyamankan posisinya di atas kasur. Cahaya matahari bukan sudah mengintip dari celah-celah jendela tetapi, hal tersebut tidak menghalanginya untuk tidur. Badan tersebut adalah milik Alan, yang tidur dengan posisi yang sudah tidak karuan. Alan tertidur dengan pulas hingga, sebuah tangan mengangkat badannya. Alan tentu terkejut, hey! Dia seperti burung yang terbang sekarang.

Alan pun mulai, membuka matanya perlahan. Ia ingin menggosok matanya tetapi, sebuah tangan menghentikan.

"No, no, no, baby. Jangan digosok, nanti sakit."

Alan mendongak untuk melihat siapa yang berbicara, oi ini siapa lagi? Dan, baby? Di mana baby yang dimaksud?

"S..siapa?" Tanya Alan.

Figure pria yang terlihat lebih tua dari Alan itu tampak menghembuskan napasnya lalu, ia tersenyum lembut ke Alan. Alan yang melihatnya tentu tertegun.

"Ini aku boy, daddymu yang sangat kamu cintai hahahaha."

"D..daddy?" Tanya Alan ragu, sambil memiringkan kepalanya ke samping.

"The one and only." Jawab daddy atau bisa kita panggil, Regan. Ia menjawab Alan, dengan senyuman hangat yang menawan.

Which is kinda off, karena keluarga Aqueous dengan anggotanya yang dingin dan tidak pernah menunjukkan ekspresi mereka di publik. Mereka menganggap ekspresi membuatmu lemah, jika kau sedang berhadapan dengan lawan lalu, kau tampak ketakutan. Itu cukup, untuk membuat lawanmu senang.

Tetapi, lihatlah sekarang. Alan yang sedang bingung itu, sepertinya berhasil memunculkan bunga-bunga indah di belakang sang daddy.

"Oh, God. Kenapa kau begitu menggemaskan?" Tanya Daddy.

"Huh? Aku tidak menggemaskan ya! Aku ini tampan dan menawan!" Bantah Alan, memasang ekspresi marah. Walaupun begitu, bukannya membuat Regan ketakutan. Ekspresi Alan malah membuatnya semakin gemas.

"Pfft, apakah benar? Tanya Regan menggoda Alan.

"Ish, nakal!" Hanya itu yang dapat Alan balas, ia bingung harus mengatakan apa untuk melawan sang daddy. Tetapi, yang ia tahu ia sedang menangis sekarang.

"Oh, no. Maafkan daddy, baby. Daddy tidak bermaksud membuatmu menangis jadi, berhentilah menangis, okay? Nanti kamu bisa sesak, baby. I don't want you to feeling sick," kata Regan, mencoba sebaik mungkin untuk tidak panik. Hey! Dia sudah lama tidak merawat seorang anak, lebih layaknya dia tidak pernah merawat anak. Anak-anaknya yang lain tidak pernah mau bermanja dengannya, tetapi sebaliknya. Terlalu datar dan membosankan untuk menjadi seorang manusia.

Bukannya berhenti, Alan malah semakin parah menangisnya. Ia ingin berhenti menangis tetapi, air matanya tidak bisa ia kontrol, emosinya membeludak.

Regan yang melihat Alan semakin parah menangisnya, panik. Saking paniknya, ia ikut menangis. Dirinya tak bisa menahan tangisan dan emosinya, saat melihat Alan tak bisa dihentikan tangisannya.

"Huee, baby jangan menangis please. Ega jadi ikutan nangis hiks.." Kata Regan, berusaha menghentikan tangis sang anak dengan sambil mengayunkan tubuh sang anak di gendongannya.

Tetapi hal itu dan cara lain Regan coba, tidak ada yang berhasil. Alhasil, mansion Aqueous sekarang dipenuhi oleh dua tangisan yang saling beradu. Bodyguards yang ada di mansion tersebut pun berusaha menenangkan kedua tuan mereka. Ada yang menggendong, mengayunkan, memberikan tontonan kartun. Bahkan ada yang membuatkan susu untuk mereka berdua tetapi, nihil. Walaupun mereka berdua tidak menolak, air mata mereka tetap mengalir. Bodyguards yang sudah kelimpungan akhirnya menelpon anggota lain dari keluarga Aqueous.

-

-

-

Satu persatu anggota keluarga Aqueous pun datang ke mansion Aqueous. Mereka langsung menenangkan Regan dan Alan. Regan yang terlelap walaupun masih sedikit terisak di gendongan anak pertamanya, Alber Aqueous. Dan Alan yang sudah berhenti menangis di gendongan anaknya Zack dengan, tangan yang sibuk memainkan telinga Zack.

"Daddy, jangan menangis" Ucap Alan, yang melihat Regan masih terisak digendongan Albert, sambil berusaha menggapai sang daddy. Oh lihatlah, pandai sekali Alan berbicara. Padahal tadi dia juga menangis bersama Regan.

TBC

-

-

Hello semuanya! Apa kabarnya nih? Author di sini, ingin memohon maaf karena author yang lama banget ngeupdate story. Sebenarnya aku pengen banget ngeup tapi, sekarang lagi disibukkan oleh sekolah jadi, aku cuman bisa ngeup kalau lagi ada waktu aja. Tapi, terima kasih banyak atas dukungannya pada cerita
Aku Ayah Yang Dimanja
Gak nyangka bakalan rame hehe, see you on the next chapter ya!

Aku Ayah Yang DimanjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang