Satu persatu anggota keluarga Aqueous pun datang ke mansion Aqueous. Mereka langsung menenangkan Regan dan Alan. Regan yang terlelap walaupun masih sedikit terisak di gendongan anak pertamanya, Alber Aqueous. Dan Alan yang sudah berhenti menangis di gendongan anaknya Zack dengan tangan yang sibuk memainkan telinga Zack.
"Daddy, jangan menangis" Ucap Alan, yang melihat Regan masih terisak digendongan Albert, sambil berusaha menggapai sang daddy. Oh lihatlah, pandai sekali Alan berbicara. Padahal tadi dia juga menangis bersama Regan.
-
-
-
Malam pun tiba, kini keluarga Aqueous sedang melakukan makan malam. Seperti pada keluarga tinggi lainnya, berbicara pada saat makan adalah hal yang dilarang atau hal yang melanggar sebuah tata krama. Kamu harus fokus dan mendalami rasa dari hidangan yang disajikan kepadamu dengan penuh rasa hormat. Tetapi, hari ini bahkan pada hari selanjutnya akan berbeda! Karena, kini ada satu, tidak, dua orang yang membuat hal itu berubah. Regan dan Alan, seorang ayah sekaligus kakek yang dimanja, serta seorang ayah yang amnesia yang tentu saja dimanja oleh keluarga Aqueous.
Bagaimana tidak? Bahkan kini kedua ayah dan anak itu sedang disuapi makanan oleh anak mereka, diikuti dengan mereka yang sibuk berbincang mengenai kartun yang sedang mereka tonton. Yap, di masing-masing depan mereka terdapat layar tablet yang menampilkan kartun Happy Treefriends yang membuat mereka tertawa geli.
"Hahahahahahaha, lucu banget puter puter hihihi" Ucap Regan
"Iya iyaaa! Sama itu, yang naik rollercoaster juga lucu hahaha, Alan jadi pengen naik rollercoaster hmm.." Balas Alan yang ekspresi wajahnya mulai murung
"Eh? Alan jangan sedih, nanti Ega ikutan sedih nih! Tenang aja ya, nanti Ega bawa Alan naik rollercoaster 10000000×!" Kata Regan guna menenangkan Alan
"Hmm? Memangnya nanti Ega bawa Alannya bagaimana?" Tanya Alber, anak pertama Regan
"Pakai mobil dong! Gimana sih, Alber!" Jawab Regan
"Memangnya bisa bawa mobil sendiri?"
"E-enggak bisa... Tapi kan ada pak supir! (。•̀ᴗ-)✧"
"Emangnya siapa yang bolehin pergi?"
"Gak boleh?"
"Hmm"
"Please Alber (。•́︿•̀。)"
"Coba minta yang benar bagaimana?"
"Hmm.. Alber, Ega mau ajak Alan naik rollercoaster 10000000× boleh?"
"Kissnya?"
"Nanti aja gak bisa Alber? Ega malu.."
"Gak jadi perginya?"
Chu
Ega pun mencium pipi Alber lalu menundukkan wajahnya yang merah bagaikan tomat.
Alber yang melihat tingkah Ega tentu gemas, ia mengusap kepala Ega lalu memberikan kecupan di kepala Ega.
"Jadi bolehkan Alber?"
"Hmm"
"ALBER!! (ノ`Д´)"
"Iya, iya, boleh tapi tidak 10000000× naik rollercoasternya"
"Eh? Kenapa begitu? Ega kan mau ajak Alan naik 10000000×!"
"Turuti atau tidak sama sekali?"
"Hmm, oke" jawab Ega lesu
-
-
-
Keesokkan harinya, kini seseorang yang sedang grasak grusukan entahlah melakukan apa, yang pasti sangat berisik yang membangunkan seluruh orang rumah.
Orang tersebut adalah Regan yang ternyata sedang menyiapkan barang untuk kegiatannya pergi naik rollercoaster bersama Alan, padahal yang mau Alan tetapi malah dia yang excited sekali.
Tuk
Tuk
Tuk
Bunyi langkah kaki yang menuruni tangga
"Apa yang sedang kau lakukan kakek?" Tanya Zack dengan Alan digendongannya yang masih belum mendapatkan kesadaran dirinya sepenuhnya.
Bagaimana tidak heran, di pukul 5 pagi ini, kakeknya sudah berisik sekali di dapur dengan tangan yang penuh plester serta tepung yang ada di wajah, rambut dan apronnya.
Regan yang mendengar suara tersebut terkejut dan "kembali" melukai tangannya dengan pisau.
"Ouch"
"Zack, kau membuatku terkejut!"
"Lagian kau sangat berisik pria tua"
"Sungguh tidak ada sopan santun"
"Bodoh amat"
Setelah mengatakan hal tersebut, Zack lalu pergi meninggalkan Regan yang ada di dapur menuju taman belakang bersama Alan, kakeknya sudah kembali ke dirinya sendiri jadi "seharusnya" tidak jadi masalah untuk membiarkan kakeknya di dapur.
-
-
-
Setibanya di taman belakang, Zack mengajak Alan untuk bermain. Tidak seperti Regan yang sudah kembali, Alan tetap lah menjadi anak yang lucu dan menggemaskan. Bahkan sekarang Alan sedang tertawa cekikikan karena sedang bermain kejar-kejaran dengan Zack.
"Ayo! Tangkap aku, tangkap aku!" Teriak Alan sambil berlari dengan senyuman yang melebar
"Tunggu ya kamu!" Ucap Zack mengejar semakin laju
"Wleee ₍₍ ◝( ゚∀ ゚ )◟ ⁾⁾" Balas Alan sambil menjulurkan lidahnya
-
-
-
Setelah dirasa mulai melelahkan, Zack menggendong Alan kembali memasuki mansion. Tetapi, ada penampakan yang membuat mereka berdua terkejut...
"Hueeee, Alber jahat!"
-
-
-
TBC
Halo semuanya! Kembali dengan author akwoakwoak, maaf baru upload lagi hihi! Lagi sibuk dan bingung banget mau lanjutin alurnya wkwkwk + mager + mencari uang untuk beli kuota
Yang pasti terima kasih telah membaca dan menunggu cerita ini ya, ditunggu kelanjutannya!!Berikan dukungan untuk menambah semangat akwoakwoak
https://trakteer.id/nsnsjsj_jdjsieie/tip
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ayah Yang Dimanja
RandomCerita tentang Alan yang terbangun di tempat yang kumuh, dengan ingatan nama tanpa ingatan mengenai kehidupannya. Saat ia sibuk dengan pemikirannya sebuah mobil berhenti di depannya lalu, seorang pria muda dengan setelan jas dan wajah tampannya meny...