Malam ini tubuhku terasa remuk, aku harus bolak balik dari kantin menuju kelasku untuk membelikan snack Bo Ra, ia meminta tolong padaku, tentu harus membantu sesama teman kan?
"Ae Seol kamu pergi lagi malam ini?"
"iyaa halmeoni, ada kerja kelompok, jangan tunggu aku, langsung tidur saja, makan malam sudah kusiapkkan diatas meja" balas Ae Seol yang langsung keluar rumahnya, jika tidak ia akan ditanyakan berbagai macam pertanyaan lagi, kali terakhir ia tidak bisa menjawab dan terpaksa harus izin untuk part timenyaSudah 2 tahun ia bekerja part time menjadi penjaga toserba, ia melakukan ini untuk memenuhi utang yang menupuk, tak jarang kadang rentenir menggebrak pintu rumahnya untuk mengambil paksa barangnya, siapa kira ia sudah harus berurusan dengan rentenir sejak menginjak kelas 2 smp.
"ae seol?" panggil seseorang yang membuat si pemilik nama menoleh kaget
"hyeong shin..."
"kau bekerja part time?"
"iya" balas ae seol datar"maafkan sikap lancangku kemarin" ucap Hyeong Shin membuka pebicaraan setelah menyeruput seteguk minuman kalengnya
"hal seperti pacar, kemarin aku menyebutnya tanpa berfikir" tambah hyeong shin seperti mengerti Ae Seol yang kebingungan
"tak apa, aku mengerti"
"hmm kau tahu, sebenarnya aku menyukai Bo Ra, entah apa yang aku suka darinya, tapi..."
"kau tak perlu menjelaskannya, tenang saja aku tidak akan memberitahunya atau menyukaimu"
"hahaha, kau lucu ae seol, tapi terimakasih, ah aku telat ke akademi, aku duluan daa" tutur Hyeong Shin seraya melambaikan tangannya pergi menjauh
"lagi pula aku tak punya siapa-siapa selain halmeoni, tak ada seseorang yang bisa berbagi cerita denganku" lirih Ae Seol seraya menatap bintang yang terlihat jelas malam itu.-
Sejak penuturan Hyeong Shin malam itu, entah kenapa ia semakin dekat denganku, selain fakta bahwa bangkunya berada tepat didepanku, ia selalu menyeretku keluar begitu bel istirahat dibunyikan. Membuatku sedikit terbantu agar tak harus bolak balik ke kantin untuk membelikan makanan Bo Ra atau il Ha. Meskipun akhirnya kami akan berpisah dan aku akan menyendiri di taman dekat gedung yang sedang di bangun. Karena itu pula rumor bahwa kami berdua benar-benar sedang berkencan menyebar dengan cepat, hyeng shin tidak berniat mennjelaskan kebenarannya, membuatku mengurungkan niat untuk mengklarifikasi rumor itu.
"Ya Ae Seol, dimana pacarmu?" ucap seseorang tiba-tiba, membuat ae seol yang sedang menulis jurnalnya tersentak kaget
"Hu-hui Rak?"
"kau kelahi dengan hyeong shin?" ucap hui rak seraya duduk merapat di bangku ae seol
"tt-tidak"
"katakan sajaa, oh apa dia lupa memujimu cantik? biasanya wanita seperti itu, kecewa jika sang pacar lupa memuji dirinya, oh aku tahu atau dia menduakanmu?"
"ttidak"
"ah benar juga, hyeong shin bukan tipe anak seperti itu, atau dia-"
"YA! hui rak apa bolanya terbenam hingga ke inti bumi? kenapa kau lama sekali" ucap il Ha yang tiba-tiba menyusul hui rak untuk mengambil bola
"oh? ada ae seol" ucap il Ha
"ya! il Ha sepertinya ada sesuatu antaranya dengan hyeong shin" gestur hui rak membuat il Ha berjalan mendekat
"apa kalian putus?" ucap il Ha yang langsung membuat Ae Seol bangkit hendak berjalan menjauh.Tiba-tiba saja sebuah tangan menahan Ae Seol tidak kuat aka. Tetapi mampu untuk membuatnya terdiam membeku teringat akan kenangannya sewaktu smp dimana ia harus melawan beberapa rentenir yang berbadan kekar untuk tidak menyakitinya ataupun neneknya.
"lepas" lirih Ae Seol menunduk
"A-apa?" Ucap il Ha seraya berjalan mendekat, membuat Ae Seol tersudut ke pagar pembatas gedung.
"Le-lepas aaku-" lirihnya masih dengan kepala tertunduk
"Ae Seol kau harus membesarkan volume suara mu jika ingin didengar" ucap il Ha frustasi yang mulai kehilangan kesabaran masih dengan tangan yang menggenggam pergelangan Ae Seol pelan. Tiba-tiba saja Ae Seol mendorongnya dengan kasar dan berlari menjauh. Untung saja Hui Rak menahan il Ha yang tampak sudah mengeluarkan kata-kata mutiaranya jika tidak mungkin ia akan dikejar dan langsung menjadi bahan tontonan sekolah.-
Tak bisa dipungkiri Hyeong Shin selalu memikirkan perkataannya tempo lalu di depan toserba, tempat Ae Seol melakukan kerja part timenya, ia tahu alasan menyukai Bo Ra adalah alasan pengecut yang tidak masuk akal. Entah Ae Seol menyadarinya atau tidak tetapi Hyeong Shin butuh pelarian, sungguh ia sangat malu akan penuturan beraninya untuk menjadi pacar Ae Seol demi melindunginya.
