Hari pertama adalah hari dimana seluruh murid di kumpulkan untuk mengikuti sebuah upacara setiap senin nya. Eits upacaranya agak beda loh meski mengibarkan bendera Infinity High, namun nyatanya inti dari upacaranya begitu singkat. Yang lama nya ada pada pembacaan ikrar dan pengumuman mengenai suatu acara dan sebagainya. Setelahnya mereka dibubarkan dan diminta kembali ke kelas mereka masing-masing. Karena jumlah mereka yang banyak membuat jalan yang dilalui menjadi macet. Tapi itu tak berlangsung lama. Mari kita tengok ke kelas 2-E yang diisi oleh para kerajaan yang berjumlah 18 orang. Sebelum guru datang biasanya mereka sudah mempersiapkan peralatan tulis mereka namun tak jarang mereka terlebih dahulu membuat ulah dengan melemparkan barang temannya keatas lemari atau yang paling umum sih mencoret-coret meja dan papan tulis. Setelah itu Bu guru datang memasuki kelas dan mereka semua langsung duduk kembali ke tempat masing-masing. VOC, yang duduk depan melirik tas nya yang masih nemplok diatas lemari.
"Tch.. Yaelah" Padahal isinya ada pulpen segala macam. Alhasil ia menyikut teman sebangku nya yaitu S.E.
"Stt, S.E! Minta pulpen dong!" bisik nya. S.E yang bingung pun membalas.
"Memangnya pulpen mu kemana?" sambil menunjuk tas nya ada diatas lemari. Tanpa malu S.E berdiri dari tempat duduknya mengambil bangku lalu menaruhnya didepan.
"Argh! S.E!" ia pun naik keatas bangku tersebut agar lebih mudah dijangkau. Bu guru yang melihatnya pun bertanya padanya.
"Spanish, kau sedang apa?" tanya nya.
"Huh..sial!" Decih VOC malu."Lagi ngambil tas VOC bu"
"Loh kenapa tas VOC bisa disitu?!"
"Dilempar sama B.E kali bu"S.E pun turun dan memberikan tas tersebut kepada VOC. B.E yang ketahuan langsung menundukkan kepalanya.
"British.. Lain kali jangan begitu ya, kasian teman mu sampai baik-baik begitu" omel bu guru.
"Uh, baik bu-" balas dengan kepala tertunduk. Ia pun menoleh ke arah S.E dan VOC sambil mengepalkan tangannya kearah mereka. "Awas kau ya!'
S.E pun membalasnya dengan ejekkan juga.
...
*Bel berbunyi*Waktu berlalu, nampaknya FFE dan B.E masih saja menjauhiku murid-murid lain dari kelas berbeda. Contohnya D.Qing, dia yang selesai mengambil makanannya tiba-tiba didekati oleh B.E yang seolah ingin mengintimidasi dirinya.
"Hai Qing~" sapa B.E
"Ugh, mau apa kau? Bukankah aku sudah memberimu 'bayaran' agar tidak menggangu ku?!" seru Qing kesal.
"Hmm ya, kau benar~ tapi yang kau berikan kemarin itu terlalu sedikit. Itu sebabnya aku ingin kau membayar ku 2x lipat!" Qing terkejut.
"Hah!? Tidak salah kah!? Dua kali lipat?? Itu terlalu mahal!"
"Aww ayolah Qing. Uang mu kan banyak, aku yakin segitu saja kau bisa membayarnya" Senyum menyeringai B.E membuat Qing makin ketar ketir.
"A.. Aku.. Aku belum memiliki uang segitu. Bagaimana kalau nanti saja ya?-" tiba-tiba saja dari belakang dirinya di tahan oleh FFE dan sikap nya pun makin menjadi-jadi.
"Besok? Kapan lagi aku harus menunggu QING!? Mulai hari ini. Kau tidak boleh menyicil pembayaran mu padaku titik!"
"T-tapi" FFE semakin menguatkan cengkramannya.
"Bayar atau MATI!"
"Uh-- kumohon-" ucap Qing memelas.
"Aku janji akan membayarnya nanti sore- ha-hanya saja kau harus berikan aku waktu--" lalu FFE melepaskan cengkramannya sambil berpindah ke samping B.E."Huh baiklah. Tapi kalau sore nanti kau tidak bayar" BRUAK makanan Qing langsung dijatuhkan ke lantai olehnya.
"Jangan harap kau bisa hidup damai di tempat ini" keduanya pun pergi meninggalkan Qing.
Sementara itu Qing menghela nafasnya dan membereskan makannya yang jatuh berserakan. Saat itu tidak ada yang berani ikut campur. Mereka hanya menonton dan kembali mengurus urusan mereka masing-masing. Meski ada beberapa yang mendekati Qing setelah nya tetap saja. Apa yang terjadi sudah terjadi. VOC dan S.E kembali menikmati makanannya sambil sesekali membicarakan mengenai B.E dan sikapnya.
"Sudah ku bilang.. Kalau bukan aku pasti orang lain yang kena" ucap VOC dengan nada yang sedikit kesal. S.E yang dapat memahami nya mengangguk setuju.
"Aku tahu. Hanya saja kita tidak belum berani menganggu mereka balik. Tunggu saja. Siapa tahu mereka bertemu dengan orang yang salah" balas S.E dengan optimis. Namun tetap saja VOC tidak tenang. Sebelum bedebah itu kena batunya, dia akan terus dihantui oleh rasa takut akan mereka.
To be continued

KAMU SEDANG MEMBACA
High School Of Infinity
ФанфикInfinity High merupakan sekolah keabadian yang berisikan murid-murid dari berbagai kebudayaan, etnis, dengan ciri khas masing-masing. Dengan pluralitas yang tak terhitung jumlah nya. Sering kali adanya senioritas antar murid satu dengan murid yang l...