01 • Bet

9K 185 15
                                    

Diki panggilanku, Diki Revaldo. Saat ini aku berusia 27 tahun dan bekerja sebagai model sekaligus pekerja seks.

Aku sudah menjalin hubungan dengan seseorang yang bernama Alan, dia juga sudah mengetahui pekerjaanku dan menerimaku apa adanya.

Kurang lebih sudah 2 tahun lamanya aku menjalin hubungan dengannya, dan setiap seminggu sekali aku pasti main ke rumahnya untuk memberikan jatah kepada Alan.

Seperti kemarin malam, aku ku telah memberikan jatah mingguan kepada Alan.

Wajah Alan nampak begitu menggoda, aku tidak menyangka bisa merasakan nikmatnya penis dan tubuh miliknya. Terus ku pandangi wajah tampannya itu, sambil sesekali aku elus dada dan tubuhnya juga.

"Kamu sudah bangun?" tanya Alan yang terbangun akibat sentuhanku.

"Iya. Lan, aku agak heran. Kita sudah lama menjalin hubungan dan sering melakukan seks di rumah kamu. Terkadang kita berdua juga main di ruang tengah, apa gak ganggu adik kamu? Kamu tahu kan desahanku kencang sekali," tanyaku penasaran.

"Kalau merasa terganggu dia pasti bakal ngasih tahu. Lagi pula dia sering begadang main game dan gak bakal denger soalnya dia pake headphones," jelas Alan.

"Tapi perasaan selama kita pacaran dia jarang keluar dari kamarnya sih Lan?"

"Dia kecanduan game, udah lama dia gak keluar rumah, diajak jalan-jalan juga gak mau dia. Sekalinya keluar cuma buat ambil makan atau nge-gym di lantai bawah," jelas Alan.

"Kasihan juga lah, dia jadi anti sosial."

"Iya, semenjak lulus kuliah dia jadi kayak gitu."

"Rambut dia gondrong dong?"

"Gak, dia potong sendiri. Dia tuh kalau ada orang lain selain aku gak bakal turun dia."

"Gimana yah caranya supaya dia gak jadi anti sosial," ucapku.

"Ya gak tahu, gimana kalau aku kasih tantangan ke kamu!" ujar Alan pada Diki.

"Tantangan apa?" tanyaku.

"Buat adikku keluar dari rumah," ujar Alan

"Tapi ada syaratnya, kalau aku berhasil kamu harus nurutin satu permintaanku,"

"Apa?" tanya Alan.

"Kamu harus jadi bottom ku. Kita sudah lama pacaran tapi kamu gak pernah ngizinin aku buat ngefuxk kamu. Gimana mau?"

"Okk," jawabnya singkat.

"Okk, aku bisa menggunakan cara apapun kan?" tanyaku lagi.

"Tentu saja, selama tidak menyakiti adikku."

*****

Aku mulai usahaku membuat Aldi, adiknya Alan agar bisa keluar dari rumah. Namun dia susah sekali untuk keluar dari rumah.

Berbagai cara aku lakukan seperti berpura-pura meminta bantuan karena motor mogok, dia tidak keluar. Justru menelpon tukang servis motor. Bahkan ketika dia memesan makanan, kurirnya langsung masuk ke rumah dan mengantarkan langsung ke kamarnya.

"Sudah menyerah saja, Dik. Kamu gak akan berhasil," ledek Alan.

"Ahh, Lan aku boleh gak ngesex dengan adik kamu?" tanyaku spontan pada Alan.

"Hahaha...kamu ini ada-ada saja, mana mungkin dia mau."

"Dicoba juga belum."

"Selamat mencoba," ledeknya.

Aku pun menggunakan cara terakhir yaitu  melakukan seks dengan Aldi. Aku beranjak ke kamarnya dan mengetuk pintu kamarnya, "Al, Kak Diki boleh masuk?"

"Gak boleh," jawab Aldi dari dalam kamar.

TOP Gamer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang