11

1.6K 81 11
                                    

Hari ini adalah minggu pagi, namun iki sudah rapih dan siap untuk pergi

dia berniat mencari kedua orang mesum itu, siapa lagi kalau bukan Ivan dan Rizal

sejak perjanjian itu, mereka selalu mencuri kecupan di pipi dan kepalanya

akan tetapi sudah terhitung 14 hari sampai sekarang, iki tidak melihat keberadaan mereka

"rizal pernah ngomong sesuatu tentang kerjaannya diluar negeri, apa dia udah balik ya?"

sambil berjalan iki mengingat-ingat sesuatu berharap mendapat petunjuk

"Aduh!!"

"eh..s-sorry gue gak sengaja" dengan hati-hati iki membantu orang itu berdiri

"L-loh vare????"

"gue kira siapa yang nabrak ternyata elo"

"iya kenapa emangnya! bukan sepenuhnya salah gue juga, lagian lu jalan di jalur gue ya lu juga salah"

"Hahh... yaudah gue ngalah karena lu pacarnya temen gue"

"////////////"

"p-pacar? siapa,"

"Ya Ivan lah! oon banget!"

"ooh.. iya, eh tapi gue gak oon ya!"

vare menatap jengah iki, mimpi apa semalam sampai dia dibuat emosi pagi ini

"kebetulan gue ketemu sama lu ki, mau nyampein aja kalo Ivan pergi buat bantu perusahaan ayahnya.."

"Hah??! tapi kok dia gak ngasih tau gue,"

"sebenernya itu bukan salah ivan, harusnya gue ngasih tau dari semenjak keberangkatannya, tapi gue lupa hehehe.."

ingin rasanya iki memukul vare sekarang, jadi orang ini penyebabnya

"Ivan bilang dia takut gabisa pergi karena gak tega ninggalin lu sendirian, dia juga udah nitipin elu ke gue sama bi ani.."

pikiran iki kacau sekarang, marah bercambur sedih

"mendadak banget hiks.."

"e-eh jangan nangis dong, Ivan bilang ga akan lama kok"

"y-yaudah g-gue mau balik kerumah aja,  makasi infonya vare.." iki mengusap air matanya dan pergi dari sana

"hah... kasian banget lu ki, tapi ivan juga gabisa nolak permintaan ayahnya si.."

vare melihat punggung iki yang perlahan menjauh...

__________

Sesampainya dirumah, iki duduk di belakang rumahnya sambil memainkan handphone miliknya

"lagi lagi gue ditinggal sendiri.. rizal juga ternyata harus menemui kedua orang tuanya,"

Ini kesalahan iki yang pelupa, beberapa hari yang lalu rizal pernah bilang akan pergi untuk menemui ayah dan ibunya,, tapi iki lupa hari pastinya dan sekarang dia benar-benar sendiri

Disisi lain..

"Maaf Ayah tapi aku tidak bisa berlama-lama lagi, aku harus pulang.." Ivan berdiri didepan meja ayahnya sambil menunduk

"jelaskan kenapa kamu ingin pergi.. Jangan lupa meski aku ayah angkatmu, tapi aku berhak atas hak asuh mu"

"tentu kamu tidak lupa dengan apa yang terjadi di masa lalu kan?"

"Tidak ayah.."

"jadi jelaskan.."

"aku meninggalkan seseorang tanpa mengabarinya ayah, aku ingin pulang sebentar dan berpamitan.."

Ivan memang sudah menyelesaikan beberapa urusan kerjaan yang harus dia urus, meski berat tapi dia bisa melakukannya, dia harap dapat diberi izin untuk pulang sebentar

"Tidak"

"t-tapi ayah hanya satu hari, tidak setengah hari, kumohon.."

"keputusanku tidak bisa dibantah.. sekarang kembali ke ruangan dan kerjakan semuanya tanpa ada kesalahan"

Ivan hanya bisa menghela nafas

"dengarkan nak, menunggu beberapa tahun tidak masalah jika kalian saling mencintai, kau hanya perlu percaya padanya dan berharap dia percaya padamu.."

sekali lagi ivan hanya mengangguk

Sungguh ivan sangat merindukan Iki, dia ingin melihat wajah manisnya saat tersenyum

bagaimana dengan rizal? dia takut rizal merebut iki darinya

Namun Ivan ingat perkataan ayahnya

"Kebahagian tidak cukup jika hanya mengandalkan perasaan, Kau bisa memanjakan kekasihmu  jika memiliki banyak harta, itu membuat kebahagiaan menjadi berlipat ganda ha ha "

sebenarya ivan merasa ada yang salah, tapi otaknya langsung menyerap perkataan itu

ivan meneruskan pekerjaannya, ini masih lama sampai waktunya dia selesai dan pulang ke apartemen

pertemuan ivan dan ayah angkatnya memang terjadi begitu saja

saat itu dirinya masih kecil tetapi dia harus menderita dengan ibunya, bahkan saat itu mereka tinggal disebuah rumah kardus

hingga Tuan Gherdh datang dan menolong mereka, bi ani yang saat itu memang butuh uluran tangan dia menyetujuinya,

bi ani dipekerjakan pada salah satu bawahannya sebagai asisten rumah tangga, dan dibelikan sebuah rumah di perkampungan

dan ivan diberi guru privat khusus untuk dirinya belajar bisnis perusahaan

orang yang sekarang menjadi ayah angkatnya yaitu tuan gherdh menolong mereka dengan syarat suatu saat ivan dapat membantunya di perusahaan

karena tuan gherdh tidak memiliki putra untuk ia wariskan

Ivan sempat bertanya kenapa beliau menolong mereka, tetapi ia tidak mendapat jawaban yang diinginkan

hanya kata 'takdir' yang keluar dari mulut tuan gherdh saat dia bertanya..

saat ini ivan hanya berharap dia bisa menghubungi iki, dan berharap rizal tidak mengambil kesempatan ini untuk merebut iki darinya.




























tbc.....
Klo ada typo bilang ya! :+

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[BL] Love Iki Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang