Kepala Leon hampir pecah karena keributan yang begitu hebat di ruangan itu. Ia tak suka tempat bising, tetapi kali ini ia ingin menyiksa dirinya. Mengapa? Itu jelas karena Ada telah menolak mentah-mentah permintaan untuk kembali kepadanya. Leon membenci dirinya yang tak mengerti keinginan Ada. Kini ia mencoba melupakan sejenak hal itu dengan membuat dirinya melayang. Leon siap untuk meneguk lagi segelas whiskey di tangannya, entah untuk yang ke berapa kalinya.
"Leon, udah anjing. Lo kalo mabok rese." Chris mengambil alih gelas di tangan Leon.
"Biarin gue rese." Omel Leon pada Chris. Ia merebut kembali gelasnya lalu meneguknya dengan impulsif sampai minuman itu tumpah ke kemeja kusutnya.
"Pasti Ada lagi." Ceplos wanita di sebelah Chris.
"Brengsek lo!" Leon bangkit dari duduknya, ia menggebrak meja di depannya. Hal ini sontak membuat Jill melonjak kaget dan berlindung di balik Chris. Jill tak menyangka kalau tiga kata yang dilontarkannya membuat Leon marah besar.
"Leon!" Chris menahan Leon agar tidak menggapai Jill yang berada di belakangnya. Sial, ini sudah masuk hari ke dua Leon mengamuk.
BUGH
Pukulan Chris berhasil membuat Leon terhempas ke lantai, pria itu kini meringis kesakitan. Leon terpejam dan mengusap-usap pipinya kesakitan. Sementara Chris kembali menghampiri Leon yang terjatuh ke lantai. Kemudian, ia mencengkeram kemeja Leon yang masih basah karena tumpahan air memabukkan tadi.
SRET
Chris menyelempangkan tangan Leon di bahunya, lalu ia membawanya keluar dari ruangan bising itu.
"Pak, ke Jalan Raccoon Ed ya." Ucap Chris kepada seorang supir taksi di depannya. Leon tak protes, ia masih sibuk meringis kesakitan karena pipinya kini memar.
"Sorry. Lo mending pulang sekarang sebelum orang-orang di sini gebukin lo karena lo bikin ribut." Ucap Chris. Leon kini dituntun oleh Chris untuk masuk ke kursi penumpang. Tak lupa, Chris memasangkan juga seatbelt untuk Leon. Leon masih terpejam, dahinya mengkerut. Rupanya ia masih fokus dengan rasa sakit akibat kepalan tangan Chris.
BROOM
Taksi yang ditumpangi Leon pergi dan menghilang dari kedua mata Chris. Setelah tugasnya selesai, Chris kembali lagi ke table tempat Jill menunggu.
“Pak.” Leon mengerjapkan matanya untuk melihat sudah sampai di mana.
“Puter balik, pak.” Perintahnya.
"Ke apartemen Raccoon Ed." Rupanya mereka telah sampai di Jalan Raccoon. Namun, belum juga sampai ke rumahnya, Leon malah mengubah destinasinya ke apartemen Raccoon Ed.
Ya, apartemen itu terletak tiga menit dari lokasinya sekarang, cukup dekat apabila ditempuh dengan jalan kaki.
Sampailah Leon ke destinasinya. Setelah membayar taksi yang ditumpanginya, dengan sempoyongan Leon melangkah ke dalam apartemen Raccoon Ed.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leon Ada Oneshoot
FanfictionWarn! All the Resident Evil characters belongs to Capcom's. All the stories in this do not follow the Resident Evil plot at all, are adult and OOC stories.