"maksudku akan canggung jika ia berfikir aku menyukainya"
"bukannya kau memang menyukainya?"
"siapa? Ae Seol?"
"iya, kau selalu menatapnya sejak kelas 2" ucap Soo Cheol di sela permainan basket mereka
"aku tidak seperti itu" balas Hyeong Shin meninggalkan lapangan
"katakan itu pada setiap cctv di kelas" tambah Soo Cheol menyenggol lengan Hyeong Shin di sela-sela lariannyaTumben Ae Seol belum ada di kelas, batin Hyeong Shin seraya membuka lembar buku fisikanya gamblang. Biasanya Ae Seol pasti sudah berada di kelas 5 menit sebelum bel berbunyi, akan tetapi hari ini ia bahkan telat 5 menit sejak bel berbunyi, untung saja saat ni jam kosong.
Tiba-tiba saja Ae Seol datang dengan wajah dan rambut yang basah seperti tersiram air, ia juga tampak ketakutan seraya menggenggam tanganya. Yu Jeong, ketua kelas mendatanginya untuk bertanya apa yang dialaminya, tapi ia hanya menggeleng tanpa mengucapkan sepatah katapun, membuat ku khawatir akan apa yang sudah terjadi padanya. Apa Bo Ra menjahilinya lagi?.
Dugh, bunyi yang nyaring itu cukup mengagetkan Hyeong Shin sehingga atensi nya beralih dari Ae Seol menuju orang di depannya. Il Ha.
"Jawab pertanyaanku, dan jika kau tetap diam tak bereaksi berarti rumor yang beredar salah, apa kau dan Ae Seol benar-benar pacaran?" tanya il Ha yang membuat Hyeong Shin menatapnya bingung.
"Kau tak menjawab, berarti rumor itu salah", tambah il Ha dengan senyum kemenangannya, entah apa yang dipikirkan Hyeong Shin sehingga ia tak dapat mengatakan apa-apa hingga hentakan il Ha membangunkannya. Di satu sisi Ae Seol yang mendengar dalam diam hanya bisa tertunduk lesu, ia tau apa yang akan terjadi pada dirinya sekarang. Ia tak bisa menyalahkan Hyeong Shin karena memang rumor itu tak berdasar pikirnya.
"Berhubung tak ada hubungan diantara kalian berdua, maka Ae Seol akan ku ambil alih"Ucapan itu sukses membuat seisi kelas gempar sehingga tak sedikit yang berbisik menanyakan maksud pernyataan il Ha, sementara Bo Ra hanya melihat kejadian itu seraya tertawa sinis, mengerti maksud perkataan il Ha.
"Berhenti mendekatinya" kecam Hyeong Shin bangkit dari duduknya seraya menatap sinis il Ha.
"apa yang akan kau lakukan? kau bahkan tidak sedang dalam hubungan dengannya" balas il Ha mendorong Hyeong Shin angkuh. Dan sedetik kemudian kedua manusia itu baku hantam membuat beberapa teman sekelasnya harus memisahkan mereka. Begitu pula dengan Ae Seol, perlahan-lahan ia bangkit dari bangkunya.
"Hen-hentikan ini semua" ucap Ae Seol pelan di tengah perkelahian itu
"Hyeong Shin-a makasih sudah melindungiku, tapi memang rasanya tidak benar jika kau harus seperti ini, aku akan menjaga diriku sendiri" lirih Ae Seol seraya membantu Hyeong Shin untuk berdiriBukan, bukan ini yang aku mau batin Hyeong Shin
"Kenapa? bukannya sudah tanggung jawab seorang pacar?" ucap Hyeong Shin lantang yang membuat seisi kelas memandangnya heran
"Iya, aku dan Ae Seol memiliki hubungan spesial, dan ku harap kau tak berada di antara kami il Ha apalagi dengan permainan kekanakan mu" tambahnya membuat il Ha malah tersenyum."Apa ada yang berkelahi lagi?" ucap Woon Hyuk ssaem. Setidaknya perkelahian itu terlerai sebelum keadaan makin memanas. Sementara itu, kini grup chat kelas sudah penuh akan rumor mengenai hubungan ketiganya, il Ha-Ae Seol-Hyeong Shin
Drtt, getaran notif di hp Ae Seol, membuatnya cukup untuk menghembuskan nafasnya berat
Kwon il Ha: kesepakatan tetap berjalan
YOU ARE READING
Ae Seol with Ilha
FanfictionCerita mengenai aeseol dan ilha di kehidupannya tanpa 'bola raksasa' Siapa sangka seorang lelaki yang dahulunya ikut andil dalam menjahili teman sekelasnya malah merasa bertanggung jawab untuk menjaganya, Kwon Il-Ha. Hal itu bermula saat ia melihat...