Part 8

85 9 0
                                    

"Ya, Kemungkinan besar. Tidak, menurut kalimatnya sudah pasti itu adalah kakakmu. Tapi aku sedikit heran dengan ramalan ini. Ia mengatakan bahwa kakakmu tinggal dengan 1 manusia. Tidak, bukanlah mengenai aku penasaran siapa manusia itu. Aku sudah mengerti dari penglihatan ku di bola cahaya. Tetapi, apa hubungannya dengan kakakmu? dan apa tujuan sang peramal mengatakan hal demikian?"

Reaksi Kokomi membuatnya berpikir dua kali. Memang benar, ia juga masih mempusingkan hal tersebut. Namun ia kembali berpikir dengan dugaannya siang tadi.

Mengenai alibi yang menyatakan bahwa kakaknya tak akan bisa kembali ke desa ini dan tinggal sendiri di hutan. Itu karena manusia itu. Bennett!

Apakah manusia itu juga memiliki pengaruh besar lainnya kepada Razor? Pasti itulah alibi mengapa ia seperti menjalin kontrak dengannya dan enggan kembali ke sini. Tapi bukan hanya itu, Gorou juga berpikir bahwa manusia itu.. memiliki sebuah kekuatan yang ada di dalam darah yang mengalir di tubuhnya.

Seketika ia menjadi ingat juga dengan pernyataan Venti, Bahwa "Jika saja kau vampir kau akan mengerti mengapa Razor begitu perhatian kepadanya" Seakan-akan semua vampire mengetahui potensi seorang Bennett.

"Mustahil jika aku kembali ke kota vampir dan membujuk kakak untuk memberi tahu maksudnya kepadaku. Dan aku yakin pasti bahwa manusia itu tak mengerti apapun soal ini. Maka dari itu.. si penyair Venti pasti mengerti alasannya.."

"Kau berencana mengundangnya kemari? Tidak mungkin. Identitasnya sebagai vampire elit akan di ketahui warga sekitar dan pasti akan terjadi bentrok besar-besaran. Lebih baik temui saja di suatu tempat yang jauh dari jangkauan vampire maupun kawanan warewolf"

"Uwoh, sangat bijak. Tumben.. Boleh lah kaya gitu. Tapi pasti vampire itu perlu sogokan untuk mau berbicara kepadaku. Aku mengerti ia bukanlah Vampire yang gampangan... Baiklah aku perlu arak 2 botol dan apapun yang vampire itu sukai. Apa kau boleh menggali informasi mengenai apa yang ia sukai?"

"Aku lagi... Ya deh boleh. Eh.?! tapi mau sekarang perginya??"

"Tidak, aku berencana pergi besok. Tidak mungkin hari ini karena aku terlalu lelah. Tapi setidaknya barangnya sudah ada sebelum besok. Aku akan membuat alasan kepada pelayan agar mereka mau memberiku arak untuk di berikan kepada di penyair itu"

Tipu daya seorang Alpha, Pikir Kokomi.

.

.

.

Dengan kekuatan kakinya Razor melompat dari bawah tanah menuju atap-atap ruko yang ada di pasar tersebut, dan dengan cepat ia berpindah dari 1 bangunan ke bangunan yang lainnya.

Gerakannya begitu cepat dan tak menimbulkan banyak suara. Sehingga ia merasa akan aman dan para vampire yang lain tidak akan mengejarnya.

'Hari ini aku merasa sangat kuat. Pasti karena darah Benny..' Melihat Bennett yang tertidur di punggungnya ia menjadi tak tega dan cepat-cepat bergerak demi meninggalkan dunia bawah tanah tersebut.

'GAWAT-'

"AKH-"

"Wah wah wah.. mari kita lihat siapa di sini. Seorang buronan kah? Hei ingat, dilarang melakukan tindakan yang mencurigakan di wilayah ini. Dan gerak-gerikmu sejak tadi begitu mencurigakan. Bahkan kau mengenakan tudung segala. Berhenti di situ!" Razor tak menggubris perkataan vampire itu dan terus bergerak, karena gerbang menuju dunia atas sudah terlihat.

"Ingin kabur ya.."

Razor terkejut dengan Vampire tersebut yang tiba-tiba melompat ke depan arah ia bergerak. Hal tersebut lantas membuat Razor hampir menabraknya, dan bahkan hampir jatuh dari atap ruko tersebut.

Am i your next Target.?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang