01

3 1 0
                                    

Matahari telah terbit dari arah timur, cahanya menelisik masuk ke celah jendela dan burung-burung berkicauan di pagi hari mengusik seseorang yang sedang bergulat dengan selimutnya. Jam menunjukkan pukul 05.12 tapi cowo manis ini masih terlelap, pada akhirnya ada sosok wanita paruh baya mengetuk pintu kamar si cowo manis

*Tok tok tok

"Sagara sayang bangun, udah siang" ucap wanita paruh baya sambil membawa sebuah rantang kecil

Yang dipanggil pun segera membuka matanya, dan melihat alarm, lalu ia menyibakkan selimutnya dan bergegas membukakan pintu untuk wanita paruh baya tersebut

"mama, sagara udah bangun kok" ucap Sagara sembari mengucek matanya

"Yaudah sana cepet mandi, nanti ditinggal papa kamu loh" suruh wanita paruh baya tadi yang notabenya adalah mama nya Sagara

"iya ma"

Sagara pun mengambil handuk dan menuju kamar mandi, ga butuh waktu lama Sagara selesai mandi dan memakai seragam batik beserta celana kain berwarna putih, menyisir rambutnya menggunakan tangan, lalu mengoleskan lipbalm ke bibirnya agar tidak kering, bagian terkahir yaitu memakai parfurm khas Sagara sendiri dengan aroma chewing gum.

"oke udah semua, tinggal ke bawah" gumam Sagara lalu ia mengambil tas gendongnya dan topi yang biasa ia pakai

Di ruang makan keluarga Widyanesta

"pagi ma, pa hehe maaf sagara agak telat dikitt, soalnya semalem begadang ngerjain pr" ucap Sagara tersenyum

"Cepet makan" perintah Papa sagara

"yaudah deh sagara bawa bekal aja" ucap Sagara lesu bangkit dari duduknya

"Papa anaknya mau sarapan dulu" sanggah Mama yang sedang menyiapkan nasi goreng untuk Sagara

"engga ma, sagara sarapan di sekolah aja" Sagara menolak piring yang dikasih mama nya dan memasukkan bekak yang sudah disiapkan oleh mama nya ke dalam tas lalu berpamitan

"Hati-hati pa, sagara" ucap Mama mengantarkan suami dan anaknya ke depan rumah

Sesampainya di sekolah SMA TUNAS BAHIRAJA, Sekolah Menengah Atas impian semua anak-anak yang sudah lulus dari Sekolah Menengah Pertama. Sagara berpamitan dengan Papa nya dan mengulurkan tangan untuk meminta uang saku, Sagara tersenyum memamerkan gigi rapi putihnya, lalu diberikan selembar uang kertas berwarna biru oleh Papa nya

"makasih papa sayangg" ucap Sagara dengan nada lemah lembut

"Belajar yang bener, jangan bikin ulah" ucap Papa nya memberi peringatan

Sagara langsung turun dari mobil dan menatap kepergian mobil Papa nya, berjalan riang dan saling tegur sapa dengan orang yang ia kenal. Saat Sagara sedang asik bersenandung ria dia mendapati seseorang tengah memainkan hp dengan posisi miring akan menabrak sebuah lemari yang berisi penghargaan sekolah lantas Sagara langsung meneriaki seseorang tersebut

"KAK DI DEPAN KAMU LEMARI" teriak Sagara membuat atensi para siswa teralihkan

Merasa ada yang meneriakinya dia menghentikan kegiatannya dan mencari sosok tersebut dan mendapati pemuda kecil bertopi tengah menatap dirinya. Menatap malas, ia acuh dengan pemuda kecil bertopi itu, yang membuat Sagara kesel pagi-pagi. Bukannya berterima kasih malah melongos pergi

"ngeselinn" guman Sagara

"kalo ketemu dia lagi harus injek sepatunya" geram Sagara sambil menghentakkan kakinya

TBC
Terima kasih buat yang udah nyempetin baca, krisarnya boleh banget!! Jangan lupa klik bintang & komennya cayang"ku💗💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gilang & SagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang