01. Orang Terpilih

772 28 0
                                    


Bagian satu : Orang Terpilih
Enjoy it!

>> >> >>
>> >> >>

Sudah seminggu sejak kejadian aku melihat Gadis berdiri di awan, bermunculan lagi kejadian-kejadian yang aneh bahkan tak bisa ku percaya. Seperti kisah di buku-buku fantasi, aku ingin bilang pada ayah dan ibu tapi pasti ayah takkan percaya seperti hari itu.

Waktu itu aku duduk di balkon kamarku, seperti biasa membaca buku. Kemudian terdengar nyanyian indah, awal ku kira tetangga yang bernyanyi tapi mana mungkin kedengaran dari jarak 100 meter. Lantunan musik itu masih terdengar kali ini lebih merdu, jujur aku tak pernah tertarik dengan lagu apalagi musik.

Tapi ini terasa aneh, musik yang ku dengar seperti lagu yang sudah lama ku tau. bahkan aku ikut melantunkan beberapa bait lagunya, terasa seperti lirik-lirik lagu itu berada di kepalaku dan keluar dengan mudah dari mulutku. Aku menutup mata dan sayup-sayup terdengar suara

'Leonasya, kekuatanmu  akan muncul pada waktunya. Kekuatanmu berasal dari musik, dan kekuatanmu akan berbeda dengan yang lain' aku bisa melihat seseorang dengan sayap mengembang menatap kearahku, Leonasya? Hei, bahkan namaku bukan itu tapi kenapa dia menatapku. Dia mengenakan pakaian aneh ditubuhnya, pakaian putih dengan warna biru laut disudut bawah menambah kesan anggun. Wajahnya tidak terlihat dengan jelas tapi bisa ku pastikan dia kelihatan cantik.
'Sekarang kembalilah'  perintahnya. Kembali kemana? Heii tunggu dulu-suaraku tidak keluar sama sekali-tangannya bergerak dan satu hal yang ku tahu, kesadaranku menghilang.

Tungku perapian menyala merah, kayu-kayu kering terlahap oleh api memberikan kehangatan.

"Cepat atau lambat kekuatannya akan muncul" ucap seorang pria yang berdiri di dekat perapian.

"Aku sudah tau, semuanya sudah ku persiapkan. Aku hanya dapat berharap dia tidak akan terluka" seorang lagi menyahut dari sudut ruangan yang mengenakan tudung.

"Bagus kalau begitu, semoga orang yang kau utus berguna, Fors"

"Tentu saja dia berguna, kita cukup mengawasi saja" ucap pria bertudung.


••

Hendrick menatap keenasya yang terbaring diranjangnya, sudah 7 bulan gadis itu tidak bangun. Sebenarnya ia sadar bahwa gadis itu sedang mengalami tahap pertama kekuatannya muncul. Pria itu sudah memberitahu jika hal yang di alami gadis tersebut hal wajar.

"Apa dia belum sadar juga?" Hendrick mengganguk lesu kearah Lana, istrinya.

Lana mengusap punggung suaminya, menenangkan. Pandangan lana menelusuri wajah gadis di pembaringan.
"Apa yang akan kita lakukan jika dia sadar?"

"Seperti yang dikatakan- nya merekayasa kejadian dan, yang ku khawatirkan nasya tak menerima alasan ini"

"Bukan itu hen" Hendrick mendongakkan kepala menatap kearah Lana, alisnya bertaut.

"Dia sudah tertidur selama 7 bulan, seharusnya dia sudah masuk jenjang sekolah senior"

Hendrick paham pertanyaan istrinya "Sudah saatnya dia masuk asrama itu sesuai pemberitahuan- nya "


°°°

Mata itu mulai terbuka perlahan, hal pertama yang dilihatnya adalah langit-langit putih. pandangannya mulai mengedar menatap hal yang dapat dijangkaunya. Matanya mengerjap memandang setumpuk kertas yang tergantung dekat pintu. Badannya sudah dalam posisi duduk walau susah dan merasa badannya remuk untuk bangkit dari posisi baringannya. Tanggannya mengusap mata kemudian memfokuskan kembali ke arah kertas menggantung, kalender.

Magical Of Music [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang