Pukul 03.00 sore.
Kamar bercat putih dengan jendela menghadap langsung ke sebuah rumah yang berada di seberang. Tirainya melayang-layang tertiup angin. Sore ini, matahari sedang malu menampakkan dirinya.
Kesunyian melanda tempat itu. Yang terdengar hanyalah denting jarum jam. Namun, sepertinya hujan akan memecah keheningan kamar itu.
Dua gadis tengah duduk di atas kasur. Tak ada satupun yang memulai percakapan. Air mulai menetes. Bukan, bukan tetes hujan. Melainkan air mata.
Lena, gadis itu tak berbicara apapun. Tatapannya kosong. Meskipun mulutnya tak mengatakan sepatah kata pun, Yura, gadis di hadapannya tahu ada sesuatu yang tak beres.
"Tak apa, Lena. Keluarkan semuanya di sini. Luapkan kesedihanmu di sini," Yura akhirnya memulai percakapan.
Lena tetap diam, tatapannya masih kosong. Ia menunduk dalam-dalam, tangannya bergetar. Ia berusaha menahan sesak.
Hujan perlahan turun. Angin makin berhembus ganas. Yura beranjak dari kasurnya untuk menutup jendela sebelum angin mengoyak segala isi kamarnya. Ia membiarkan tirai tetap terbuka.
Lena menghembuskan napas panjang. Matanya kemudian tertuju pada pemandangan luar jendela. Seorang gadis kecil berlari-lari di halaman rumahnya. Tanpa beralaskan kaki, ia melompat-lompat menginjak genangan air yang mulai terbentuk.
Tak lama, muncul seorang anak laki-laki yang sepertinya berumur dua atau tiga tahun lebih tua dari gadis tadi. Sepertinya dia adalah kakak dari anak perempuan tersebut.
Salah satu sudut bibir Lena naik setelah melihat anak laki-laki tadi. Terlihat anak itu keluar dari pintu dengan menggenakan jas hujan plastik berwarna oranye. Kemudian ia menghampiri anak perempuan itu dan memakaikan jas hujan serupa yang berwarna biru.
Mereka terlihat sangat riang menyambut hujan yang kini menjadi deras. Lena bisa melihat dua anak tersebut sedang asik bermain berdua merasakan hujan. Terlihat sederhana namun menyenangkan.
Memori akan masa lalu kembali terbuka. Lena memejamkan kedua matanya. Teringat foto- foto dalam diafragma lambat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fuscous (END)
Teen Fiction[CERPEN] Lena dan Alan. Sepasang sahabat yang bertemu di gerbang SD. Perasaan Lena makin lama makin terasa. Ini bukan lagi rasa suka biasa yang bisa hilang begitu saja. Sementara Alan yang perasannya masih tak bisa ditebak. Makin lama kebenaran mul...