halloo back with me hehe
gimana ni, hari ini update di hari Sabtu, telat btw hehe.
vote vote
and
komen komenyokeee
happy reading all🥰
💟💌💗💖💘💋
______
DISCLAIMER aja
1. nama Clararisa aku panggil Clara aja ya!!Seusai pulang sekolah pikiran Clara tertuju pada lelaki yang menolongnya untuk mengambil inhaler di lorong sekolah.
"Masi ada yang mau bantu gue ternyata" monolognya pada diri sendiri.
Pikirannya kini hanya berputar-putar pada kejadian siang tadi, seusai diberi pertanyaan yang konyol oleh Bu Ajeng.
"Apa karna gue ga bersosialisasi kecuali ada perlombaan, makanya gakenal orang sekitar ya?" pertanyaan itu diberikan untuk dirinya sendiri.
"Auah bodoamat, cape mikirin orang lain, orang lain aja ga mikirin idup gue, jangankan orang lain orang tua aja engga"
"Mending gue pikirin idup gue sendiri"
~huuhfftt hembusan nafas berat dari Clara pertanda dirinya lelah, bahkan sangat lelah.
Clararisa gadis penyuka malam tapi temannya adalah hujan.
Terlihat konyol tapi memang itu adanya.
hujan itu sangat indah tapi ia lebih menyukai malam hari.
Clara suka malam karna disaat malam tiba, disitulah ketenangan Clara dapatkan.
Clara membenci hujan karna ketika hujan datang berarti Clara sedang tidak baik-baik saja.
huh lupakan saja tentang diriku yang takberguna ini..
Clara cuman mau buktiin kalo pasti Clara bisa, aku bisa walaupun tanpa perhatian orang tua.
____
"Tidak semua orang punya tempat cerita, kalaupun ada mungkin dia yang tidak siap untuk berbagi cerita. "
"Jangankan tempat cerita atau sandaran, seorang teman saja Clara tidak punya."
Kini Clara sedang berada di sebuah taman yang cukup sering ia kunjungi.
kebiasaannya itu mengobrol dengan dirinya sendiri.
"Sedang butuh sandaran nona?" Suara berat seorang lelaki mengagetkan Clara.
Karena penasaran Clara menoleh kekanan dan kekiri, dan akhirnya menemukan jawaban yang ia cari.
Lelaki berparas tampan dengan wajah tegas dan sorot mata elang.
Hengki Artanawijaya, lelaki yang waktu lalu bertemu dengan Clara.Kini Hengki tengah bersandar di sebelah Clara, tepat di pohon rindang di tengah taman yang kini sepi akan pengunjung.
Karna pertanyaannya tak kunjung dijawab oleh lawan bicaranya, kini Hengki kembali memberi pertanyaan yang sama.
"Nona?, apakah anda membutuhkan sandaran? disini saya siap dengan bahu yang menganggur ini. " Tutur hengki dengan senyum simpul yang amat manis.
"Eh-eh, hehe" Dengan terburu-buru Clara menghapus air-matanya.
Merasa salah tingkah dengan tatapan Hengki kepadanya, kini kondisi pipi Clara merona sudah seperti kepiting rebus.
Degub jantungnya kini sudah tidak bisa dikendalikan.
sial aku salting? ini yang namanya bulshing??
"Nona yang cantik ini kenapa menangis?" Tanya Hengki sembari menghapus jejak air mata Clara.
"Boleh aku pinjam bahumu? aku ingin menangis terlebih dulu baru aku akan bercerita jika kamu bersedia mendengarkannya. " Tutur Clara dengan sesegukan kecil.
Hengki kaget hah "Aku"? apa ini kemajuan??
Tanpa aba-aba Clara langsung bersandar dibahu Hengki, ia merasa nyaman untuk saat ini.
Hengki yang mengerti kini tidak protes sama sekali, ia mengelus lembut surai hitam Clara.
Sesusai puas menangis Clara mengucap terimakasih dan bersiap menceritakan keluh kesahnya.
"Terimakasih udah ada disini dan bantu tenangin aku" Ucap Clara diiringi senyum manis yang terbit dipipinya.
"Kamu boleh cerita kalau udah siap, kalau belum jangan dipaksa ya cantik"
Kini rasanya Clara hanya mampu meng-anggukan kepalanya, tenaganya serasa habis untuk menangis.
"shusst, kalau blom siap jangan dipaksa, aku bakal dengerin entah kapan kamu siap cerita. "
Kini tidak ada percakapan lagi, hanya keheningan dan suara hembusan angin yang setia menemani.
Kini Hengki menatap seorang disebelahnya, hatinya berkata
kamu cantik Clar dengan sejuta misteri dan begitu banyak luka yang kamu dapatkan.
kamu punya perbedaan dari semua cewe yang pernah aku temui, kamu mampu menarik perhatianku, walau kita baru bertemu sekali.
Ungkapan itu hanya mampu Hengki utarakan didalam hatinya, ia akan utaran itu jika sudah diwaktu yang tepat.
"Kamu cantik Clar walaupun dengan rambut Pendek, apalagi kalau rambut kamu panjang pasti lebih cantik" Puji Hengki seraya mengusap rambut Clara.
"Makasih atas pujiannya Tuan Hengki, tetapi saya sendiri tidak suka rambut panjang" Jawab Clara dengan cekikikan kecil.
"Loh kenapa?" Tanya Hengki.
"Aku benci rambut panjang Ki, kamu tau?, rambut panjang hanya bikin aku flasback ke masalalu yang mengerikan"
"Aku bakal cerita tapi enggak sekarang ya?" kini Clara menatap Hengki penuh senyum.
"Aku harap kamu bisa jadi teman aku sampai selamanya. " Imbuh Clara.
"Aku baru pertama kali ngerasain punya teman Ki"
Kini Hengki tidak ada niat untuk menyela cerita Clara, Hengki hanya fokus mendengarkan semua unek-unek Clara.
Sesekali tangan hengki Mengelus punggung Clara, dengan harap bisa memberi semangat pada Clara.
______
siapa yang penasaran sama kelanjutannya.
tunggu ya saat ini aku sendiri lagi tidak baik2 aja.
lain kali akan lebih rajin dan tepat waktu UPnya.
sampai ketemu di lain waktu.
sehat selalu teman-teman.
😀💘🥰💌
see u all👐